Tim Prokes Mabes TNI Puji Kodam IX/Udayana
Ingatkan Masyarakat Patuhi Protokol Kesehatan
DENPASAR, NusaBali
Kodam IX/Udayana mendapat pujian dari Tim Pengawas dan Evaluasi (Wasev) Penegakan Protokol Kesehatan Mabes TNI.
Pasalnya, Kodam di bawah kepemimpinan Pangdam IX/Udayana, Mayjen Kurnia Dewantara, ini sudah memberikan pelaporan optimal terkait pandemi Covid-19.
“Sampai pekan lalu pelaporan Kodam Udayana sudah terdata 80 persen, atau tertinggi di seluruh Indonesia. Hal ini harus diapresiasi,” kata Kolonel Pnb Aldrin Petrus Mongan dari Tim Wasev Mabes TNI kepada NusaBali, Jumat (6/11).
Pelaporan ini, kata Aldrin, sangat penting dan bermanfaat terkait dengan penanganan pandemi Covid-19. “Dari data pelaporan yang masuk, kita bisa mengetahui wilayah-wilayah mana yang tingkat penerapan protokol kesehatannya masih kurang. Dengan demikian, kita bisa segera menguatkannya,” kata perwira dengan jabatan Paban I/Ren Sops TNI ini.
Data yang diperoleh Mabes TNI itu pun akan disinkronkan dengan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional (BNPBN) sehingga makin memudahkan pemetaan penanganan dan pencegahan penyebaran pandemi Covid-19 yang lebih luas. “Kita kerahkan semua anggota, karena TNI memiliki jangkauan luas, termasuk lewat Babinsa-Babinsanya,” kata perwira yang sebelumnya menduduki jabatan Wakil Komandan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian Tentara Nasional Indonesia (PMPP) ini.
Aldrin pun memaklumi jika pelaporan masih belum mencapai 100 persen, karena diakui Kodam Udayana yang membawahi Bali, NTB dan NTT, sama halnya daerah-daerah lain memiliki wilayah yang terkendala sinyal seluler. “Pelaporannya kan menggunakan aplikasi. Tapi itu tadi, ada wilayah blank spot dan kendala sinyal,” kata perwira yang pernah menduduki jabatan Danlanud Ngurah Rai pada 2009-2010 ini.
Namun secara umum, sambungnya, protokol kesehatan yang dijalankan masyarakat sudah semakin baik. Dari pelaporan dan kunjungannya hampir setiap hari di berbagai penjuru tanah air, masyarakat sudah makin tertib melaksanakan adaptasi kebiasaan baru di era pandemi saat ini.
“Saya harapkan memang akan semakin disiplin, karena kita tidak tahu kapan Covid-19 berakhir. Oleh karena itu dari diri kita sendiri yang harus disiplin menggunakan masker, bawa handsanitizer dan menerapkan protokol kesehatan lainnya,” pesan perwira kelahiran Minahasa Utara ini. *mao
“Sampai pekan lalu pelaporan Kodam Udayana sudah terdata 80 persen, atau tertinggi di seluruh Indonesia. Hal ini harus diapresiasi,” kata Kolonel Pnb Aldrin Petrus Mongan dari Tim Wasev Mabes TNI kepada NusaBali, Jumat (6/11).
Pelaporan ini, kata Aldrin, sangat penting dan bermanfaat terkait dengan penanganan pandemi Covid-19. “Dari data pelaporan yang masuk, kita bisa mengetahui wilayah-wilayah mana yang tingkat penerapan protokol kesehatannya masih kurang. Dengan demikian, kita bisa segera menguatkannya,” kata perwira dengan jabatan Paban I/Ren Sops TNI ini.
Data yang diperoleh Mabes TNI itu pun akan disinkronkan dengan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional (BNPBN) sehingga makin memudahkan pemetaan penanganan dan pencegahan penyebaran pandemi Covid-19 yang lebih luas. “Kita kerahkan semua anggota, karena TNI memiliki jangkauan luas, termasuk lewat Babinsa-Babinsanya,” kata perwira yang sebelumnya menduduki jabatan Wakil Komandan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian Tentara Nasional Indonesia (PMPP) ini.
Aldrin pun memaklumi jika pelaporan masih belum mencapai 100 persen, karena diakui Kodam Udayana yang membawahi Bali, NTB dan NTT, sama halnya daerah-daerah lain memiliki wilayah yang terkendala sinyal seluler. “Pelaporannya kan menggunakan aplikasi. Tapi itu tadi, ada wilayah blank spot dan kendala sinyal,” kata perwira yang pernah menduduki jabatan Danlanud Ngurah Rai pada 2009-2010 ini.
Namun secara umum, sambungnya, protokol kesehatan yang dijalankan masyarakat sudah semakin baik. Dari pelaporan dan kunjungannya hampir setiap hari di berbagai penjuru tanah air, masyarakat sudah makin tertib melaksanakan adaptasi kebiasaan baru di era pandemi saat ini.
“Saya harapkan memang akan semakin disiplin, karena kita tidak tahu kapan Covid-19 berakhir. Oleh karena itu dari diri kita sendiri yang harus disiplin menggunakan masker, bawa handsanitizer dan menerapkan protokol kesehatan lainnya,” pesan perwira kelahiran Minahasa Utara ini. *mao
1
Komentar