Jelang Coblosan, Golkar Bali Gembleng Pelatih Saksi
DENPASAR, NusaBali
DPD I Golkar Bali gembleng pelatih saksi di TPS (tempat pemungutan suara) untuk 6 Pilkada melalui TOT (training of trainer) di Hotel Inna Bali Heritage Denpasar, Jumat (6/11).
Pelatihan saksi ini melibatkan jajaran Badan Saksi Nasional DPP Golkar, Syahmud Basri Ngabalin, dan Sekretaris BSPN, Ashar Adam, Ketua DPD I Golkar Bali, Nyoman Sugawa Korry, Sekretaris DPD I Golkar Bali, Made Dauh Wijana dan Ketua BSPN DPD I Golkar Bali, Dewa Made Suamba Negara. TOT digelar tertutup, karena menyangkut strategi pengawalan suara Pilkada.
Ketua DPD I Golkar Bali, Sugawa Korry, dalam jumpa pers di sela-sela TOT mengatakan ada 35 pelatih saksi yang digembleng BSPN DPP Golkar. Mereka mengikuti pelatihan, Jumat (6/11) sampai Sabtu (7/11) hari ini. "Nanti 35 pelatih ini akan melatih para saksi Partai Golkar yang akan diterjunkan di TPS di Pilkada 6 kabupaten dan kota," ujar politisi senior Golkar asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng ini.
Sugawa Korry menyebutkan ada 5.649 TPS di 439 desa di 37 kecamatan di 6 Kabupaten/Kota yang gelar Pilkada. Setiap TPS, Golkar menempatkan saksi inti. Sisanya disiapkan saksi pelapis, dan Koordinator saksi di tingkat desa. Total sekitar 8.000 orang kita siapkan untuk pengawalan TPS di Pilkada 9 Desember 2020 nanti," ujar Wakil Ketua DPRD Bali ini.
Sugawa Korry mengatakan untuk pelaksanaan tugas saksi ini tetap akan berkolaborasi dengan saksi partai yang menjadi rekan koalisi Partai Golkar. "Mengikuti peta politik di masing-masing Pilkada. Seperti di Kabupaten Badung, kita berkolaborasi dengan PDIP. Nanti akan dibahas lagi, siapa yang akan jadi saksi inti. Kita tetap siapkan saksi dan latih saksi kita," tegas Sugawa Korry.
Sementara Ketua BSPN DPD I Golkar Bali, Dewa Made Suamba Negara, mengatakan untuk saksi yang akan dilibatkan di Pilkada merupakan kader Partai Golkar yang pengalaman dalam tugas saksi di Pemilu.
"Mereka ini kader militan dan sudah berpengalaman jadi saksi di setiap pemilu. Dan mereka yang jadi saksi ini akan kawal penghitungan suara sampai final. Termasuk ketika sampai ada masalah ke Mahkamah Konstitusi (MK)," ujar Dewa Suamba Negara.
Suamba Negara juga menegaskan para saksi juga sudah siap dengan teknis penugasan di TPS nanti. Salah satunya tetap kedepankan protokol kesehatan. "Saksi kita juga dilatih dalam menggunakan sistem penghitungan online. Saksi sudah siap dengan android ketika nanti memasukkan data Pemungutan Suara di TPS dan menyerahkan ke sistem rekapitulasi (E-Rekap)," ujar Suamba Negara.
Sementara soal biaya saksi di Pilkada, Sekretaris DPD I Golkar Bali, Made Dauh Wijana, secara terpisah mengatakan uang atau biaya saksi ditanggung secara gotong- royong oleh partai koalisi.
"Kita bahas dengan partai koalisi polanya. Yang jelas gotong-royong," ujar Dauh Wijana. Berapa besaran uang saksi?"Ah, itu rahasia. Kalau kita buka nanti malah runyam urusannya," kelakar politisi asal Desa Tegallalang, Gianyar ini. *nat
Ketua DPD I Golkar Bali, Sugawa Korry, dalam jumpa pers di sela-sela TOT mengatakan ada 35 pelatih saksi yang digembleng BSPN DPP Golkar. Mereka mengikuti pelatihan, Jumat (6/11) sampai Sabtu (7/11) hari ini. "Nanti 35 pelatih ini akan melatih para saksi Partai Golkar yang akan diterjunkan di TPS di Pilkada 6 kabupaten dan kota," ujar politisi senior Golkar asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng ini.
Sugawa Korry menyebutkan ada 5.649 TPS di 439 desa di 37 kecamatan di 6 Kabupaten/Kota yang gelar Pilkada. Setiap TPS, Golkar menempatkan saksi inti. Sisanya disiapkan saksi pelapis, dan Koordinator saksi di tingkat desa. Total sekitar 8.000 orang kita siapkan untuk pengawalan TPS di Pilkada 9 Desember 2020 nanti," ujar Wakil Ketua DPRD Bali ini.
Sugawa Korry mengatakan untuk pelaksanaan tugas saksi ini tetap akan berkolaborasi dengan saksi partai yang menjadi rekan koalisi Partai Golkar. "Mengikuti peta politik di masing-masing Pilkada. Seperti di Kabupaten Badung, kita berkolaborasi dengan PDIP. Nanti akan dibahas lagi, siapa yang akan jadi saksi inti. Kita tetap siapkan saksi dan latih saksi kita," tegas Sugawa Korry.
Sementara Ketua BSPN DPD I Golkar Bali, Dewa Made Suamba Negara, mengatakan untuk saksi yang akan dilibatkan di Pilkada merupakan kader Partai Golkar yang pengalaman dalam tugas saksi di Pemilu.
"Mereka ini kader militan dan sudah berpengalaman jadi saksi di setiap pemilu. Dan mereka yang jadi saksi ini akan kawal penghitungan suara sampai final. Termasuk ketika sampai ada masalah ke Mahkamah Konstitusi (MK)," ujar Dewa Suamba Negara.
Suamba Negara juga menegaskan para saksi juga sudah siap dengan teknis penugasan di TPS nanti. Salah satunya tetap kedepankan protokol kesehatan. "Saksi kita juga dilatih dalam menggunakan sistem penghitungan online. Saksi sudah siap dengan android ketika nanti memasukkan data Pemungutan Suara di TPS dan menyerahkan ke sistem rekapitulasi (E-Rekap)," ujar Suamba Negara.
Sementara soal biaya saksi di Pilkada, Sekretaris DPD I Golkar Bali, Made Dauh Wijana, secara terpisah mengatakan uang atau biaya saksi ditanggung secara gotong- royong oleh partai koalisi.
"Kita bahas dengan partai koalisi polanya. Yang jelas gotong-royong," ujar Dauh Wijana. Berapa besaran uang saksi?"Ah, itu rahasia. Kalau kita buka nanti malah runyam urusannya," kelakar politisi asal Desa Tegallalang, Gianyar ini. *nat
1
Komentar