Traktor Bantuan Kementan Dikhawatirkan Mubazir
Puluhan traktor bantuan Kementerian Pertanian (Kementan) yang rencana disalurkan ke sejumlah subak di Kabupaten Jembrana dikhawatirkan bakal mubazir.
NEGARA, NusaBali
Pasalnya, traktor berukuran dan bertenaga besar itu tidak tepat digunakan di areal lahan yang sempit dan terasering.
Sejumlah bantuan traktor dari Pemerintah Pusat ini, beberapa sudah datang di Balai Benih Padi (BBP) di Desa Pohsanten, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Selasa (25/10). Traktor dengan empat roda yang baru datang sekitar 9 unit ini, didatangkan setelah puluhan unit traktor bertenaga 6,5 PK dan 8,5 PK bantuan dari Pemprov Bali yang sempat juga ’mejeng’ di BPP telah tersalurkan ke sejumlah subak.
Namun, kedatangan bantuan traktor ini tidak disambut baik oleh kalangan petani di Jembrana. Meskipun lebih berkelas, traktor yang masih diverifikasi untuk diserahkan kepada subak ini tidak akan terpakai. “Tidak cocok karena lahan pertanian kita sempit. Apalagi ada yang berundak-undak,” keluh kelian subak di Jembrana, yang enggan namanya dikorankan.
Berdasar data di Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan (PPP) Jembrana, ada 22 unit traktor bantuan Pemprov Bali serta 40 unit bantun Pemerintah Pusat yang disalurkan ke Jembrana tahun ini. Khusus yang dari Pemrov Bali, sebagain besar tersalurkan. Sementara yang traktor rotary bantuan Pemerintah Pusat, belum didistribusikan karena masih menunggu proses penerimanya diverifikasi.
Kepala Dinas PPP Pemkab Jembrana, I Ketut Wiratma mengakui kendala bantuan traktor rotary yang kurang cocok digunakan di Jembrana. Namun bantuan itu harus dibagikan ke subak. “Kami utamakan subak yang cocok. Kami masih verifikasi,” katanya. Guna mencegah bantuan serupa, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak Pemerintah Pusat. Sehingga bantuan traktor yang disalurkan sesuai kondisi lahan sawah. ode
Pasalnya, traktor berukuran dan bertenaga besar itu tidak tepat digunakan di areal lahan yang sempit dan terasering.
Sejumlah bantuan traktor dari Pemerintah Pusat ini, beberapa sudah datang di Balai Benih Padi (BBP) di Desa Pohsanten, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Selasa (25/10). Traktor dengan empat roda yang baru datang sekitar 9 unit ini, didatangkan setelah puluhan unit traktor bertenaga 6,5 PK dan 8,5 PK bantuan dari Pemprov Bali yang sempat juga ’mejeng’ di BPP telah tersalurkan ke sejumlah subak.
Namun, kedatangan bantuan traktor ini tidak disambut baik oleh kalangan petani di Jembrana. Meskipun lebih berkelas, traktor yang masih diverifikasi untuk diserahkan kepada subak ini tidak akan terpakai. “Tidak cocok karena lahan pertanian kita sempit. Apalagi ada yang berundak-undak,” keluh kelian subak di Jembrana, yang enggan namanya dikorankan.
Berdasar data di Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan (PPP) Jembrana, ada 22 unit traktor bantuan Pemprov Bali serta 40 unit bantun Pemerintah Pusat yang disalurkan ke Jembrana tahun ini. Khusus yang dari Pemrov Bali, sebagain besar tersalurkan. Sementara yang traktor rotary bantuan Pemerintah Pusat, belum didistribusikan karena masih menunggu proses penerimanya diverifikasi.
Kepala Dinas PPP Pemkab Jembrana, I Ketut Wiratma mengakui kendala bantuan traktor rotary yang kurang cocok digunakan di Jembrana. Namun bantuan itu harus dibagikan ke subak. “Kami utamakan subak yang cocok. Kami masih verifikasi,” katanya. Guna mencegah bantuan serupa, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak Pemerintah Pusat. Sehingga bantuan traktor yang disalurkan sesuai kondisi lahan sawah. ode
1
Komentar