168 Akomodasi di Badung Sudah Diverifikasi
MANGUPURA, NusaBali
Dinas Pariwisata Kabupaten Badung menyambut positif bila ada wacana membuka kembali penerbangan internasional di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
Sebelum wacana tersebut bergulir, Pemkab Badung telah melakukan verifikasi penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 di sejumlah akomodasi wisata, restoran, maupun daya tarik wisata (DTW).
“Wacana ini kami sudah dengar. Kalau memang benar tentu di Badung sudah siap, karena sejak awal sebagai bukti keseriusan kami dalam penanganan Covid-19, telah melakukan verifikasi penerapan protokol kesehatan (prokes) terhadap akomodasi, restoran, maupun daya tarik wisata (DTW),” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kadis Pariwisata Badung Cokorda Raka Darmawan, Rabu (11/11).
Jika lolos verifikasi maka Pemkab Badung akan melakukan sertifikasi. Bila akomodasi wisata, restoran, maupun DTW sudah mengantongi sertifikat, berarti telah menerapkan prokes sebagaimana disyaratkan oleh pemerintah.
Sejauh ini, menurut Raka Darmawan yang notabene Asisten III Bidang Administrasi Umum, industri pariwisata yang sudah memenuhi syarat verifikasi di Kabupaten Badung sebanyak 168 akomodasi, 27 restoran, dan 11 DTW. “Jadi kami di Badung siap menerima wisatawan seandainya benar wacana membuka penerbangan internasional per 1 Desember 2020,” tegasnya.
“Kalaupun jika terjadi ada yang terkena Covid-19, penanganan juga siap. Ini yang perlu disosialisasikan untuk meyakinkan wisatawan,” tandas Raka Darmawan.
Sebelumnya, Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Badung I Ketut Lihadnyana menegaskan kesiapan Badung bila penerbangan internasional kembali dibuka. “Buka atau tidak (penerbangan internasional, Red) adalah kebijakan nasional, kebijakan pusat. Tapi Badung apa sih yang tidak siap? Pasti siap,” ujar Lihadnyana, usai menghadiri Rapat Paripurna DPRD Badung, Senin (9/11).
Menurut Lihadnyana, yang penting sekarang semua pihak terutama dunia usaha menerapkan protokol kesehatan (prokes) pencegahan Covid-19 secara ketat.
Pemkab Badung bersama masyarakat dan pihak terkait, sudah berupaya melakukan penanganan Covid-19 dengan baik. “Saat ini kami beserta tim terpadu, dibantu TNI dan Polri terus berupaya melakukan penanganan Covid-19, astungkara sudah mulai menurun (kasus Covid-19),” tutur Kepala BKD Provinsi Bali, ini. *asa
“Wacana ini kami sudah dengar. Kalau memang benar tentu di Badung sudah siap, karena sejak awal sebagai bukti keseriusan kami dalam penanganan Covid-19, telah melakukan verifikasi penerapan protokol kesehatan (prokes) terhadap akomodasi, restoran, maupun daya tarik wisata (DTW),” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kadis Pariwisata Badung Cokorda Raka Darmawan, Rabu (11/11).
Jika lolos verifikasi maka Pemkab Badung akan melakukan sertifikasi. Bila akomodasi wisata, restoran, maupun DTW sudah mengantongi sertifikat, berarti telah menerapkan prokes sebagaimana disyaratkan oleh pemerintah.
Sejauh ini, menurut Raka Darmawan yang notabene Asisten III Bidang Administrasi Umum, industri pariwisata yang sudah memenuhi syarat verifikasi di Kabupaten Badung sebanyak 168 akomodasi, 27 restoran, dan 11 DTW. “Jadi kami di Badung siap menerima wisatawan seandainya benar wacana membuka penerbangan internasional per 1 Desember 2020,” tegasnya.
“Kalaupun jika terjadi ada yang terkena Covid-19, penanganan juga siap. Ini yang perlu disosialisasikan untuk meyakinkan wisatawan,” tandas Raka Darmawan.
Sebelumnya, Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Badung I Ketut Lihadnyana menegaskan kesiapan Badung bila penerbangan internasional kembali dibuka. “Buka atau tidak (penerbangan internasional, Red) adalah kebijakan nasional, kebijakan pusat. Tapi Badung apa sih yang tidak siap? Pasti siap,” ujar Lihadnyana, usai menghadiri Rapat Paripurna DPRD Badung, Senin (9/11).
Menurut Lihadnyana, yang penting sekarang semua pihak terutama dunia usaha menerapkan protokol kesehatan (prokes) pencegahan Covid-19 secara ketat.
Pemkab Badung bersama masyarakat dan pihak terkait, sudah berupaya melakukan penanganan Covid-19 dengan baik. “Saat ini kami beserta tim terpadu, dibantu TNI dan Polri terus berupaya melakukan penanganan Covid-19, astungkara sudah mulai menurun (kasus Covid-19),” tutur Kepala BKD Provinsi Bali, ini. *asa
Komentar