Selat Lombok Resmi Jalur Pelayaran Internasional
Launching Patroli Gabungan di Perairan Bali
Setiap hari minimal ada 60 kapal yang melintas di Selat Lombok.
DENPASAR, NusaBali
Selat Lombok kini sudah diresmikan sebagai jalur pelayaran internasional. Setiap hari puluhan kapal asing melintas di kawasan tersebut.
Hal itu dikemukakan Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Denpasar Lantamal V Kolonel Laut (P) Ketut Budiantara, saat launching patroli gabungan Bea Cukai Denpasar, TNI Angkatan Laut Denpasar, dan Dit Polairud Polda Bali, Rabu (11/11), di Pelabuhan Benoa, Denpasar Selatan.
Kolonel Laut (P) Budiantara menyatakan, saat ini Selat Lombok sudah diresmikan menjadi jalur pelayaran internasional. Seperti diketahui, lalulintasnya kini sangat padat terutama untuk lalulintas wisata perairan. Seperti speed boat maupun kapal feri penyeberangan. Untuk itu, harus diatur sedemikian rupa, sehingga keamanan navigasi betul-betul terjaga.
“Selat Lombok kini sudah diakui dunia sebagai jalur internasional. Setiap harinya dilalui minimal 60 kapal. Untuk menjaga keamanan laut yang luas ini tidak bisa dilakukan oleh satu instansi saja. Tapi perlu sinergitas,” tutur Kolonel Laut (P) Budiantara.
Untuk mengamankan perairan laut Bali dari berbagai bentuk kegiatan yang dapat merugikan negara, Bea Cukai Denpasar akan rutin melakukan giat patroli gabungan dengan TNI Angkatan Laut Denpasar dan Dit Polairud Polda Bali. Rencana kegiatan patroli gabungan itu dilaunching pada Rabu (11/11) pagi.
Kepala Kantor Bea Cukai Denpasar Kusuma Santi Wahyuningsih, mengatakan, patroli gabungan ini melibatkan sebanyak 30 personel dari Lanal Denpasar, sedangkan dari Bea Cukai dan Polisi Perairan dan Udara (Polairud) Polda Bali masing-masing 25 personel. Target operasi patroli adalah kapal luar yang melanggar aturan dan perdagangan hasil sumber daya alam yang tidak seharusnya. Artinya semua yang berkaitan dengan pemasukan negara.
Selain itu operasi ini juga diharapkan dapat meningkatkan pengamanan wilayah perairan Bali yang kini banyak dilintasi kapal antarnegara. “Operasi bersama ini akan terus berlanjut. Direktorat Bea Cukai telah bekerja sama dengan TNI AL dan Polairud,” ungkap Kusuma Santi usai launching kegiatan patroli bersama di dermaga Pelabuhan Benoa, Kecamatan Denpasar Selatan, Rabu kemarin pagi.
Kusuma Santi mengatakan masing-masing instansi ada fungsi dan tugas tersendiri. Bea Cukai dari sisi penerimaan negara yakni terhadap kapal-kapal yang memang tidak memenuhi aturan. Kalau dari sisi pemberantasan narkotika psikotropika dan prekursor (NPP), pihaknya akan bekerjasama dengan instansi terkait.
“Ke depan, patroli gabungan seperti ini akan terus dilakukan berdasarkan target yang ada dan berdasarkan hasil intelijen. Kita akan koordinasi bersama dan saling bertukar informasi,” imbuh Kusuma Santi. *pol
Selat Lombok kini sudah diresmikan sebagai jalur pelayaran internasional. Setiap hari puluhan kapal asing melintas di kawasan tersebut.
Hal itu dikemukakan Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Denpasar Lantamal V Kolonel Laut (P) Ketut Budiantara, saat launching patroli gabungan Bea Cukai Denpasar, TNI Angkatan Laut Denpasar, dan Dit Polairud Polda Bali, Rabu (11/11), di Pelabuhan Benoa, Denpasar Selatan.
Kolonel Laut (P) Budiantara menyatakan, saat ini Selat Lombok sudah diresmikan menjadi jalur pelayaran internasional. Seperti diketahui, lalulintasnya kini sangat padat terutama untuk lalulintas wisata perairan. Seperti speed boat maupun kapal feri penyeberangan. Untuk itu, harus diatur sedemikian rupa, sehingga keamanan navigasi betul-betul terjaga.
“Selat Lombok kini sudah diakui dunia sebagai jalur internasional. Setiap harinya dilalui minimal 60 kapal. Untuk menjaga keamanan laut yang luas ini tidak bisa dilakukan oleh satu instansi saja. Tapi perlu sinergitas,” tutur Kolonel Laut (P) Budiantara.
Untuk mengamankan perairan laut Bali dari berbagai bentuk kegiatan yang dapat merugikan negara, Bea Cukai Denpasar akan rutin melakukan giat patroli gabungan dengan TNI Angkatan Laut Denpasar dan Dit Polairud Polda Bali. Rencana kegiatan patroli gabungan itu dilaunching pada Rabu (11/11) pagi.
Kepala Kantor Bea Cukai Denpasar Kusuma Santi Wahyuningsih, mengatakan, patroli gabungan ini melibatkan sebanyak 30 personel dari Lanal Denpasar, sedangkan dari Bea Cukai dan Polisi Perairan dan Udara (Polairud) Polda Bali masing-masing 25 personel. Target operasi patroli adalah kapal luar yang melanggar aturan dan perdagangan hasil sumber daya alam yang tidak seharusnya. Artinya semua yang berkaitan dengan pemasukan negara.
Selain itu operasi ini juga diharapkan dapat meningkatkan pengamanan wilayah perairan Bali yang kini banyak dilintasi kapal antarnegara. “Operasi bersama ini akan terus berlanjut. Direktorat Bea Cukai telah bekerja sama dengan TNI AL dan Polairud,” ungkap Kusuma Santi usai launching kegiatan patroli bersama di dermaga Pelabuhan Benoa, Kecamatan Denpasar Selatan, Rabu kemarin pagi.
Kusuma Santi mengatakan masing-masing instansi ada fungsi dan tugas tersendiri. Bea Cukai dari sisi penerimaan negara yakni terhadap kapal-kapal yang memang tidak memenuhi aturan. Kalau dari sisi pemberantasan narkotika psikotropika dan prekursor (NPP), pihaknya akan bekerjasama dengan instansi terkait.
“Ke depan, patroli gabungan seperti ini akan terus dilakukan berdasarkan target yang ada dan berdasarkan hasil intelijen. Kita akan koordinasi bersama dan saling bertukar informasi,” imbuh Kusuma Santi. *pol
1
Komentar