Rumah Nyaris Roboh di Pejarakan Akhirnya Direhab
SINGARAJA, NusaBali
Rumah nyaris roboh milik pasangan suami istri (pasutri) Gede Widiarsana, 27, dan Luh Yuni Seri Lestari, 22, yang sempat viral, akhirnya direhab.
Rumah tak layak huni tersebut direhab setelah komunitas sosial Buleleng Social Community (BSC) turun melakukan penggalangan donasi.
Dari hasil penggalangan terkumpul donasi sebesar Rp 21 juta yang langsung digunakan untuk merehab rumah berlokasi di Banjar Dinas Goris, Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak, Buleleng ini. Pengerjaan rehab rumah pun dilakukan secara gotong-royong oleh sejumlah relawan, warga sekitar, dan anggota Kodim 1609/Buleleng.
Ketua Buleleng Social Community, Eka Tirtayana mengatakan, pengerjaan rehab rumah milik Gede Widiarsana ini dilakukan sejak 31 Oktober lalu. Saat ini progres rehab rumah tersebut sudah mencapai 90 persen. "Untuk pengerjaan rehab rumah sudah hampir selesai, hanya tinggal memasang atap saja," ujar Eka, Rabu (11/10).
Rehab rumah dikerjakan di atas lahan milik Gede Widiarsana, tepatnya di sisi timur rumah yang lama, dengan luas bangunan 6x5 meter. "Pengerjaannya secara gotong royong. Sedangkan uang untuk bahan baku material yang harus beli menggunakan donasi yang sudah kami kumpulkan sebelumnya," kata dia.
Sementara ini, keluarga Gede Widiarsana masih menempati rumah yang lama hingga proses rehab selesai. Rencananya, rumah baru tersebut akan dibikin permanen dengan dinding bata dan dilengkapi tiga kamar serta toilet. "Untuk pengerjaan lantainya sudah ada yang memberikan donasi dan kami arahkan ke sana," sambungnya.
Dirinya tidak bisa memastikan kapan rumah tersebut akan selesai direhab, mengingat pengerjaan rehab dilakukan dengan swadaya. "Kami tidak bisa menargetkan kapan selesainya. Karena teman-teman yang merehab kan swadaya, biasanya mereka mulai mengerjakan selepas bekerja pada sore hari hingga malam," tutur Eka.
Kegiatan bedah rumah ini, kata Eka, merupakan salah satu wujud kepedulian bersama di antara masyarakat. Upaya tersebut perlu terus digalakkan dan dikerjakan secara bersama-sama. "Pada intinya kami ingin membantu masyarakat yang kurang mampu. Harapannya, mereka memiliki tempat tinggal yang lebih layak," tandasnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, satu keluarga miskin terpaksa harus tinggal di sebuah rumah nyaris roboh dan berlantaikan tanah di Banjar Dinas Goris, Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak, Buleleng.
Rumah yang juga dihuni tiga anak Gede Widiarsana sangat jauh dari kata layak. Kayu-kayu tiang penyangga rumah sudah terlihat keropos. Tembok dan kerangka rumah terbuat dari papan anyaman sudah lapuk sehingga harus disangga kayu di setiap sisi agar tidak roboh. Dindingnya pun bolong dan harus ditutupi dengan spanduk.
Gede Widiarsana sehari-hari bekerja sebagai buruh tani. Rumahnya ini mendadak viral di media sosial setelah BSC membagikan foto kondisi rumahnya. BSC bermaksud menggalang dana bantuan para dermawan untuk membantu Gede Widiarsana.
Perbekel Desa Pejarakan I Made Astawa tak menampik dengan kondisi rumah warganya yang nyaris roboh. Diketahui, rumah tersebut sudah ditempati sejak tahun 2014. "Kami sudah mengecek ke lapangan kondisi rumah milik Gede Widiarsana bersama Dinas Sosial kemudian memberikan bantuan sembako," ujar Astawa saat itu.
Dia mengaku sudah mengusulkan agar Gede Widiarsana mendapatkan bantuan rehab rumah. Sesuai rencana, Gede Widiarsana akan mendapat bantuan program rehab rumah tahun 2021 dari Dinas Perkimta Buleleng. "Kami sudah berencana memberikan bantuan bedah rumah yang anggaran diambil dari APBDes tahun 2021," katanya.*cr75
Dari hasil penggalangan terkumpul donasi sebesar Rp 21 juta yang langsung digunakan untuk merehab rumah berlokasi di Banjar Dinas Goris, Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak, Buleleng ini. Pengerjaan rehab rumah pun dilakukan secara gotong-royong oleh sejumlah relawan, warga sekitar, dan anggota Kodim 1609/Buleleng.
Ketua Buleleng Social Community, Eka Tirtayana mengatakan, pengerjaan rehab rumah milik Gede Widiarsana ini dilakukan sejak 31 Oktober lalu. Saat ini progres rehab rumah tersebut sudah mencapai 90 persen. "Untuk pengerjaan rehab rumah sudah hampir selesai, hanya tinggal memasang atap saja," ujar Eka, Rabu (11/10).
Rehab rumah dikerjakan di atas lahan milik Gede Widiarsana, tepatnya di sisi timur rumah yang lama, dengan luas bangunan 6x5 meter. "Pengerjaannya secara gotong royong. Sedangkan uang untuk bahan baku material yang harus beli menggunakan donasi yang sudah kami kumpulkan sebelumnya," kata dia.
Sementara ini, keluarga Gede Widiarsana masih menempati rumah yang lama hingga proses rehab selesai. Rencananya, rumah baru tersebut akan dibikin permanen dengan dinding bata dan dilengkapi tiga kamar serta toilet. "Untuk pengerjaan lantainya sudah ada yang memberikan donasi dan kami arahkan ke sana," sambungnya.
Dirinya tidak bisa memastikan kapan rumah tersebut akan selesai direhab, mengingat pengerjaan rehab dilakukan dengan swadaya. "Kami tidak bisa menargetkan kapan selesainya. Karena teman-teman yang merehab kan swadaya, biasanya mereka mulai mengerjakan selepas bekerja pada sore hari hingga malam," tutur Eka.
Kegiatan bedah rumah ini, kata Eka, merupakan salah satu wujud kepedulian bersama di antara masyarakat. Upaya tersebut perlu terus digalakkan dan dikerjakan secara bersama-sama. "Pada intinya kami ingin membantu masyarakat yang kurang mampu. Harapannya, mereka memiliki tempat tinggal yang lebih layak," tandasnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, satu keluarga miskin terpaksa harus tinggal di sebuah rumah nyaris roboh dan berlantaikan tanah di Banjar Dinas Goris, Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak, Buleleng.
Rumah yang juga dihuni tiga anak Gede Widiarsana sangat jauh dari kata layak. Kayu-kayu tiang penyangga rumah sudah terlihat keropos. Tembok dan kerangka rumah terbuat dari papan anyaman sudah lapuk sehingga harus disangga kayu di setiap sisi agar tidak roboh. Dindingnya pun bolong dan harus ditutupi dengan spanduk.
Gede Widiarsana sehari-hari bekerja sebagai buruh tani. Rumahnya ini mendadak viral di media sosial setelah BSC membagikan foto kondisi rumahnya. BSC bermaksud menggalang dana bantuan para dermawan untuk membantu Gede Widiarsana.
Perbekel Desa Pejarakan I Made Astawa tak menampik dengan kondisi rumah warganya yang nyaris roboh. Diketahui, rumah tersebut sudah ditempati sejak tahun 2014. "Kami sudah mengecek ke lapangan kondisi rumah milik Gede Widiarsana bersama Dinas Sosial kemudian memberikan bantuan sembako," ujar Astawa saat itu.
Dia mengaku sudah mengusulkan agar Gede Widiarsana mendapatkan bantuan rehab rumah. Sesuai rencana, Gede Widiarsana akan mendapat bantuan program rehab rumah tahun 2021 dari Dinas Perkimta Buleleng. "Kami sudah berencana memberikan bantuan bedah rumah yang anggaran diambil dari APBDes tahun 2021," katanya.*cr75
1
Komentar