Masih Ditutup, Tempat Bermain Tetap Ramai
Kasus Positif Tambah 15, Sembuh 18 Orang
Garis polisi diterobos dan robek. Padahal di masa pandemi, arena bermain mengundang kerawanan karena dipakai bergantian banyak anak-anak.
DENPASAR, NusaBali
Tempat bermain anak di Lapangan Puputan Badung, Denpasar kian ramai. Padahal, tempat tersebut belum dibuka kembali setelah penutupan kedua. Kasus Positif Covid-19 yang masih fluktuatif juga dikhawatirkan akan menyebar ke anak-anak karena arena bermain tersebut digunakan bergantian.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai, Jumat (6/11) mengungkapkan, Pemkot Denpasar hingga saat ini belum membuka tempat bermain anak-anak. Namun, masyarakat yang mengajak anak-anaknya ke Lapangan Puputan tidak bisa diatur agar tidak bermain di tempat tersebut untuk sementara.
Jika memaksakan, dikhawatirkan anak-anak yang menjadi kalster baru penyebaran Covid-19. "Kami belum melakukan buka tempat bahkan lapangan juga masih kami tutup. Ini yang menyebabkan kami khawatir jika mereka memaksakan untuk mengajak anaknya ke tempat bermain khawatirnya mereka terkena virus karena tempat bermain itu dipakai banyak anak," jelasnya.
Apalagi menurut Dewa Rai, sekarang penyebaran Covid-19 di Kota Denpasar masih fluktuatif. Dalam sehari, Jumat (6/11), bertambah sebanyak 15 kasus dengan tingkat kesembuhan 18 orang. Hal itu harusnya menjadi antisipasi semua warga Denpasar tak terkecuali para orang tua untuk tidak memaksakan diri mengajak anaknya ke tempat bermain.
Dewa Rai mengaku sudah berkali-kali memberikan imbauan dan pengawasan namun mereka tetap saja ngeyel datang untuk mengajak anaknya bermain. Garis polisi yang dipasang juga dirobek agar mereka bisa bermain. "Kami juga tidak paham dengan masyarakat kenapa mereka memaksakan mengajak anaknya ke tempat bermain di lapangan padahal sudah tahu berbahaya," imbuhnya.
Dewa Rai berharap, masyarakat bisa memahami kondisi pandemi Covid-19. Anak-anak agar tidak dipaksakan diajak ke kawasan tempat bermain anak. Sebab, lapangan dan tempat bermain anak-anak sampai sekarang juga belum dibuka dan diperbolehkan untuk dibuka. "Kami akan perketat lagi nanti dijaga Satpol PP," tandanya. *mis
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai, Jumat (6/11) mengungkapkan, Pemkot Denpasar hingga saat ini belum membuka tempat bermain anak-anak. Namun, masyarakat yang mengajak anak-anaknya ke Lapangan Puputan tidak bisa diatur agar tidak bermain di tempat tersebut untuk sementara.
Jika memaksakan, dikhawatirkan anak-anak yang menjadi kalster baru penyebaran Covid-19. "Kami belum melakukan buka tempat bahkan lapangan juga masih kami tutup. Ini yang menyebabkan kami khawatir jika mereka memaksakan untuk mengajak anaknya ke tempat bermain khawatirnya mereka terkena virus karena tempat bermain itu dipakai banyak anak," jelasnya.
Apalagi menurut Dewa Rai, sekarang penyebaran Covid-19 di Kota Denpasar masih fluktuatif. Dalam sehari, Jumat (6/11), bertambah sebanyak 15 kasus dengan tingkat kesembuhan 18 orang. Hal itu harusnya menjadi antisipasi semua warga Denpasar tak terkecuali para orang tua untuk tidak memaksakan diri mengajak anaknya ke tempat bermain.
Dewa Rai mengaku sudah berkali-kali memberikan imbauan dan pengawasan namun mereka tetap saja ngeyel datang untuk mengajak anaknya bermain. Garis polisi yang dipasang juga dirobek agar mereka bisa bermain. "Kami juga tidak paham dengan masyarakat kenapa mereka memaksakan mengajak anaknya ke tempat bermain di lapangan padahal sudah tahu berbahaya," imbuhnya.
Dewa Rai berharap, masyarakat bisa memahami kondisi pandemi Covid-19. Anak-anak agar tidak dipaksakan diajak ke kawasan tempat bermain anak. Sebab, lapangan dan tempat bermain anak-anak sampai sekarang juga belum dibuka dan diperbolehkan untuk dibuka. "Kami akan perketat lagi nanti dijaga Satpol PP," tandanya. *mis
Komentar