Jemput Bola Para Musisi Daerah
Road to AMB 2021
DENPASAR, NusaBali
Anugerah Musik Bali (AMB) yang sebelumnya telah dilaksanakan dua kali, yaitu tahun 2019 dan 2020, kini tengah dalam persiapan menuju perhelatan akbar berikutnya, yakni Anugerah Musik Bali 2021.
Dalam perjalanannya menuju AMB 2021, Komite Anugerah Musik Bali mengungkapkan serangkaian kegiatan pre-event yang telah dimulai sejak November 2020 ini. Hal ini diungkapkan para Komite Anugerah Musik Bali dalam jumpa pers yang dilakukan di Rumah Sanur Creative Hub, Kamis (5/11). Mengangkat tema ‘Musik Menyatukan Kita!’, pre-event Road to AMB 2021 ini merupakan sistem jemput bola, di mana Komite Anugerah Musik Bali berkeliling ke 8 kabupaten dan 1 kota di Bali untuk melakukan beberapa agenda.
Agenda-agenda ini, berupa pendataan karya rilis secara manual, melakukan pendataan musisi produktif dan komunitas musik, baik musik tradisional dan modern di setiap kabupaten/kota, melakukan sharing session skema musik di daerah-daerah, dan sosialisasi tentang Anugerah Musik Bali dan program-program dari Anugerah Musik Bali.
Hal ini tak lepas dari tujuan untuk membuka peluang lebih bagi musisi-musisi daerah lain untuk ikut serta dalam ajang Anugerah Musik Bali.
“Jadi di 2019 dan 2020, masukan yang paling banyak kita terima itu adalah dari teman-teman musisi daerah yang sedikit merasa apakah Anugerah Musik Bali hanya lebih fokus untuk musisi-musisi yang ada di Denpasar saja. Denpasar dan Badung, karena kan kayak creative hubnya di Bali. Jadi mereka yang seperti di Negara, di Karangasem yang di ujung, atau di Buleleng, mereka merasa tidak punya kesempatan yang sama,” ungkap Ketua Komite Anugerah Musik Bali, Gede Bagus Perdana Putra.
Sebelumnya, pihak Anugerah Musik Bali memang telah membuka pendaftaran karya secara online agar semua musisi dari seluruh daerah bisa mendaftar dan mendapatkan kesempatan yang sama. Kini dalam Road to AMB 2021, Komite Anugerah Musik Bali mendatangi langsung para musisi di daerah-daerah guna melakukan pendaftaran karya secara konvensional, meski pendaftaran secara online juga bisa dilakukan. Road to AMB 2021 ini sendiri telah dilakukan per 1 November 2020 lalu, di mana Kabupaten Jembrana menjadi daerah pertama tujuan Road to AMB 2021.
Menuju pelaksanaan AMB 2021, karya musik yang didaftarkan merupakan karya musik yang dirilis sejak 1 Desember 2019 hingga 30 November 2020. Karya-karya yang didaftarkan ini kemudian akan memperebutkan sebanyak 27 kategori penghargaan, yang tak terbatas pada karya lagu berbahasa Indonesia dan bahasa Bali, namun juga meliputi karya musik tradisional atau instrumental.
“Lalu di sini ada yang baru adalah Karya Produksi Intrumentalia Terbaik. Jadi supaya ada the next Gus Teja, ada the next Balawan yang memang mereka itu ikonnya Bali di industri musik Indonesia, dan itu tidak boleh terhenti di mereka saja,” lanjut Gede Bagus Perdana Putra.
Selain Gede Bagus, beberapa pentolan Komite Anugerah Musik Bali yang juga hadir dalam jumpa pers kali ini yaitu Rudolf Dethu selaku Penasihat dan Pembina Komite Anugerah Musik Bali. Rudolf Dethu menilai, adanya AMB merupakan sebuah refleksi kebanggaan akan skema musik yang terjaid di Bali itu sendiri.
“Secara objektif, Bali sekarang menjadi salah satu daerah yang paling seksi, yang skena musiknya berjalan paling dinamis. Bukan cuma Bali – Bali dan Balinesianya, Bali – Bali, penyanyi Bali yang menyanyikan lagu bahasa Bali, Balinesia adalah penyanyi Bali yang menyanyikan lagu dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris,” ujar Rudolf Dethu.
Hadir pula, I Made Ngurah Bagus Sakaputera yang didaulat sebagai Ketua Pelaksana Anugerah Musik Bali 2021. Baginya, ajang AMB ini menjadi sebuah trendsetter atau ajang bagi kumpulan insan-insan kreatif. Sebab, dalam ajang penganugerahaan ini, tak hanya musisi dan lagu-lagu yang diapresiasi, namun juga aspek-aspek di balik layak sebuah musik, seperti sinematografi, produser, dan fashion designer.*cr74
Agenda-agenda ini, berupa pendataan karya rilis secara manual, melakukan pendataan musisi produktif dan komunitas musik, baik musik tradisional dan modern di setiap kabupaten/kota, melakukan sharing session skema musik di daerah-daerah, dan sosialisasi tentang Anugerah Musik Bali dan program-program dari Anugerah Musik Bali.
Hal ini tak lepas dari tujuan untuk membuka peluang lebih bagi musisi-musisi daerah lain untuk ikut serta dalam ajang Anugerah Musik Bali.
“Jadi di 2019 dan 2020, masukan yang paling banyak kita terima itu adalah dari teman-teman musisi daerah yang sedikit merasa apakah Anugerah Musik Bali hanya lebih fokus untuk musisi-musisi yang ada di Denpasar saja. Denpasar dan Badung, karena kan kayak creative hubnya di Bali. Jadi mereka yang seperti di Negara, di Karangasem yang di ujung, atau di Buleleng, mereka merasa tidak punya kesempatan yang sama,” ungkap Ketua Komite Anugerah Musik Bali, Gede Bagus Perdana Putra.
Sebelumnya, pihak Anugerah Musik Bali memang telah membuka pendaftaran karya secara online agar semua musisi dari seluruh daerah bisa mendaftar dan mendapatkan kesempatan yang sama. Kini dalam Road to AMB 2021, Komite Anugerah Musik Bali mendatangi langsung para musisi di daerah-daerah guna melakukan pendaftaran karya secara konvensional, meski pendaftaran secara online juga bisa dilakukan. Road to AMB 2021 ini sendiri telah dilakukan per 1 November 2020 lalu, di mana Kabupaten Jembrana menjadi daerah pertama tujuan Road to AMB 2021.
Menuju pelaksanaan AMB 2021, karya musik yang didaftarkan merupakan karya musik yang dirilis sejak 1 Desember 2019 hingga 30 November 2020. Karya-karya yang didaftarkan ini kemudian akan memperebutkan sebanyak 27 kategori penghargaan, yang tak terbatas pada karya lagu berbahasa Indonesia dan bahasa Bali, namun juga meliputi karya musik tradisional atau instrumental.
“Lalu di sini ada yang baru adalah Karya Produksi Intrumentalia Terbaik. Jadi supaya ada the next Gus Teja, ada the next Balawan yang memang mereka itu ikonnya Bali di industri musik Indonesia, dan itu tidak boleh terhenti di mereka saja,” lanjut Gede Bagus Perdana Putra.
Selain Gede Bagus, beberapa pentolan Komite Anugerah Musik Bali yang juga hadir dalam jumpa pers kali ini yaitu Rudolf Dethu selaku Penasihat dan Pembina Komite Anugerah Musik Bali. Rudolf Dethu menilai, adanya AMB merupakan sebuah refleksi kebanggaan akan skema musik yang terjaid di Bali itu sendiri.
“Secara objektif, Bali sekarang menjadi salah satu daerah yang paling seksi, yang skena musiknya berjalan paling dinamis. Bukan cuma Bali – Bali dan Balinesianya, Bali – Bali, penyanyi Bali yang menyanyikan lagu bahasa Bali, Balinesia adalah penyanyi Bali yang menyanyikan lagu dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris,” ujar Rudolf Dethu.
Hadir pula, I Made Ngurah Bagus Sakaputera yang didaulat sebagai Ketua Pelaksana Anugerah Musik Bali 2021. Baginya, ajang AMB ini menjadi sebuah trendsetter atau ajang bagi kumpulan insan-insan kreatif. Sebab, dalam ajang penganugerahaan ini, tak hanya musisi dan lagu-lagu yang diapresiasi, namun juga aspek-aspek di balik layak sebuah musik, seperti sinematografi, produser, dan fashion designer.*cr74
Komentar