Bali Siap Kuasai Lagi Cricket PON
DENPASAR, NusaBali
Pengprov Persatuan Cricket Indonesia (PCI) Bali bertekad mendominasi raihan medali emas pada PON Papua XX/2021.
Berkaca hasil Pra PON dan PON XIX/2016 di Jawa Barat, atlet cricket Bali diakui tetap unggul dibandingkan dengan atlet cricket daerah lainnya. Karena itulah, mereka pun tetap berlatih rutin bersama-sama seminggu dua kali di lapangan Udayana Jimbaran. Latihan itu untuk menjaga kekompakan tim.
"Atlet kami tidak pernah berhenti latihan. Makanya, cabor cricket juga jadi salah satu cabor yang selalu menjalani latihan selama Pandemi Covid-19," kata Ketua Umum Pengprov PCI Bali, Anak Agung Bagus Tri Candra Arka, Rabu (4/11).
Pria yang bisa disapa Gung Cok itu mengakui, peluang Bali di PON Papua sangat terbuka lebar. Apalagi sekarang memperebutkan enam medali emas. Maka, kata Gung Cok, pihaknya yakin mampu meraih tiga medali emas dari enam yang diperebutkan.
Hal itu terlihat saat Pra PON lalu, dimana atlet cricket putra dan putri Bali masih unggul dibandingkan daerah lainnya. Meskipun rivalnya dari DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Kalimantan Timur, kata Gung Cok, pihaknya sangat yakin atletnya mampu berjaya.
Sedangkan menurut Waketum Pengprov PCI Bali, Made Erawan, Bali memang keluar sebagai juara umum saat Pra PON. Namun, DKI Jakarta, Jawa Barat dan Kalimantan Timur dinilai akan jadi ancaman atlet Bali. Untuk itu, atlet cricket PON Bali wajib mengantisipasi progres positif atlet dari tiga daerah tersebut.
"Persaingan untuk merebut medali Tim dari DKI Jakarta dan Jawa Barat memang sangat kuat di tim putra dan putri. Sedangkan untuk Kalimantan Timur memang hanya kuat dibagian putri. Kebetulan Kaltim hanya lolos dibagian putri. Sedangkan dua daerah tadi DKI Jakarta dan Jawa Barat memang meloloskan dua tim sekaligus, baik di tim putra dan putri," tutur Erawan, yang juga Ketua Pengkot PCI Gianyar itu.
Di PON Papua, kata Erawan, cricket mempertandingkan tiga kategori, yakni super eight, twenty, dan sixes untuk putra dan putri, dengan memperebutkan enam medali emas.
Atlet cricket Bali berkekuatan 28 atlet, yang terrdiri dari 14 putra dan 14 putri. Mereka ditopang empat pelatih. Atlet cricket Bali untuk putri diantaranya Putu Nanda Sakarini, Anak Agung Ita Baskari, Ola Vitria Rada Rani, Putu Apridayanti, Yukman, Evik dan Kadek Merta Adi. *dek
"Atlet kami tidak pernah berhenti latihan. Makanya, cabor cricket juga jadi salah satu cabor yang selalu menjalani latihan selama Pandemi Covid-19," kata Ketua Umum Pengprov PCI Bali, Anak Agung Bagus Tri Candra Arka, Rabu (4/11).
Pria yang bisa disapa Gung Cok itu mengakui, peluang Bali di PON Papua sangat terbuka lebar. Apalagi sekarang memperebutkan enam medali emas. Maka, kata Gung Cok, pihaknya yakin mampu meraih tiga medali emas dari enam yang diperebutkan.
Hal itu terlihat saat Pra PON lalu, dimana atlet cricket putra dan putri Bali masih unggul dibandingkan daerah lainnya. Meskipun rivalnya dari DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Kalimantan Timur, kata Gung Cok, pihaknya sangat yakin atletnya mampu berjaya.
Sedangkan menurut Waketum Pengprov PCI Bali, Made Erawan, Bali memang keluar sebagai juara umum saat Pra PON. Namun, DKI Jakarta, Jawa Barat dan Kalimantan Timur dinilai akan jadi ancaman atlet Bali. Untuk itu, atlet cricket PON Bali wajib mengantisipasi progres positif atlet dari tiga daerah tersebut.
"Persaingan untuk merebut medali Tim dari DKI Jakarta dan Jawa Barat memang sangat kuat di tim putra dan putri. Sedangkan untuk Kalimantan Timur memang hanya kuat dibagian putri. Kebetulan Kaltim hanya lolos dibagian putri. Sedangkan dua daerah tadi DKI Jakarta dan Jawa Barat memang meloloskan dua tim sekaligus, baik di tim putra dan putri," tutur Erawan, yang juga Ketua Pengkot PCI Gianyar itu.
Di PON Papua, kata Erawan, cricket mempertandingkan tiga kategori, yakni super eight, twenty, dan sixes untuk putra dan putri, dengan memperebutkan enam medali emas.
Atlet cricket Bali berkekuatan 28 atlet, yang terrdiri dari 14 putra dan 14 putri. Mereka ditopang empat pelatih. Atlet cricket Bali untuk putri diantaranya Putu Nanda Sakarini, Anak Agung Ita Baskari, Ola Vitria Rada Rani, Putu Apridayanti, Yukman, Evik dan Kadek Merta Adi. *dek
Komentar