Lomba Vlog Kuliner Dukung UMKM di Tengah Pandemi
DENPASAR, NusaBali
Buat pertama kalinya Festival Seni Bali Jani (FSBJ) II menggelar lomba vlog kuliner Bali Jani.
Lomba ini memberikan kesempatan kepada para kreator atau vlogger untuk mengolah secara kreatif materi-materi atau ide-ide otentik kuliner Bali masa kini. Tanpa disadari, lomba vlog ini juga sekaligus membantu promosi makanan-makanan Bali yang digeluti oleh UMKM yang tengah berjuang di masa pandemi.
I Komang Arba Wirawan, selaku tim juri mengaku tak menyangka jika lomba vlog kuliner Bali ini sangat antusias diikuti oleh para peserta. Awalnya, dia mengira karya yang masuk hanya berkisar sekitar 10 karya. Namun ternyata, karya yang masuk sebanyak 22 karya. “Dari 22 karya yang masuk, kami benar-benar amati mulai dari openingnya, konten, sinematografi, audionya juga diperhatikan karena banyak yang noise, closing, keterkaitan dengan tema, ide, termasuk estetika juga kita amati,” jelasnya.
Arba menjelaskan, tiga terbaik memiliki kualitas karya dinilai mulai dari sisi pembaca acara yang lucu dan menarik, hingga kontennya yang menggugah selera bagi yang menonton, serta konten sesuai dengan tema. Beberapa di antaranya juga menyelaraskan dengan aplikasi belanja online, sehingga konten yang disajikan dinilai lengkap.
Hanya saja, ada satu konten yang menurut juri cukup menarik dan berbeda. Lantaran tidak menerapkan protokol kesehatan dalam kontennya, konten tersebut akhirnya belum bisa masuk tiga terbaik. “Kalau tidak salah kontennya tentang ayam guling. Tapi karena dalam video itu tidak menerapkan protokol kesehatan, sehingga tidak sesuai dengan ketentuan. Padahal kontennya menarik dan beda dari yang lain,” kata dosen Film dan TV di ISI Denpasar tersebut.
Arba melihat lomba vlog kuliner Bali yang baru pertama kali digelar ini merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat. Apalagi di tengah kondisi pandemi covid-19 seperti saat ini. Melalui lomba ini, para UMKM di bidang kuliner Bali secara tidak langsung mendapat kesempatan untuk dipromosikan secara online dan berpotensi ditonton orang banyak. Arba berharap, tidak hanya vlog kuliner yang dilombakan, namun juga kekayaan budaya lainnya.
Dari hasil penjurian, tiga orang terpilih antara lain Ni Luh Putu Yuliastusi (Denpasar) sebagai juara I, I Gusti Agung Ngurah Santyaka Ariduta (Denpasar) sebagai juara II, dan I Made Sugita (Denpasar) sebagai juara III. Masing-masing pemenang mendapatkan piagam dan hadiah uang sebesar Rp 4 juta (Juara I) Rp 3 juta (Juara II) dan Rp 2 juta (Juara III). *ind
I Komang Arba Wirawan, selaku tim juri mengaku tak menyangka jika lomba vlog kuliner Bali ini sangat antusias diikuti oleh para peserta. Awalnya, dia mengira karya yang masuk hanya berkisar sekitar 10 karya. Namun ternyata, karya yang masuk sebanyak 22 karya. “Dari 22 karya yang masuk, kami benar-benar amati mulai dari openingnya, konten, sinematografi, audionya juga diperhatikan karena banyak yang noise, closing, keterkaitan dengan tema, ide, termasuk estetika juga kita amati,” jelasnya.
Arba menjelaskan, tiga terbaik memiliki kualitas karya dinilai mulai dari sisi pembaca acara yang lucu dan menarik, hingga kontennya yang menggugah selera bagi yang menonton, serta konten sesuai dengan tema. Beberapa di antaranya juga menyelaraskan dengan aplikasi belanja online, sehingga konten yang disajikan dinilai lengkap.
Hanya saja, ada satu konten yang menurut juri cukup menarik dan berbeda. Lantaran tidak menerapkan protokol kesehatan dalam kontennya, konten tersebut akhirnya belum bisa masuk tiga terbaik. “Kalau tidak salah kontennya tentang ayam guling. Tapi karena dalam video itu tidak menerapkan protokol kesehatan, sehingga tidak sesuai dengan ketentuan. Padahal kontennya menarik dan beda dari yang lain,” kata dosen Film dan TV di ISI Denpasar tersebut.
Arba melihat lomba vlog kuliner Bali yang baru pertama kali digelar ini merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat. Apalagi di tengah kondisi pandemi covid-19 seperti saat ini. Melalui lomba ini, para UMKM di bidang kuliner Bali secara tidak langsung mendapat kesempatan untuk dipromosikan secara online dan berpotensi ditonton orang banyak. Arba berharap, tidak hanya vlog kuliner yang dilombakan, namun juga kekayaan budaya lainnya.
Dari hasil penjurian, tiga orang terpilih antara lain Ni Luh Putu Yuliastusi (Denpasar) sebagai juara I, I Gusti Agung Ngurah Santyaka Ariduta (Denpasar) sebagai juara II, dan I Made Sugita (Denpasar) sebagai juara III. Masing-masing pemenang mendapatkan piagam dan hadiah uang sebesar Rp 4 juta (Juara I) Rp 3 juta (Juara II) dan Rp 2 juta (Juara III). *ind
1
Komentar