Air Sanih Harapan Solusi Krisis Air
Pengerjaan fisik sumber mata Air Sanih sudah dimulai Juli lalu dan air dam akan memasok kebutuhan air bersih bagi warga di enam desa di wilayah Buleleng Timur.
Digelontor Rp 60 M, Pasok Air 3 Kecamatan Buleleng Timur
SINGARAJA, NusaBali
Pemanfaatan air bersih yang bersumber dari mata air di Banjar Dinas Sanih, Desa Bukti, Kecamatan Kubutambahan sudah mulai dilaksanakan. Nantinya, sumber mata Air Sanih itu akan memasok kebutuhan air bersih bagi warga di enam desa di wilayah Buleleng Timur.
Enam desa itu meliputi, tiga desa di Kecamatan Kubutambahan yakni Desa Bukti, Bulian dan Desa Kubutambahan, kemudian dua desa di Kecamatan Tejakula yakni Desa Bondalem dan Tejakula, dan satu dsa lagi di Kecamatan Sawan yakni Desa Bungkulan. Enam desa ini kerap kesulitan air bersih tiap tahunnya pada musim kemarau.
Pemanfaatan sumber air bersih di mata Air Sanih tersebut menggunakan dana APBN yang diperkirakan mencapai Rp 60 miliar lebih. Pengerjaan fisik sudah dimulai sejak bulan Juli 2015 lalu, dengan total anggaran mencapai Rp 42 miliar lebih. “Ini proyek pusat yang dikerjakan oleh Balai Wilayah Sungai-Bali Penida (BWS-BP), ini proyek berkelanjutan,” terang Dirut PDAM Buleleng, I Made Lestariana yang dikonfirmasi Minggu (22/11).
Lestariana menjelaskan, debit Air Sanih yang dimanfaatkan untuk memasok kebutuhan air di enam desa tersebut sekitar 125 liter perdetik. Air tersebut akan ditampung pada bak penampungan induk (Resevoar) yang dibangun di Desa Bulian – pada ketinggian 120 meter dari permukaan laut. Resevoar itu memiliki daya tampung 2100 meterkubik. Air dari sumber air Sanih yang dipasok menuju bak penampungan induk di Desa Bulian memakai system pompa listrik.
“Dari reservoar di Desa Bulian itu, air kemudian dipasok secara gravitasi menuju bak-bak penampungan yang dibangun di enam desa tersebut. Dari bak-bak di masing-masing desa itu, baru kemudian didistribusikan ke masing-masing rumah tangga,” jelasnya.
Saat ini pembangunan tahap pertama adalah pemasangan jaringan pipa transmisi dengan total panjang 24 kilometer, dari sumber mata Air Sanih menuju bak penampungan induk, kemudian dari penampungan induk menuju bak-bak penampungan di masing-masing desa.
Disamping itu, bak penampungan induk juga sudah dibangun, termasuk pembangunan bak penampungan di empat desa yakni Desa Bulian, Bukti, Kubutambahan, dan Bondalem. “Untuk bak penampungan di Desa Kubutambahan dan Desa Bungkulan, tahun ini belum bisa dikerjakan. Tetapi bak itu akan dibangun di tahun 2016 nanti,” terang Lestariana.
Menurut Lestariana, jika seluruh tahap pekerjaan selesai, air yang dipasuk dari mata Air Sanih itu mampu melayani kebutuhan air bersih bagi 10 ribu sambungan rumah tangga. Hanya saja, saat ini Lestariana mengaku pengelolaan air bersih tersebut belum ada kepastian. “Kami belum berani memastikan, apakah distribusi air itu akan diserahkan pada kita (PDAM,red) atau siapa. Kita sifatnya hanya menunggu, dan ikut mendampingi dalam sosialisasi pekerjaan tersebut,” ucap mantan Dirut Yeh Buleleng ini.
1
Komentar