PHRI Bali Rapatkan Barisan
Bali tak henti-hentinya menjadi tempat penyelenggaraan even-even skala internasional.
Jelang Even Sidang Umum Interpol di Nusa Dua
DENPASAR, NusaBali
Bahkan dalam waktu dekat, tepatnya pada awal November 2016 ini, Bali dipilih menjadi tuan rumah penyelenggaraan Sidang Umum Interpol ke-85. Sidang yang akan berlangsung di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) ini digadang-gadang menjadi sidang kedua terbesar setelah Sidang Umum PBB yang digelar di New York, Amerika Serikat.
Menjelang perhelatan besar ini, persiapan akomodasi, kenyamanan dan keamanan para delegasi menjadi hal penting yang harus dipersiapkan secara matang. Untuk itu, Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali mengumpulkan 14 shakeholdernya dalam rapat koordinasi, Selasa (25/10) kemarin untuk mensukseskan sidang umum ini.
Ketua PHRI Bali, Tjokorda Artha Ardana Sukawati mengatakan delegasi sidang umum ini akan memboyong sekitar 3.000an orang ke Bali dari 190 negara. "Tentu mereka akan menginap di akomodasi Nusa Dua dan sekitarnya. Dari sisi kuantitas maupun kualitas, kami rasa Bali siap untuk memberikan kenyamanan bagi para delegasi," jelasnya disela-sela rapat koordinasi, kemarin.
PHRI sebagai etalase wisata di Bali, diharapkan bisa berperan memberikan pelayanan terbaik. Terutama dari segi keamanan, meskipun sudah ada MoU dengan Polda Bali terkait Sertifikasi Manajemen Pengamanan Hotel (SMPH), menurut pejabat yang akrab disapa Cok Ace ini tetap meminta dukungan dari berbagai pihak. "Kita harapkan tidak ada masalah yang merusak citra Bali. Tidak cukup PHRI saja, semua pihak termasuk masyarakat saling bahu membahu menjaga even ini," pintanya.
Menurut Cok Ace, pemilihan Bali sebagai tempat berlangsung even tentu melewati berbagai pertimbangan. Terlebih delegasi yang datang kategori VVIP yang rata-rata akan menginap di hotel berbintang. "Kita harapkan, Polda Bali sejalan dengan PHRI demi kenyamanan dan keamanan. Karena ada ribuan tamu VVIP yang akan tinggal di Bali," jelasnya.
Untuk diketahui, ajang Interpol ini juga bisa menjadi promosi bahwa Indonesia tetap aman di mata dunia internasional. Mengenai isu yang akan dibahas antara lain tentang terorisme, narkoba, perdagangan orang hingga cyber crime. nvi
DENPASAR, NusaBali
Bahkan dalam waktu dekat, tepatnya pada awal November 2016 ini, Bali dipilih menjadi tuan rumah penyelenggaraan Sidang Umum Interpol ke-85. Sidang yang akan berlangsung di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) ini digadang-gadang menjadi sidang kedua terbesar setelah Sidang Umum PBB yang digelar di New York, Amerika Serikat.
Menjelang perhelatan besar ini, persiapan akomodasi, kenyamanan dan keamanan para delegasi menjadi hal penting yang harus dipersiapkan secara matang. Untuk itu, Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali mengumpulkan 14 shakeholdernya dalam rapat koordinasi, Selasa (25/10) kemarin untuk mensukseskan sidang umum ini.
Ketua PHRI Bali, Tjokorda Artha Ardana Sukawati mengatakan delegasi sidang umum ini akan memboyong sekitar 3.000an orang ke Bali dari 190 negara. "Tentu mereka akan menginap di akomodasi Nusa Dua dan sekitarnya. Dari sisi kuantitas maupun kualitas, kami rasa Bali siap untuk memberikan kenyamanan bagi para delegasi," jelasnya disela-sela rapat koordinasi, kemarin.
PHRI sebagai etalase wisata di Bali, diharapkan bisa berperan memberikan pelayanan terbaik. Terutama dari segi keamanan, meskipun sudah ada MoU dengan Polda Bali terkait Sertifikasi Manajemen Pengamanan Hotel (SMPH), menurut pejabat yang akrab disapa Cok Ace ini tetap meminta dukungan dari berbagai pihak. "Kita harapkan tidak ada masalah yang merusak citra Bali. Tidak cukup PHRI saja, semua pihak termasuk masyarakat saling bahu membahu menjaga even ini," pintanya.
Menurut Cok Ace, pemilihan Bali sebagai tempat berlangsung even tentu melewati berbagai pertimbangan. Terlebih delegasi yang datang kategori VVIP yang rata-rata akan menginap di hotel berbintang. "Kita harapkan, Polda Bali sejalan dengan PHRI demi kenyamanan dan keamanan. Karena ada ribuan tamu VVIP yang akan tinggal di Bali," jelasnya.
Untuk diketahui, ajang Interpol ini juga bisa menjadi promosi bahwa Indonesia tetap aman di mata dunia internasional. Mengenai isu yang akan dibahas antara lain tentang terorisme, narkoba, perdagangan orang hingga cyber crime. nvi
Komentar