BDDN-UNHI Denpasar Gelar Kompetisi Bisnis
JAKARTA, NusaBali
Badan Dharma Dana Nasional (BDDN) bekerjasama dengan Inkubator Bisnis Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Denpasar menggelar Kompetisi Bisnis Generasi Muda Hindu Indonesia.
Menurut Ketua BDDN, Komang Adi Setiawan, kompetisi itu dilakukan guna mendorong kalangan muda Hindu menjadi pengusaha. Dengan begitu, mereka dapat memberdayakan ekonomi umat. "Kami menggelar Kompetisi Bisnis ini untuk mendorong tumbuhnya pengusaha muda Hindu agar dapat memberdayakan ekonomi umat. Oleh karena itu, peserta yang masuk 10 besar akan mendapat pembinaan dari Inkubator Bisnis UNHI Denpasar," ujar Komang Adi kepada NusaBali, Senin (9/11).
Komang Adi menjelaskan, pendaftaran Kompetisi Bisnis berlangsung 1-15 Oktober 2020 lalu. Hasilnya kalangan muda Hindu banyak yang berminat mengikuti kompetisi tersebut. "Ada 30 peserta mendaftarkan diri. Jumlah itu sudah lumayan banyak, karena ternyata kalangan muda Hindu juga tertarik menjadi pengusaha," ucap Komang Adi.
Ke 30 peserta mengirimkan profil usaha mereka. Kemudian mereka presentasi di hadapan tim juri. Dari sana tim juri memperkecil 30 peserta menjadi 15. Lalu dikerucutkan menjadi 10 besar. Dari 10 itu, tiga peserta yang masuk tiga besar mendapat waradana atau dana pengembangan. Juara pertama mendapat waradana sebesar Rp 20 juta, juara kedua memperoleh Rp 15 juta dan ketiga mendapat Rp 10 juta. "Penyerahan hadiah akan dilakukan secara virtual pada 10 November 2020," kata Komang Adi.
Penilaian dewan juri, lanjut Komang Adi, berdasarkan ide bisnis, aspek kelayakan usaha dan presentasi peserta di hadapan dewan juri. Hasilnya juara pertama diraih Rahmat Ika Fakih dari Madiun, Jawa Timur. Rahmat merupakan wirausaha kerajinan tangan dengan merek Anita Souvenir. Juara kedua diraih I Made Edi Ariana dari Bali. Usaha yang dia miliki adalah memberikan edukasi tentang saham di Pintar Saham.Id. Sementara juara ketiga diraih I Gede Sri Agus Putrawan dari Bali dengan UD Kori Agung. UD tersebut menjual herbal.
Meski hanya memberikan waradana kepada peserta tiga besar, lanjut Komang Adi, peserta yang telah masuk 10 besar tidak mereka lepas begitu saja. Mereka akan memberikan pembinaan agar ke 10 peserta tersebut dapat mengembangkan usahanya. *k22
Komang Adi menjelaskan, pendaftaran Kompetisi Bisnis berlangsung 1-15 Oktober 2020 lalu. Hasilnya kalangan muda Hindu banyak yang berminat mengikuti kompetisi tersebut. "Ada 30 peserta mendaftarkan diri. Jumlah itu sudah lumayan banyak, karena ternyata kalangan muda Hindu juga tertarik menjadi pengusaha," ucap Komang Adi.
Ke 30 peserta mengirimkan profil usaha mereka. Kemudian mereka presentasi di hadapan tim juri. Dari sana tim juri memperkecil 30 peserta menjadi 15. Lalu dikerucutkan menjadi 10 besar. Dari 10 itu, tiga peserta yang masuk tiga besar mendapat waradana atau dana pengembangan. Juara pertama mendapat waradana sebesar Rp 20 juta, juara kedua memperoleh Rp 15 juta dan ketiga mendapat Rp 10 juta. "Penyerahan hadiah akan dilakukan secara virtual pada 10 November 2020," kata Komang Adi.
Penilaian dewan juri, lanjut Komang Adi, berdasarkan ide bisnis, aspek kelayakan usaha dan presentasi peserta di hadapan dewan juri. Hasilnya juara pertama diraih Rahmat Ika Fakih dari Madiun, Jawa Timur. Rahmat merupakan wirausaha kerajinan tangan dengan merek Anita Souvenir. Juara kedua diraih I Made Edi Ariana dari Bali. Usaha yang dia miliki adalah memberikan edukasi tentang saham di Pintar Saham.Id. Sementara juara ketiga diraih I Gede Sri Agus Putrawan dari Bali dengan UD Kori Agung. UD tersebut menjual herbal.
Meski hanya memberikan waradana kepada peserta tiga besar, lanjut Komang Adi, peserta yang telah masuk 10 besar tidak mereka lepas begitu saja. Mereka akan memberikan pembinaan agar ke 10 peserta tersebut dapat mengembangkan usahanya. *k22
1
Komentar