STAHN Mpu Kuturan Rancang Perluasan 4 Hektare
SINGARAJA, NusaBali
Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Mpu Kuturan Singaraja merancang perluasan kampus seluas 4 hektare.
Rencana ini tak lepas dari ketersediaan ruang perkuliahan yang hanya 8 kelas, padahal jumlah mahasiswa mencapai 1.400 orang dari 11 program studi, termasuk program magister.
STAHN Mpu Kuturan saat ini masih menggunakan ruangan di Kampus Jalan Kresna, Kelurahan Kendran Kecamatan Buleleng. Perluasan kampus direncanakan akan dilakukan di kampus Pulau Menjangan Kelurahan Banyuning Kecamatan/Kabupaten Buleleng.
“Kondisi saat ini menurutnya cukup mendesak dan perlu solusi secepatnya. Karena jumlah mahasiswa terus bertambah setiap tahunnya sejak dibukanya STAHN Mpu Kuturan pada 2016 lalu,” kata Ketua STAHN Mpu Kuturan Singaraja, Dr Gede Suwindia SAg MA saat menerima kunjungan Dirjen Bimas Hindu Dr Tri Handoko Seto, Minggu (8/11).
Dari jumlah mahasiswa saat ini, harusnya minimal ada 25 ruang kuliah yang saat ini juga masih dibagi menjadi dua shift pagi dan sore. “Saat ini masih tertangani karena pandemi seluruh pembelajaran daring semua, tetapi kalau situasi sudah normal, tentu ini akan menimbulkan persoalan,” jelas Suwindia.
Pejabat asal Karangasem ini pun berharap Kementerian Agama dapat meningkatkan anggaran pembangunan fisik sehingga dapat digunakan untuk memenuhi sarana yang belum terpenuhi. Jika disetujui perluasan kampus 4 hektare itu akan dilakukan di Kampus Jalan Menjangan sehingga seluruh kegiatan baik pembelajaran rektorat dan juga asrama terpusat di satu tempat.
Kampus yang memberikan pelayanan pendidikan pada mahasiswa seluruh Indonesia juga masih berjuang untuk pembangunan asrama putra dan putri di sisa lahan satu hektare setelah dibanguni gedung rektorat berlantai III yang baru rampung.
Proposal pembangunan asrama itu pun diajukan STAHN Mpu Kuturan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Usulan yang saat ini sedang dikaji ulang pusat jika tak ada halangan akan direalisasikan di tahun 2021 mendatang.
Sementara itu Dirjen Dirjen Bimas Hindu Kemenag Tri Handoko mengapresiasi kerja keras civitas akademika di STAHN Mpu Kuturan Singaraja dalam mewujudkan kampus yang berkualitas. Dia memastikan tahun depan akan memberikan anggaran Rp 15 miliar untuk menuntaskan pembangunan ruang perkuliahan.
“Saya sudah melihat ada rencana-rencana besar, tetapi saya ingin melihat value preposisiton dari perguan tinggi ini apa? Apa yang ditawarkan pengelola perguran tinggi bagi masyarakat, bagi negara? Sehingga kami akan mengambil keputusan membesarkan sampai sebesar-besarnya,” ucap Dirjen Handoko.
Menurutnya kajian ini penting dilakukan karena setiap anggaran negara harus disalurkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarkat. Pejabat negara asal Banyuwangi ini pun memberikan tantangan pengelola untuk menunjukkan pengembangan kampus yang berkontribusi positif bagi pembangunan nasional, khususnya bagi umat Hindu di Nusantara.*k23
STAHN Mpu Kuturan saat ini masih menggunakan ruangan di Kampus Jalan Kresna, Kelurahan Kendran Kecamatan Buleleng. Perluasan kampus direncanakan akan dilakukan di kampus Pulau Menjangan Kelurahan Banyuning Kecamatan/Kabupaten Buleleng.
“Kondisi saat ini menurutnya cukup mendesak dan perlu solusi secepatnya. Karena jumlah mahasiswa terus bertambah setiap tahunnya sejak dibukanya STAHN Mpu Kuturan pada 2016 lalu,” kata Ketua STAHN Mpu Kuturan Singaraja, Dr Gede Suwindia SAg MA saat menerima kunjungan Dirjen Bimas Hindu Dr Tri Handoko Seto, Minggu (8/11).
Dari jumlah mahasiswa saat ini, harusnya minimal ada 25 ruang kuliah yang saat ini juga masih dibagi menjadi dua shift pagi dan sore. “Saat ini masih tertangani karena pandemi seluruh pembelajaran daring semua, tetapi kalau situasi sudah normal, tentu ini akan menimbulkan persoalan,” jelas Suwindia.
Pejabat asal Karangasem ini pun berharap Kementerian Agama dapat meningkatkan anggaran pembangunan fisik sehingga dapat digunakan untuk memenuhi sarana yang belum terpenuhi. Jika disetujui perluasan kampus 4 hektare itu akan dilakukan di Kampus Jalan Menjangan sehingga seluruh kegiatan baik pembelajaran rektorat dan juga asrama terpusat di satu tempat.
Kampus yang memberikan pelayanan pendidikan pada mahasiswa seluruh Indonesia juga masih berjuang untuk pembangunan asrama putra dan putri di sisa lahan satu hektare setelah dibanguni gedung rektorat berlantai III yang baru rampung.
Proposal pembangunan asrama itu pun diajukan STAHN Mpu Kuturan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Usulan yang saat ini sedang dikaji ulang pusat jika tak ada halangan akan direalisasikan di tahun 2021 mendatang.
Sementara itu Dirjen Dirjen Bimas Hindu Kemenag Tri Handoko mengapresiasi kerja keras civitas akademika di STAHN Mpu Kuturan Singaraja dalam mewujudkan kampus yang berkualitas. Dia memastikan tahun depan akan memberikan anggaran Rp 15 miliar untuk menuntaskan pembangunan ruang perkuliahan.
“Saya sudah melihat ada rencana-rencana besar, tetapi saya ingin melihat value preposisiton dari perguan tinggi ini apa? Apa yang ditawarkan pengelola perguran tinggi bagi masyarakat, bagi negara? Sehingga kami akan mengambil keputusan membesarkan sampai sebesar-besarnya,” ucap Dirjen Handoko.
Menurutnya kajian ini penting dilakukan karena setiap anggaran negara harus disalurkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarkat. Pejabat negara asal Banyuwangi ini pun memberikan tantangan pengelola untuk menunjukkan pengembangan kampus yang berkontribusi positif bagi pembangunan nasional, khususnya bagi umat Hindu di Nusantara.*k23
Komentar