Pekak Tewas Kena Serangan Jantung Saat Kencani Teman Wanitanya
Korban Made Suaba diketahui menderita gangguan jantung sejak dua tahun silam, namun selalu menolak ketika hendak diajak keluarganya ke dokter
Begitu mendapat laporan, jajaran kepolisian pun langsung terjun ke lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP sembari meminta keterangan saksi-saksi. Dari hasil pemeriksaan, kata Oka Suyasa, korban Kak Rian meninggal murni karena serangan jantung.
Berdasarkan hasil olah TKP yang dilakukan Sat Reskrim Polres Tabanan, tidak ditemukan adanya tanda bekas kekerasan atapaun luka lebam di tubuh korban. Tidak juga ditemukan obat-obat atau minuman mencurigakan di kamar nomor 2 bungalow yang disewa Kak Rian. "Korban saat itu sedang bersama teman perempuanya di kamar. Tiba-tiba, korban mengalami sesak napas," ungkap Oka Suyasa saat dikonfirmasi NusaBali, Senin kemarin.
Menurut Oka Suyasa, keluarga korban juga sudah dimintai keterangan oleh penyidik kepolisian. Hasilnya, pihak keluarga mengakui korban Kak Rian mempunyai riwayat sakit jantung sejak 2 tahun silam. Sayangnya, setiapkali mau diperiksakan ke dokter, korban terus menunda-nundanya. “Katanya, korban tidak mau diperiksakan dengan alasan tak berani disuntik," papar Oka Suyasa.
Pihak keluarga korban sendiri enggan berkomentar banyak terkait kematian tragis Kak Rian akibat serangan jantung saat kencan di bungalow. "Mohon maaf, kami masih berduka, jadi belum bisa berkomentar banyak atas hal ini," elak salah seorang putra korban, I Wayan Suartana, 36, Senin kemarin.
Menurut Wayan Suartana, pihak keluarga terkejut dengan peristiwa maut yang merenggut nhyawa ayahnya. Bahkan ibundanya, Men Rian (istri dari korban Kak Rian), shock atas peristiwa duka ini. "Sekarang kondisi ibu sudah mendingan. Semalam (Minggu) sempat shock," jelas Suartana.
Hingga Senin kemarin, jenazah Kak Rian masih dititip di RSUD Tabanan. Belum diketahui, kapan jenazah korban akan dibawa pulang ke rumah duka di Banjar Kesiut Kawan Kaja, Desa Pakraman Kesiut, Kecamatan Kerambitan dan kapan pula dimakamkan. Masalahnya, saat ini masih ada karya (upacara keagamaan) di Griya Kesiut.
Sementara itu, operasional bungalow Wisata Bagus di Banjar Buruan Kelod, Desa Bu-ruan, Kecamatan Penebel buat sementara ditutup oleh pemiliknya, pasca kematian tragis Kak Rian. Pasalnya, pihak pengelola bungalow akan melaksanakan upacara pecaruan, untuk pembersihan secara niskala. Saat ini, kamar maut nomor 2 di bungalow tersebut masih dipasangi police line.
"Setelah selesai upacara pecaruan dan garis polisi di kamar nomor 2 dilepas nanti, baru akan kami operasikan kembali penginapan ini," ungkap I Wayan Sundri, pemilik bungalow asal Banjar Jematang, Desa Jematang, Kecamatan Denpasar Barat, Senin kemarin.
Wayan Sundri sudah selama 15 tahun membuka usaha penginapan bungalow Wisata Bagus tersebut. Bungalow ini lokasinya jauh dari keramaian. Dalam bungalow ini terdapat 4 kamar, dengan tarif masing-masing Rp 40.000 per malam. cr61
Berdasarkan hasil olah TKP yang dilakukan Sat Reskrim Polres Tabanan, tidak ditemukan adanya tanda bekas kekerasan atapaun luka lebam di tubuh korban. Tidak juga ditemukan obat-obat atau minuman mencurigakan di kamar nomor 2 bungalow yang disewa Kak Rian. "Korban saat itu sedang bersama teman perempuanya di kamar. Tiba-tiba, korban mengalami sesak napas," ungkap Oka Suyasa saat dikonfirmasi NusaBali, Senin kemarin.
Menurut Oka Suyasa, keluarga korban juga sudah dimintai keterangan oleh penyidik kepolisian. Hasilnya, pihak keluarga mengakui korban Kak Rian mempunyai riwayat sakit jantung sejak 2 tahun silam. Sayangnya, setiapkali mau diperiksakan ke dokter, korban terus menunda-nundanya. “Katanya, korban tidak mau diperiksakan dengan alasan tak berani disuntik," papar Oka Suyasa.
Pihak keluarga korban sendiri enggan berkomentar banyak terkait kematian tragis Kak Rian akibat serangan jantung saat kencan di bungalow. "Mohon maaf, kami masih berduka, jadi belum bisa berkomentar banyak atas hal ini," elak salah seorang putra korban, I Wayan Suartana, 36, Senin kemarin.
Menurut Wayan Suartana, pihak keluarga terkejut dengan peristiwa maut yang merenggut nhyawa ayahnya. Bahkan ibundanya, Men Rian (istri dari korban Kak Rian), shock atas peristiwa duka ini. "Sekarang kondisi ibu sudah mendingan. Semalam (Minggu) sempat shock," jelas Suartana.
Hingga Senin kemarin, jenazah Kak Rian masih dititip di RSUD Tabanan. Belum diketahui, kapan jenazah korban akan dibawa pulang ke rumah duka di Banjar Kesiut Kawan Kaja, Desa Pakraman Kesiut, Kecamatan Kerambitan dan kapan pula dimakamkan. Masalahnya, saat ini masih ada karya (upacara keagamaan) di Griya Kesiut.
Sementara itu, operasional bungalow Wisata Bagus di Banjar Buruan Kelod, Desa Bu-ruan, Kecamatan Penebel buat sementara ditutup oleh pemiliknya, pasca kematian tragis Kak Rian. Pasalnya, pihak pengelola bungalow akan melaksanakan upacara pecaruan, untuk pembersihan secara niskala. Saat ini, kamar maut nomor 2 di bungalow tersebut masih dipasangi police line.
"Setelah selesai upacara pecaruan dan garis polisi di kamar nomor 2 dilepas nanti, baru akan kami operasikan kembali penginapan ini," ungkap I Wayan Sundri, pemilik bungalow asal Banjar Jematang, Desa Jematang, Kecamatan Denpasar Barat, Senin kemarin.
Wayan Sundri sudah selama 15 tahun membuka usaha penginapan bungalow Wisata Bagus tersebut. Bungalow ini lokasinya jauh dari keramaian. Dalam bungalow ini terdapat 4 kamar, dengan tarif masing-masing Rp 40.000 per malam. cr61
1
2
Komentar