Ditinggal Karantina, Ternak Diurus Warga secara Gotong Royong
32 Warga Tebongkang Positif Covid-19
GIANYAR, NusaBali
Seluruh 32 warga Banjar Tebongkang, Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Gianyar yang positif Corona dari klaster upacara pernikahan dan penguburan jenazah sudah dirawat di rumah sakit (bagi yang bergejala) dan karantina di hotel (bagi yang tanpa gejala).
Warga Banjar Tebongkang pun gotong royong mengurus dan merawat ternak peliharaan mereka yang positif Covid-19 ini. Banjar Tebongkang selama ini dikenal sebagai kawasan yang sebagian besar warganya adalah peternak babi. Bahkan, dalam upaya menghindari pencemaran lingkungan dan bau kotoran babi, warga setempat membuat sentralisasi kandang babi di pojokan banjar, yang disebut sebagai Tegal Sari. Nah, 32 warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 klaster upacara juga rata-rata sebagai peternak babi. Ternak peliharaan mereka selama ditinggal karantina, kini diurus dan dirawat secara gotong royong oleh warga sebanjar.
"Kebetulan, sebelum ada yang kena Covid-19, para peternak babi sudah biasa menaruh bahan pakan ternak di kandangnya. Jadi, tidak perlu mencari lagi pakan ternak. Kami warga di sini tinggal mengurus ternak babi milik mereka yang positif Corona selama ditinggal karantina," ujar seorang warga yang tengah duduk-duduk di pintu masuk Banjar Tebongkang, Desa Singakerta, Minggu (15/11).
Dia menyebutkan, jumlah ternak babi yang diurus secara gotong-royong saat ini tidak lebih dari 20 ekor. Jumlah ini terbilang sangat sedikit. Sebab, kebanyakan babi yang dipelihara warga terkonfirmasi positif Covid-19 telah mati saat wabah misterius, beberapa bulan lalu.
Pantauan NusaBali, Minggu kemarin, suasana di Banjar Tebongkang terlihat sepi. Sangat jarang ada kendaraan masuk ke wilayah ini. Namun, situasi tidak mencekam, meskipun ada 32 orang harus karantina karena positif Covid-19 klasrer upacara. Warga yang duduk-duduk di pintu masuk Banjar Tebongkang pun masih bisa tertawa-tawa dan ngobrol santai satu sama lain. "Tidak ada yang perlu ditakuti secara berlebihan. Sekarang saja mereka yang dikarantina masih bisa makan enak," ujar seorang warga.
Menurut Kapolsek Ubud, AKP Gede Sudyatmaja, tidak ada dilakukan pengawasan secara melekat di Banjar Tebongkang pasca 32 orang positif Covid-19 klaster upacara. Pihak Polsek Ubud hanya menugaskan Babhinkamtibmas setempat untuk memantau situasi. “Sejauh ini, situasi di Banjar Tebongkang cukup kondusif,” jelas AKP Sudyatmaja saat dikonfirmasi NusaBali, Minggu kemarin.
AKB Sudyatmaja menyebutkan, sebelumnya dia sempat mengusulkan agar semua warga yang positif Covid-19 di Banjar Tebongkang dikarantina di hotel. Namun, sebagian besar warga memilih untuk isolasi mandiri di rumah. "Jadi, tidak semua rumahnya sepi penghuni. Karena itu, pengawasan secara melekat tidak dilakukan. Sampai saat ini situasi sangat kondusif," katanya.
Sementara, Kadis Kesehatan Kabupaten Gianyar, dr Ida Ayu Cahyani, mengatakan seluruh 32 warga Banjar Tebongkang yang positif Covid-19 sudah mendapatkan penanganan. Pasien dengan gejala dirawat di rumah sakit, sedangkan mereka yang tanpa gejala menjalani karantina hotel.
"Astungkara, saat ini semua yang positif Covid-19 dari Banjar Tebongkang sudah dikarantina di hotel dab dirawat di rumahs akit. Untuk sementara, masih bisa kita minimalisir penyebaran virusnya," jelas Dayu Cahyani saat dihubungi NusaBali di Gianyar, Minggu kemarin.
Dayu Cahyani menyebutkan, sampai saat ini jumlah warga Banjar Tebongkang yang terkonfirmasi positif Covid-19 dari klaster upacara tetap 32 orang. Sedangkan hasil uji swab ratusan warga setempat yang dilakukan Jumat (13/11) dan Sabtu (14/11), hingga kini belum keluar.
Paparan senada juga disampaikan Sekda Kabupaten Gianyar, Made Gde Wisnu Wijaya, selaku Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Gianyar. Menurut Wisnu Wijaya, hingga Minggu kemarin belum ada penambahan kasus di Banjar Tebongkang. "Kami masih menunggu hasil uji swab yang dilakukan Jumat dan Sabtu,” papar Wisnu Wijaya.
Sementara itu, pandemi Covid-19 di Provinsi Bali masih terus berkecamuk, ditandai dengan munculnya 60 kasus baru per Minggu kemarin, bersamaan dengan 55 pasien berhasil sembuh. Berdasarkan data yang dirilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Provinsi Bali, tambahan kasus terbanyak kemarin terjadi di Kabupaten Badung mencapai 17 kasus baru, disusul Gianyar (14 kasus baru), Tabanan (11 kasus baru), Kota Denpasar (10 kasus baru), Klungkung (4 kasus baru), Bangli (3 kasus baru), dan Buleleng (1 kasus baru). Daerah di Bali yang nihil kasus baru adalah Karangasem dan Jembrana.
Dengan tambahan 60 pasien baru per Minggu kemarin, maka jumlah kumulatif positif Covid-19 di Bali kini mencapai 12.691 kasus. Berdasarkan klasifikasi penyebarannya, terbanyak merupakan kasus transmisi lokal yakni 12.202 orang atau 96,86 persen dari total 12.691 kasus positif. Sisanya, 297 orang imported case dari PMI yang punya riwayat perjalanan ke luar negeri (2,34 persen), 94 orang imported case dari riwayat perjalanan ke luar daerah Bali (0,74 persen), dan 8 orang WNA (0,06 persen).
Daerah di Bali yang paling parah terpapar Covid-19 masih tetap Denpasar, yakni mencapai 3.496 kasus, yang mana 3.428 orang di antaranya merupakan transmisi lokal. Disusul kemudian Badung dengan 2.212 kasus positif Corona, Gianyar 1.667 kasus), Buleleng (1.128 kasus), Karangasem (948 kasus), Klu-ngkung (907 kasus), Tabanan (907 kasus), Bangli (867 kasus), dan Jembrana (483 kasus).
Pada hari yang sama, Minggu kemarin, terdapat 55 pasien sembuh di Bali. Tambahan pasien sembuh terbanyak berada di Gianyar mencapai 19 orang, disusul Badung (10 pasien sembuh), Klungkung (10 pasien sembuh), Denpasar (7 pasien sembuh), Buleleng (5 pasien sembuh), Tabanan (2 pasien sembuh), Karangasem (1 pasien sembuh), dan Jembrana (1 pasien sembuh).
Dengan tambahan 55 pasien sembuh kemarin, maka jumlah kumulatif positif Covid-19 di Bali yang sudah berhasil sembuh kini mencapai 11.671 orang. Angka kesembuhan di Bali kini mencapai 91,96 persen dari total 12.691 kasus positif. Ini masih di bawah rekor tingkat kesembuhan tertinggi di Bali selama pandemi Covid-19 yang mencapai 92,24 persen per 10 November 2020.
Sekadar dicatat, tingkat kesembuhan tertinggi se-Bali saat ini terjadi di Klungkung mencapai 95,37 persen (865 orang sembuh dari total 907 kasus positif), disusul Bangli di posisi kedua dengan angka kesembuhan 95,16 persen, Jembrana (kesembuhan 94,82 persen), Denpasar (93,14 persen), Badung (92,99 persen), Buleleng (92,91 persen), Karangasem (89,87 persen), Tabanan (89,31 persem), dan Gianyar paling buncit (dengan kesembuhan hanya 85,96 persen).
Sedangkan jumlah pasien Covid-19 di Bali yang meninggal dunia hingga saat ini mencapai 404 orang atau 3,18 persen dari total 12.691 kasus positif. Pasien yang meninggal terdiri dari 401 orang WNI dan 3 orang WNA. Dari ju-mlah itu, korban meninggal terbanyak berada di Denpasar mencapai 81 orang, disusul Gianyar (70 orang), Buleleng (54 orang), Karangasem (51 orang), Ba-dung (45 orang), Tabanan (30 orang), Bangli (34 orang), Klungkung (17 orang), dan Jembrana (11 orang). Sementara pasien Covid-19 di Bali yang masih dalam perawatan hingga Minggu kemarin mencapai 616 orang atau 4,85 persen dari total 12.691 kasus positif Corona. *nvi,ind
1
Komentar