Workshop Kurikulum Darurat Covid-19
AMLAPURA, NusaBali
Kadis Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Karangasem, I Gusti Ngurah Kartika, membuka workshop Kurikulum Darurat Covid-19 di SDN 1 Karangasem, Jalan Gatot Subroto, Amlapura, Senin (9/11).
Workshop untuk mengoptimalkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) dan strategi PJJ luring (luar jaringan). Kurikulum Darurat Covid-19 sesuai instruksi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kadisdikpora Karangasem, I Gusti Ngurah Kartika, mengungkapkan workshop Kurikulum Darurat Covid-19 diikuti 40 guru dari Kecamatan Karangasem, Kecamatan Abang, dan Kecamatan Bebandem. Peserta terbagi dua ruangan. Materi yang diberikan di antaranya orientasi program strategi pemanfaatan teknologi dan PJJ, strategi PJJ luring, blended learning, pembelajaran kecakapan hidup, penyusunan RPP (rencana pelaksanaan pembelajaran), dan lain-lain.
Gusti Ngurah Kartika menjelaskan, blended learning merupakan pembelajaran dalam proses mengajar yang menggabungkan sistem pendidikan konvensional dengan sistem digital. “Pembelajaran tetap mengacu Kurikulum 2013 dikombinasikan dengan Kurikulum Darurat Covid-19. Di samping melakukan penyederhanaan kurikulum secara mandiri,” jelas Gusti Ngurah Kartika. Kemendikbud telah menyediakan modul untuk bahan pembelajaran PAUD dan SD sehingga dapat membantu pembelajaran dari rumah.
Modul itu mencakup uraian tugas untuk pembelajaran berbasis aktivitas untuk guru, orangtua, dan peserta didik. Modul berlaku sampai akhir tahun ajaran 2020/2021. Jelang akhir tahun ajaran perlu melakukan assessment kognitif yang lebih mementingkan proses belajar daripada hasil. Sehingga mendapatkan gambaran kemampuan dan capaian pembelajaran siswa. Hasil assessment sebagai dasar pemberian remidial atau pelajaran tambahan untuk peserta didik yang paling tertinggal.
Modul dan panduan kurikulum tersebut menyangkut Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) Kurikulum 2013. Juga KI dan KD Kurikulum Darurat Covid-19. Narasumber di antaranya Pande Gede Oka Sumiarta, I Wayan Putra, dan Ida Bagus Gede Eka Putrawan. Kabid Ketenagaan SD Disdikpora Karangasem, I Nyoman Merta, berharap Kurikulum Darurat Covid-19 mampu meningkatkan kualitas pembelajaran jarak jauh. Sebab belum memungkinkan menggelar pembelajaran tatap muka karena Karangasem masih masuk zona oranye. “Pembelajaran tatap muka masih menunggu Karangasem masuk zona hijau,” jelas Nyoman Merta. *k16
Gusti Ngurah Kartika menjelaskan, blended learning merupakan pembelajaran dalam proses mengajar yang menggabungkan sistem pendidikan konvensional dengan sistem digital. “Pembelajaran tetap mengacu Kurikulum 2013 dikombinasikan dengan Kurikulum Darurat Covid-19. Di samping melakukan penyederhanaan kurikulum secara mandiri,” jelas Gusti Ngurah Kartika. Kemendikbud telah menyediakan modul untuk bahan pembelajaran PAUD dan SD sehingga dapat membantu pembelajaran dari rumah.
Modul itu mencakup uraian tugas untuk pembelajaran berbasis aktivitas untuk guru, orangtua, dan peserta didik. Modul berlaku sampai akhir tahun ajaran 2020/2021. Jelang akhir tahun ajaran perlu melakukan assessment kognitif yang lebih mementingkan proses belajar daripada hasil. Sehingga mendapatkan gambaran kemampuan dan capaian pembelajaran siswa. Hasil assessment sebagai dasar pemberian remidial atau pelajaran tambahan untuk peserta didik yang paling tertinggal.
Modul dan panduan kurikulum tersebut menyangkut Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) Kurikulum 2013. Juga KI dan KD Kurikulum Darurat Covid-19. Narasumber di antaranya Pande Gede Oka Sumiarta, I Wayan Putra, dan Ida Bagus Gede Eka Putrawan. Kabid Ketenagaan SD Disdikpora Karangasem, I Nyoman Merta, berharap Kurikulum Darurat Covid-19 mampu meningkatkan kualitas pembelajaran jarak jauh. Sebab belum memungkinkan menggelar pembelajaran tatap muka karena Karangasem masih masuk zona oranye. “Pembelajaran tatap muka masih menunggu Karangasem masuk zona hijau,” jelas Nyoman Merta. *k16
Komentar