Pelabuhan Benoa Berharap 2021 Membaik
DENPASAR, NusaBali
Nyaris ‘nihil’ kunjungan tahun 2020, Pelabuhan Benoa di Denpasar Selatan (Densel) antunsias menyambut kedatangan kapal pesiar tahun 2021.
Selain sarana dan prasarana serta SDM, kesiapan terbaru adalah penerapan protokol kesehatan. Hal tersebut sebagai protokol tatanan kehidupan era baru pasca Covid-19.
GM Pelabuhan Benoa I Wayan Eka Saputra menyampaikan hal tersebut, Rabu (11/11). Dikatakan Eka Saputra, ada sekitar 96 kapal pesiar yang sebelumnya mengkonfirmasi akan berlabuh sepanjang tahun 2020.
Namun setelah pandemi Covid-19 merebak, hanya beberapa kapal saja yang sempat merapat. Sebagian besar lainnya tidak ada konfirmasi lebih lanjut.“Tidak ada yang menyatakan batal, namun menunda,” jelas Eka Saputra.
Dia meyakini semua itu karena dampak pandemi Covid-19. Dampak tersebut adalah penutupan border hampir semua negara, untuk penanggulangan penularan pandemi Covid-19. Selain penerbangan, angkutan laut dalam hal ini kapal pesiar juga hampir tidak ada. Sedang tahun-tahun sebelumnya, kunjungan kapal pesiar ke Pelabuhan Benoa meningkat.
Sementara tahun 2021, Eka Saputra mengakui belum ada perusahaan kapal pesiar yang menginformasikan atau komfirmasi akan berlabuh. Walau demikian, Eka Saputra mengatakan Pelabuhan Benoa selalu siap. Kesiapan tersebut sudah merupakan SOP. “ Mulai dari sarana prasarana dan SDM kita selalu siap,” ujarnya.
Termasuk yang prinsip sekarang ini adalah kesiapan menyangkut protokol kesehatan terkait tatanan hidup baru pasca Covid-19. Penerapan protokol kesehatan atau CHSE (Cleanliness, Health, Safety dan Environmental Sustainibility ).
Dengan kemungkinan akan dibukanya pariwisata internasional tahun 2021, diharapkan kunjungan kapal pesiar ke Benoa juga perlahan-lahan akan mulai pulih. Wisatawan yang datang melalui kapal pesiar, juga memberi kontribusi pada jumlah kunjungan total wisman ke Bali.
Jika kapal pesiar ‘nihil’ tidak demikian dengan kapal penumpang dan angkutan barang. Kapal penumpang dan barang, dijelaskan Eka Saputra beroperasi normal. “Di antaranya dengan tujuan NTT,” jelas Eka Saputra.
Data minimnya kedatangan wisman, termasuk yang datang ke Bali dengan kapal pesiar terungkap dari data BPS Provinsi Bali. Pada September 2020, jumlah kunjungan wisman ke Bali 83 orang. Jumlah tersebut turun hampir 100 persen (-99,966 persen) dibanding September 2019 yang mencapai 590.398. Dari 83 kunjungan tersebut, 75 kunjungan ternyata melalui pintu laut (pelabuhan). Hanya 8 kunjungan dari bandara I Gusti Ngurah Rai. *k17
GM Pelabuhan Benoa I Wayan Eka Saputra menyampaikan hal tersebut, Rabu (11/11). Dikatakan Eka Saputra, ada sekitar 96 kapal pesiar yang sebelumnya mengkonfirmasi akan berlabuh sepanjang tahun 2020.
Namun setelah pandemi Covid-19 merebak, hanya beberapa kapal saja yang sempat merapat. Sebagian besar lainnya tidak ada konfirmasi lebih lanjut.“Tidak ada yang menyatakan batal, namun menunda,” jelas Eka Saputra.
Dia meyakini semua itu karena dampak pandemi Covid-19. Dampak tersebut adalah penutupan border hampir semua negara, untuk penanggulangan penularan pandemi Covid-19. Selain penerbangan, angkutan laut dalam hal ini kapal pesiar juga hampir tidak ada. Sedang tahun-tahun sebelumnya, kunjungan kapal pesiar ke Pelabuhan Benoa meningkat.
Sementara tahun 2021, Eka Saputra mengakui belum ada perusahaan kapal pesiar yang menginformasikan atau komfirmasi akan berlabuh. Walau demikian, Eka Saputra mengatakan Pelabuhan Benoa selalu siap. Kesiapan tersebut sudah merupakan SOP. “ Mulai dari sarana prasarana dan SDM kita selalu siap,” ujarnya.
Termasuk yang prinsip sekarang ini adalah kesiapan menyangkut protokol kesehatan terkait tatanan hidup baru pasca Covid-19. Penerapan protokol kesehatan atau CHSE (Cleanliness, Health, Safety dan Environmental Sustainibility ).
Dengan kemungkinan akan dibukanya pariwisata internasional tahun 2021, diharapkan kunjungan kapal pesiar ke Benoa juga perlahan-lahan akan mulai pulih. Wisatawan yang datang melalui kapal pesiar, juga memberi kontribusi pada jumlah kunjungan total wisman ke Bali.
Jika kapal pesiar ‘nihil’ tidak demikian dengan kapal penumpang dan angkutan barang. Kapal penumpang dan barang, dijelaskan Eka Saputra beroperasi normal. “Di antaranya dengan tujuan NTT,” jelas Eka Saputra.
Data minimnya kedatangan wisman, termasuk yang datang ke Bali dengan kapal pesiar terungkap dari data BPS Provinsi Bali. Pada September 2020, jumlah kunjungan wisman ke Bali 83 orang. Jumlah tersebut turun hampir 100 persen (-99,966 persen) dibanding September 2019 yang mencapai 590.398. Dari 83 kunjungan tersebut, 75 kunjungan ternyata melalui pintu laut (pelabuhan). Hanya 8 kunjungan dari bandara I Gusti Ngurah Rai. *k17
Komentar