Jadi Pembicara dalam LKMM-TD FISIP Unwar
Rai Mantra Ajak Generasi Muda Cerdas Intelektual dan Terampil Memimpin
DENPASAR, NusaBali
Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra, menjadi salah satu pembicara dalam webinar yang bertajuk 'Membentuk Intelektual Muda yang Terampil dalam Kepemimpinan Organisasi sebagai Agent of Solution' yang digelar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Warmadewa (FISIP Unwar) dalam kegiatan Latihan Kepemimpinan Manajemen Mahasiswa Tingkat Dasar (LKMM-TD), Jumat (6/11).
Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra, dalam kesempatan tersebut membawakan materi yang berjudul ‘Bahagia Dalam Pengabdian’ dalam memimpin Kota Denpasar, konsep melayani sudah tertanam dan dikembangkan dalam menjalankan pemerintahan di Kota Denpasar. Pelayanan birokrasi harus menjadi hal yang penting dalam pemerintahan yang tujuannya melakukan perubahan-perubahan yang ada di masyarakat. Di mana pada tahun 2008, pihaknya membuat filosofi atau motto pelayanan publik di Kota Denpasar yang berasal dari Bahasa Sansekerta dikenal dengan Sewaka Dharma yang berarti melayani adalah kewajiban, dengan melakukan pendekatan kearifan lokal di mana dalam hal ini menjadi titik awal terbentuknya konsep Sewaka Dharma.
Motto inilah yang ditanamkan di jajaran Pemerintah Kota Denpasar kepada seluruh Pegawai Negeri Sipil, jadi semua kebutuhan masyarakat harus dilayani secara optimal baik itu dalam bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial, masalah mental dan spiritual.
Di hadapan ratusan mahasiswa yang tergabung dalam kegiatan melalui virtual tersebut, Rai Mantra mengatakan, seorang pemimpin hendaknya memiliki komitmen yang kuat, cerdas intelektual maupun emosional, berjiwa sosial, serta cerdas dalam spiritual kontrol. Hal ini menurut Rai Mantra merupakan dasar-dasar untuk membentuk jiwa leadership yang baik. "Jika ingin memiliki jiwa leadership yang baik, maka harus dapat memperhatikan dasar-dasar tersebut," ujarnya.
Lebih lanjut Rai Mantra juga memberikan pandangan tentang paradigma kepemimpinan dan harus berada pada paradigma baru dengan memiliki sebuah motto. Pada prinsipnya apa yang harus kita lakukan kepada masyarakat, pimpinan itu harus melayani apa yang diperlukan masyarakat untuk bisa mereka menjadi tumbuh dan berkembang.
Kalau melihat paradigma kepemimpinan di Indonesia pada jaman kemerdekaan itu ada pemimpin sebagai pelopor, pemimpin sebagai penggerak, pemimpin sebagai pembangunan, dan akhirnya menjadi reformasi. Pada intinya dalam hal ini, kami mencoba bagaimana bisa untuk melayani, kalau dulu paradigmanya dilayani dan sekarang bagaimana bisa melayani sebaik-baiknya.
Kalau pemimpin melayani dalam berbagai bidang, kita rasa kalau bisa melayani masyarakat dengan sepenuh hati dalam artian harus berhati-hati sehingga bisa mempercepat tingkat pertumbuhan ekonomi maupun tingkat pertumbuhan yang lainnya.
"Leadership merupakan kemampuan seseorang dalam organisasi untuk mencapai tujuan tertentu, dan seorang pemimpin harus bisa menggerakkan pikiran, perasaan, dan juga spirit kemanusiaan," papar Rai Mantra. *mis
Komentar