Jembrana Targetkan Tanam Padi 11.500 Ha Lebih
NEGARA, NusaBali
Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana menargetkan seluas 11.500 hektaree lebih tanam padi pada tahun 2020 ini.
Target ini meningkat sekitar 500 hektaree dibanding 11.000 hektaree luas tanam padi pada 2019. Peningkatan luas tanam padi itu pun optimis tercapai mengingat tidak adanya kemarau panjang seperti tahun 2019.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana I Wayan Sutama, Jumat (6/11), mengatakan luas areal persawahan di Jembrana saat ini 6.724 hektaree. Dari total luas lahan itu, per Januari hingga Oktober 2020, luas tanam padi sudah mencapai 10.458,66 hektare. “Kami targetkan tahun ini, luas tanam bisa mencapai di atas 11.500 hektareee. Apalagi saat ini, suplai air masih ada,” ujarnya.
Pascakemarau panjang tahun 2019, kata Sutama, sebenarnya banyak petani subak basah yang ingin langsung menanam padi di awal tahun 2020. Namun, dari dinas tetap mengarahkan kepada subak melakukan pola tanam secara bertahap untuk menghindari panen raya yang bisa merusak harga gabah di tingkat petani. “Sebenarnya kalau mengejar luas tanam padi, bisa saja jauh meningkat di tahun ini. Tetapi kita tetap minta hindari panen raya. Dan, memang tahun ini tidak ada panen raya,” ucapnya.
Menurut Sutama, dengan tidak ada panen raya tahun ini, harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani masih berada di kisaran Rp 4.700 per kilogram. Harga tersebut, masih cukup jauh lebih tinggi dibanding Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang dipatok Rp 4.200 per kilogram. “Selain pola tanam bertahap, kita juga tetap mengimbau petani yang biasa melakukan 3 kali masa tanam setahun agar diselingi palawija. Biar lahan dapat istirahat. Itu penting untuk mengembalikan struktur tanah, sehingga produktivitas ketika masa tanam padi tetap bagus,” ungkapnya.
Sampai saat ini, kata Sutama, produktivitas GKP di Jembrana juga masih cukup tinggi, yakni mencapai rata-rata 7,1 ton GKP per hektare. Meski pola tanam diatur, produksi beras di Jembrana juga tetap surplus. “Kita tiap tahun surplus antara 9.000 - 10.000 ton beras pertahun. Dari angka penduduk 382.142 jiwa se-Jembrana, kebutuhan beras dalam setahun tidak nyampai 31.000 ton. Sedangkan rata-rata produksi beras setahun sampai 40.000 ton,” pungkasnya. *ode
1
Komentar