Dua Penderita Kanker Payudara Meninggal Dunia
Wanita diimbau melakukan hal sederhana yakni ‘Sadari’ (periksa payudara sendiri). Jika merasa ada benjolan segera konsultasi ke dokter.
TABANAN, NusaBali
Sejak tiga tahun terakhir, di Tabanan selalu ada korban meninggal akibat kanker payudara. Pada tahun 2016 ini, dari 12 kasus positif kanker payudara, 2 di antaranya meninggal. Terjadi peningkatan kasus dibanding tahun 2015 dengan 9 penderita kanker payudara. Jumlah korban meninggal pada tahun 2015, sebanyak 2 orang. Sedangkan pada tahun 2014, terjadi 1 kasus meninggal dunia akibat kanker payudara.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten, dr Nyoman Suratmika mengaku telah gencarkan sosialisasi untuk mencegah bertambahnya korban meninggal akibat kanker payudara. Dikatakan, penderita kanker payudara kebanyakan memeriksakan diri setelah mengalami kanker stadium. Sebab mereka tidak menyadari bahwa dirinya sudah terjangkit kanker. dr Suratmika mengimbau masyarakat, khususnya wanita untuk melakukan hal sederhana yakni ‘Sadari’ (periksa payudara sendiri). “Apabila ada benjolan di sekitar payudara, segera mperiksakan diri ke dokter,” saran dr Suratmika, Jumat (28/10).
Dikatakan, jika terlambat mengetahui menderita kanker payudara, akan berbahaya bagi jiwa pasien. Oleh sebab itu, apabila kanker payudara sudah terdeteksi sejak dini, diyakini tidak akan ada kematian atas kasus tersebut. “Penderita kanker payudara berobat setelah stadium lanjut sehingga berisiko kematian,” imbuhnya. Ditambahkan, pada bulan Agustus lalu Kabupaten Tabanan jadi sampel pengumpulan data penelitian kanker serviks dan kanker payudara di seluruh Indonesia. Diharapkan dapat mendeteksi penyakit sejak dini, baik itu penyakit menular atau tidak menular. “Ada 40 suveryor enumerator bertugas mengumpulkan data yang terbagi dalam 10 tim,” jelasnya.
Dilansir dari Alodokter, berikut ini adalah ciri-ciri kanker payudara stadium 1 yang perlu diketahui. Munculnya benjolan di payudara. Benjolan di dalam payudara merupakan salah satu pertanda awal dari munculnya kanker payudara. Benjolan ini tidak selalu terasa sakit. Meski begitu, tidak semua benjolan yang muncul merupakan benjolan kanker payudara. Benjolan ini dapat teraba saat melakukan pemeriksaan pribadi di rumah. Biasanya teraba saat sedang menstruasi.
Warna kulit payudara berubah. Perubahan warna ini terkadang disalahartikan dengan infeksi. Pada tahap ini, kulit payudara akan menjadi kemerahan, seperti terjadi iritasi, tekstur kulit terasa seperti kulit jeruk, permukaan kulit area payudara yang terkena kanker tampak berlekuk-lekuk, dan terjadi penebalan kulit. Meski begitu, pada kanker payudara tipe tertentu yang cukup jarang, perubahan warna tidak terjadi.
Puting terasa sakit. Ciri-ciri dari kanker payudara stadium 1 lainnya adalah dengan munculnya perubahan pada bagian puting disertai rasa nyeri. Selain itu, ditandai dengan keluar cairan tidak normal dari puting atau puting melesak. Muncul benjolan pada ketiak. Meski disebut kanker payudara, bukan berarti benjolan di bawah ketiak tidak ada hubungannya dengan kanker ini. Jaringan payudara meluas hingga di bawah ketiak. Itulah kenapa kanker dapat menyebar melalui kelenjar getah bening di bawah ketiak.
Rajin melakukan ‘Sadari’ dapat membantu mengenali tekstur jaringan payudara. Rajinlah melakukan ‘Sadari’. Jika merasa berpotensi terkena kanker karena ibu atau kerabat mengidap kanker, cobalah untuk mengonsultasikan hal ini kepada dokter. cr61
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten, dr Nyoman Suratmika mengaku telah gencarkan sosialisasi untuk mencegah bertambahnya korban meninggal akibat kanker payudara. Dikatakan, penderita kanker payudara kebanyakan memeriksakan diri setelah mengalami kanker stadium. Sebab mereka tidak menyadari bahwa dirinya sudah terjangkit kanker. dr Suratmika mengimbau masyarakat, khususnya wanita untuk melakukan hal sederhana yakni ‘Sadari’ (periksa payudara sendiri). “Apabila ada benjolan di sekitar payudara, segera mperiksakan diri ke dokter,” saran dr Suratmika, Jumat (28/10).
Dikatakan, jika terlambat mengetahui menderita kanker payudara, akan berbahaya bagi jiwa pasien. Oleh sebab itu, apabila kanker payudara sudah terdeteksi sejak dini, diyakini tidak akan ada kematian atas kasus tersebut. “Penderita kanker payudara berobat setelah stadium lanjut sehingga berisiko kematian,” imbuhnya. Ditambahkan, pada bulan Agustus lalu Kabupaten Tabanan jadi sampel pengumpulan data penelitian kanker serviks dan kanker payudara di seluruh Indonesia. Diharapkan dapat mendeteksi penyakit sejak dini, baik itu penyakit menular atau tidak menular. “Ada 40 suveryor enumerator bertugas mengumpulkan data yang terbagi dalam 10 tim,” jelasnya.
Dilansir dari Alodokter, berikut ini adalah ciri-ciri kanker payudara stadium 1 yang perlu diketahui. Munculnya benjolan di payudara. Benjolan di dalam payudara merupakan salah satu pertanda awal dari munculnya kanker payudara. Benjolan ini tidak selalu terasa sakit. Meski begitu, tidak semua benjolan yang muncul merupakan benjolan kanker payudara. Benjolan ini dapat teraba saat melakukan pemeriksaan pribadi di rumah. Biasanya teraba saat sedang menstruasi.
Warna kulit payudara berubah. Perubahan warna ini terkadang disalahartikan dengan infeksi. Pada tahap ini, kulit payudara akan menjadi kemerahan, seperti terjadi iritasi, tekstur kulit terasa seperti kulit jeruk, permukaan kulit area payudara yang terkena kanker tampak berlekuk-lekuk, dan terjadi penebalan kulit. Meski begitu, pada kanker payudara tipe tertentu yang cukup jarang, perubahan warna tidak terjadi.
Puting terasa sakit. Ciri-ciri dari kanker payudara stadium 1 lainnya adalah dengan munculnya perubahan pada bagian puting disertai rasa nyeri. Selain itu, ditandai dengan keluar cairan tidak normal dari puting atau puting melesak. Muncul benjolan pada ketiak. Meski disebut kanker payudara, bukan berarti benjolan di bawah ketiak tidak ada hubungannya dengan kanker ini. Jaringan payudara meluas hingga di bawah ketiak. Itulah kenapa kanker dapat menyebar melalui kelenjar getah bening di bawah ketiak.
Rajin melakukan ‘Sadari’ dapat membantu mengenali tekstur jaringan payudara. Rajinlah melakukan ‘Sadari’. Jika merasa berpotensi terkena kanker karena ibu atau kerabat mengidap kanker, cobalah untuk mengonsultasikan hal ini kepada dokter. cr61
Komentar