Ibu Dianiaya Anaknya hingga Usus Terburai
Seorang pemuda di Banjar Marga Tengah, Desa Kerta, Kecamatan Payangan, Gianyar, I Wayan Agus Arnawa, 18, nekat menganiaya ibu kandungnya, Ni Nyoman Sukarni, 38, Rabu (26/10) siang.
Menurut keponakan korban, Ni Wayan Swari, 19, saat keributan terulang di rumahnya kemarin siang pukul 11.00 Wita, suasana sedang sepi. Hanya korban dan anaknya yakni pelaku Agus Arnawa yang ada di rmah. Ada tetangga yang mendengar suara ribut-ribut dari rumah korban. Namun, kata Wayan Swari, tetangga tidak berani langsung masuk ke rumah korban.
“Keributan itu kemudian diberitahukan per telepon oleh tetangga kepada Pak Wayan Trif, kakak kandung dari tante Nyoman Sukarni, yang tinggal di Desa Banua, Kecamatan Kin-tamani, Bangli,” ungkap Wayan Swari kepada NusaBali di RSUD Sanjiwani Gianyar, Rabu kemarin.
Setelah menerima informasi per telepon, Wayan Tarip pun langsung meluncur ke rumah korban di Banjar Marga Tengah, Desa Kerta, Kecamatan Payangan. Tiba di rumah korban, langsung dilakukan pengcekan. Ternyata, korban Nyom Sukarmi ditemukan tergeletak bersimbah darah di salah satu kamar kosong.
Melihat adiknya sekarat, Wayan Tarip pun langsung membawa korban ke Puskesmas Payangan. Sedangkan pelaku Agus Arnawa sudah tidak ada di rumahnya kala itu. Karena lukanya cukup parah, korban Nyoman Sukarmi akhirnya dirujuk ke RSUD Sanjiwani Gianyar. Korban baru selesai menjalani tindakan operasi di RSUD Sanjiwani, tadi malam pukul 20.00 Wita. ketika berita ini ditulis, korban sudah masuk ke Ruang ICU RSUD Sanjiwani.
Sementara itu, jajaran Polsek Payangan kemarin siang langsung terjun ke lokasi kejadian di Desa Kerta, begitu mendapat laporan, untuk melakukan olah TKP dan mengumpulkan keterangan. Polisi menemukan darah berceceran di rumah korban. Juga ditemukan senjata golok yang diduga digunakan pelaku menusuk perut ibundanya, Nyoman Sukarni.
Kapolsek Payangan, AKP Gede Endrawan, mengatakan tidak ada yang tahu pasti peristiwa anak nekat menganiaya ibunya hingga terluka parah ini. Saat petugas datang ke lokasi, pelaku Aayan Agus Arnawa sudah tidak ada di rumahnya. “Ada yang menduka pelaku lari ke tengah hutan,’ jelas Kapolsek Endrawan.
Kapolsek Endrawan menyebutkan, dari keterangan yang dihimpun di lapangan, pelaku Agus Arnawa sejak kecil menerita tuna wicara alias bisu. Namun, sisi kejiwaan pemuda berusia 18 tahun ini tidak ada masalah. “Sampai sekarang, kami bisa menemukan pelaku. Kami sudah cari ke hutan, tapi belum ketemu,” paparnya. * cr62
“Keributan itu kemudian diberitahukan per telepon oleh tetangga kepada Pak Wayan Trif, kakak kandung dari tante Nyoman Sukarni, yang tinggal di Desa Banua, Kecamatan Kin-tamani, Bangli,” ungkap Wayan Swari kepada NusaBali di RSUD Sanjiwani Gianyar, Rabu kemarin.
Setelah menerima informasi per telepon, Wayan Tarip pun langsung meluncur ke rumah korban di Banjar Marga Tengah, Desa Kerta, Kecamatan Payangan. Tiba di rumah korban, langsung dilakukan pengcekan. Ternyata, korban Nyom Sukarmi ditemukan tergeletak bersimbah darah di salah satu kamar kosong.
Melihat adiknya sekarat, Wayan Tarip pun langsung membawa korban ke Puskesmas Payangan. Sedangkan pelaku Agus Arnawa sudah tidak ada di rumahnya kala itu. Karena lukanya cukup parah, korban Nyoman Sukarmi akhirnya dirujuk ke RSUD Sanjiwani Gianyar. Korban baru selesai menjalani tindakan operasi di RSUD Sanjiwani, tadi malam pukul 20.00 Wita. ketika berita ini ditulis, korban sudah masuk ke Ruang ICU RSUD Sanjiwani.
Sementara itu, jajaran Polsek Payangan kemarin siang langsung terjun ke lokasi kejadian di Desa Kerta, begitu mendapat laporan, untuk melakukan olah TKP dan mengumpulkan keterangan. Polisi menemukan darah berceceran di rumah korban. Juga ditemukan senjata golok yang diduga digunakan pelaku menusuk perut ibundanya, Nyoman Sukarni.
Kapolsek Payangan, AKP Gede Endrawan, mengatakan tidak ada yang tahu pasti peristiwa anak nekat menganiaya ibunya hingga terluka parah ini. Saat petugas datang ke lokasi, pelaku Aayan Agus Arnawa sudah tidak ada di rumahnya. “Ada yang menduka pelaku lari ke tengah hutan,’ jelas Kapolsek Endrawan.
Kapolsek Endrawan menyebutkan, dari keterangan yang dihimpun di lapangan, pelaku Agus Arnawa sejak kecil menerita tuna wicara alias bisu. Namun, sisi kejiwaan pemuda berusia 18 tahun ini tidak ada masalah. “Sampai sekarang, kami bisa menemukan pelaku. Kami sudah cari ke hutan, tapi belum ketemu,” paparnya. * cr62
1
2
Komentar