Wacana Rochineng Ranitasari Menguat
Ketut Rochineng-Luh Hesti Ranitasari sudah muncul bersama dalam prosesi pengabenan di Setra Desa Pakraman Patemon kemarin
Golkar-Demokrat Juga Gulirkan Paket Kresna Budi-Bagus Sudewa
SINGARAJA, NusaBali
Harapan kader Golkar dan Demokrat untuk mengusung duet I Ketut Rochineng-Luh Hesti Ranitasari ke Pilkada Buleleng 2017 pasca terpentalnya pasangan calon Independen Dewa Nyoman Sukrawan-Gede Dharma Wijaya (Paket Surya), bukan tak mungkin bisa terwujud. Sinyal ini menguat setelah Ketut Rochineng dan Luh Hesti Ranitasari tampil bersama saat prosesi pengabenan di Setra Desa Pakraman Patemon, Kecamatan Seririt, Buleleng, Selasa (25/10).
Ketut Rochineng yang digadang-gadang menjadi Calon Bupati (Cabup) yang diusung Golkar-Demokrat ke Pilkada Buleleng 2017, merupakan birokrat asal Desa Patemon, Kecamatan Seririt yang kini menjabat Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bali. Jauh sebelumnya, Rochineng sempat santer diisukan akan maju ke Pilkada Buleleng 2017, namun batal hingga akhirnya Golkar-Demokrat yang gagal usung pasangan calon pilih mengekor dukung Paket Surya. Setelah Paket Surya terpental dari pencalonan karena kekurangan 235 KTP dukungan valid, nama Rochineng dimunculkan kembali.
Sedangkan Luh Hesti Ranitasari merupakan Srikandi Demokrat asal Desa Tamblang, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng. Saat ini, Ranitasari menjabat sebagai Sekretaris DPC Demokrat Buleleng dan sekaligus menjadi Ketua Fraksi Demokrat DPRD Buleleng 2014-2019. Ranitasari didaulat maju menjadi Calon Wakil Bupati (Cawabup) Buleleng ke Pilkada 2017 melalui rapat DPC Demokrat dan PAC Demokrat Kecamatan se-Buleleng di Singaraja, Senin (24/10). Dalam rapat tersebut, kader Demokrat ingin Ranitasari ditandemkan dengan Rochineng.
Sehari setelah didaulat maju oleh kader-kader di bawah, Ranitasari muncul bareng dengan Rochineng dalam prosesi pengabenan jenazah almarhum Ni Nyoman Seneng (ibunda Rochineng) di Setra Pakraman Patemon pada Anggara Pon Merakih, Selasa siang. Dalam prosesi ritual tersebut, Rochineng-Ranitasari terlihat akur.
Saat dikonfirmasi NusaBali, Rochineng memberikan tanggapan positif soal kemungkinan maju berpaket dengan Ranitasari. Namun, Rochineng tidak mau bicara banyak terkait proses politik, karena saat ini dirinya masih tercatat sebagai PNS aktif. Bila mencalonkan diri ke Pilkada Buleleng 2017, Rochineng harus siap melepaskan jabatan dan statusnya sebagai aparatur sipil negara (ASN).
“Kita tunggu saja proses yang ada dan nantikan gaungnya. Nanti gongnya dari Pak Gubernur Bali (Made Mangku Pastika yang juga Dewan Pembina Demokrat, Red), apa saya bisa maju ke Pilkada Buleleng atau tidak. Karena kalau maju, saya kan harus mundur sebagai aparatur sipil negara. Apa diizinkan atau tidak, itu kan belum tahu. Tunggu saja,” tangkis Rochineng.
Sementara, kubu Golkar dikabarkan tetap berharap bisa mengusung Rochineng sebagai Cabup Buleleng ke Pilkada 2017. Informasi yang dihimpun NusaBali di Singaraja, Selasa kemarin, DPD II Golkar Buleleng telah membawa sejumlah nama kandidat ke DPD I Golkar Bali untuk digodok. Salah satunya, Ketut Rochineng sendiri.
Ketua DPD II Golkar Buleleng, I Putu Singyen, mengakui dirinya tengah berada di Kantor DPD I Golkar Bali, Jalan Surapati 9 Denpasar saat dikonfirmasi NusaBali per telepon, Selasa kemarin. Kedatangannya ke DPD I Golkar Bali untuk konsultasi. Hanya saja, Putu Singyen tak mau bicara banyak terkait proses politik dan wacana Paket Rochineng-Ranitasari. “Kalau itu sih belum bisa kami jelaskan. Kalau saya bilang ya salah, kalau bilang nggak juga salah. Nanti, tunggu sajalah,” elak nakhoda partai asal Desa Patemon, Kecamatan Seririt ini.
Sedangkan Ketua DPC Demokrat Buleleng, Luh Gede Herryani, mengatakan partainya tidak kekurangan kader untuk dicalonkan. Dia menyebutkan beberapa nama kader Demokrat, seperti Luh Hesti Ranitasari dan Anak Agung Bagus Sudewa, yang dianggap layak didorong ke Pilkada Buleleng 2017. AA Bagus Sudewa adalah kader muda Demokrat asal Puri Gobleg, Desa Gobleg, Kecamatan Banjar, Buleleng.
Disinggung soal Paket Rochineng-Ranitasari, Luh De Herryani mengaku memberikan dukungan. Alasannya, paket ini merupakan representasi kekuatan massa dari Buleleng Barat dan Buleleng Timur. Paket Rochineng-Ranitasari juga disebut sebgai lambang dari kesetaraan gender antara pria dengan wanita. Apalagi, dalam dua Pilkada Buleleng seblumnya (2007 dan 2012), tokoh perempuan selalu mewarnai perhelatan.
“Soal Paket Rohani (Rochieng-Ranitasari), saya sangat mendukungnya. Tunggu saja kejutan dari Partai Demokrat untuk pencalonan ini. Pokoknya, tunggu saja berikutnya. Kalau calon sudah siap, pasti kami tindaklanjuti ke DPD Demokrat Bali dan DPP Demokrat,” tegas Srikandi Politik asal Desa Bebetin, Kecamatan Sawan, Buleleng ini.
Sementara itu, muncul pula wacana paket Ida Komang Gede Kresna Budi-AA Bagus Sudewa untuk diusung Golkar-Demokrat ke Pilkada Buleleng 2017, guna tarung head to head melawan incumbent Putu Agus Suradnyana-dr Nyoman Sutjidra (PAS-Sutji) yang diusung PDIP bersama NasDem-Hanura-Gerindra-PPP-PAN-PKB. Wacana ini muncul di internal Golkar, Selasa kemarin.
Kresna Budi adalah politisi Golkar asal Desa Liligundi, Kecamatan Buleleng yang kini menjabat Sekretaris Fraksi Golkar DPRD Bali. Sedangkan bagus Sudewa adaah poliisi muda Demokrat asal Purti Gobleg, Desa Gobleg, Kecamatan Banjar yang kini anggota Fraksi Demokrat DPRD Buleleng. “Paket Kresna Budi-Bagus Sudewa digodok DPD I Golkar dan DPP Golkar,” ujar sumber NusaBali dari lingkaran Golkar secara terpisah, Selasa kemarin.
Betulkah? Ketua Pemenangan Pemilu Wilayah Bali-NTB-NTT DPP Golkar, AA Bagus Adhi Mahendra Putra, yang dikonfirmasi NusaBali kemarin, mengatakan semua kemungkinan bisa terjadi. “Tapi, sekarang kita masih mengurus proses upaya hukum Paket Surya. Karena dalam proses verifikasi factual dukungan Paket Surya di Buleleng ada keganjilan dan indikasi terjadi pelanggaran,” jelas Gus Adhi yang juga anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali.
Gus Adhi menegaskan, Golkar punya perencanaan untuk Pilkada Buleleng 2017. Jika Paket Surya tidak lolos, ada rencanaan berikutnya. “Tapi, proses hukum kami lakukan dulu, karena patut diduga pelanggaran mekanisme dalam verifikasi sebagai skenario politik yang mungkin saja menginginkan Paket Surya tidak lolos Pilkada,” ujar politisi Golkar asal Kelurahan Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara, Badung ini seraya menyebut belum ada penetapan Paket Kresna Budi-Bagus Sudewa.
Sedangkan Ketua DPD Demokrat Bali, Made Mudarta, mengatakan partainya belum ada mengeluarkan calon untuk ditarungkan ke Pilkada Buleleng 2017 jika Paket Surya kandas.”Demokrat masih tetap mengurus gugatan Paket Surya. Ada 27.000 pendukung Paket Surya yang belum diverifikasi, masa itu kami korbankan? Makanya gugatan atau proses hukum jalan terus,” ujar Mudarta. k19,nat
Komentar