Dana Hibah Pariwisata Diharap Cair 100 Persen
Megap-megap Biaya Operasional
DENPASAR,NusaBali
Dana hibah pariwisata untuk Bali sebesar Rp 1,183 triliun bisa dicairkan dan terserap total.
Alasannya tentu saja karena dana tersebut sangatat bermanfaat bagi industri pariwisata yang mengalami kesulitan keuangan karena pandemi Covid-19.
Wakil Ketua Tim Percepatan Pemulihan Ekonomi pasca Covid-19 Pemprov Bali I Gusti Agung Ngurah Rai Suryawijaya menyatakan Jumat (6/11).
Hal tersebut disampaikan Rai Suryawijaya-sapaan I Gusti Agung Ngurah Rai Suryawijaya, menyusul pencairan dana hibah tersebut untuk kabupaten/kota di Bali.
“Sangat jelas bantuan hibah atau stimulus sangat dibutuhkan teman- teman pelaku pariwisata,” ujar tokoh yang biasa disapa Rai Suryawijaya.
Sejak pandemi Covid-19 berkecamuk hampir 9 bulan, kondisi industri pariwisata seperti hotel, restoran dan lainnya benar- benar parah. Tidak ada pendapatan karena tidak ada wisatawan atau tamu.
Di pihak lain pihak hotel harus melakukan perawatan dan pemeliharaan lain, agar kondisi properti tetap dalam kondisi baik. Tentu saja termasuk untuk memberi gaji kepada karyawan/staf meskipun tidak maksima; seperti dalam kondisi normal.
“Karenanya kami berharap pencairan dana hibah tersebut bisa maksimal,” ujar pria yang juga Ketua BPC PHRI Badung.
Jika ada hal-hal teknis seperti juklak atau juknis yang kemungkinan menghambat proses pencairan, Rai Suryawijaya berharap syarat juklak-juknis itu bisa direvis untuk mempermudah proses pencairan.
“Kabupaten Badung juga berharap syarat pencairan itu dipermudah,” ungkapnya. Terpisah Plt Kadisparda Badung Cokorda Raka Darmawan menyatakan belum bisa menjelaskan soal permohonan Badung untuk memudahkan atau merevisi syarat pencairan juklak dan juknis.
“Maaf ya, tyg (saya) masih ada acara di Singaraja.Belum dapat ngecek ke kantor. Coba Senin nggih,” ujarnya lewat pesan WA.
Untuk diketahui dari 9 kabupaten/kota di Bali, Badung terbanyak mendapatkan alokasi hibah dari Kementerian Keuangan tersebut yakni Rp 948 miliar lebih. *K17
Wakil Ketua Tim Percepatan Pemulihan Ekonomi pasca Covid-19 Pemprov Bali I Gusti Agung Ngurah Rai Suryawijaya menyatakan Jumat (6/11).
Hal tersebut disampaikan Rai Suryawijaya-sapaan I Gusti Agung Ngurah Rai Suryawijaya, menyusul pencairan dana hibah tersebut untuk kabupaten/kota di Bali.
“Sangat jelas bantuan hibah atau stimulus sangat dibutuhkan teman- teman pelaku pariwisata,” ujar tokoh yang biasa disapa Rai Suryawijaya.
Sejak pandemi Covid-19 berkecamuk hampir 9 bulan, kondisi industri pariwisata seperti hotel, restoran dan lainnya benar- benar parah. Tidak ada pendapatan karena tidak ada wisatawan atau tamu.
Di pihak lain pihak hotel harus melakukan perawatan dan pemeliharaan lain, agar kondisi properti tetap dalam kondisi baik. Tentu saja termasuk untuk memberi gaji kepada karyawan/staf meskipun tidak maksima; seperti dalam kondisi normal.
“Karenanya kami berharap pencairan dana hibah tersebut bisa maksimal,” ujar pria yang juga Ketua BPC PHRI Badung.
Jika ada hal-hal teknis seperti juklak atau juknis yang kemungkinan menghambat proses pencairan, Rai Suryawijaya berharap syarat juklak-juknis itu bisa direvis untuk mempermudah proses pencairan.
“Kabupaten Badung juga berharap syarat pencairan itu dipermudah,” ungkapnya. Terpisah Plt Kadisparda Badung Cokorda Raka Darmawan menyatakan belum bisa menjelaskan soal permohonan Badung untuk memudahkan atau merevisi syarat pencairan juklak dan juknis.
“Maaf ya, tyg (saya) masih ada acara di Singaraja.Belum dapat ngecek ke kantor. Coba Senin nggih,” ujarnya lewat pesan WA.
Untuk diketahui dari 9 kabupaten/kota di Bali, Badung terbanyak mendapatkan alokasi hibah dari Kementerian Keuangan tersebut yakni Rp 948 miliar lebih. *K17
Komentar