Harga Ikan Louhan Bison Asli Bali Bisa Tembus Rp 45 Juta
DENPASAR, NusaBali
Ternyata Bali sudah mengembangkan beberapa jenis ikan Louhan. Nilai ekonomis Louhan asli Bali yang dikembangkan pun terasa menggiurkan.
Jika dulu ikan Louhan harus didatangkan dari Jawa, kini pecinta Louhan di Bali sudah bisa membanggakan keberhasilan budidaya di Pulau Dewata. “Ikan Louhan asli Bali sendiri ada jenis Bison, All, Aruna, 69, Barong dan lainnya,” kata Jimmy, anggota Bali Louhan Community, Minggu (15/11).
Ditemui di sela-sela kompetisi ikan Louhan di Dharma Negara Alaya (DNA) Denpasar, Jimmy mengakui prospek bisnis ikan Louhan sangat menjanjikan. Ia menyatakan ikan louhan jenis Bison memliki range harga hingga jutaan. “Ukuran kecil sebenarnya paling murah Rp 1,5 juta, apalagi kalau female pernah sampai Rp 45 juta, karena kalau jual female sama seperti jual mesin. Sekali bertelur bisa sampai tiga ratusan, meski yang bagus hanya puluhan,” tutur Jimmy.
Pada event yang digelar di DNA sejak Rabu (11/11) lalu, sebanyak 102 ekor ikan louhan berkompetisi. Pada penilaian akhir dipilih 12 ikan Louhan dari berbagai kategori, mulai dari kategori Cencu, Ching Hua, Free Marking hingga Golden Base. “Sebenarnya jenis ikannya hanya ada dua, Cencu dan Ching Hua atau sekarang disebutnya Kamfa,” jelas Jimmy.
Setiap hari selama event berlangsung hingga Minggu (15/11), digelar juga pelelangan ikan Louhan di lokasi acara maupun juga secara virtual. Rupanya, peminatnya pun tidak sedikit.
Dimulai dari bidding awal Rp 100 ribu, harga ikan Louhan yang dilelang bisa mencapai Rp 350 ribu. “Itu harga tertinggi sementara, sebelumnya cuma Rp 150 ribu hingga Rp 200 ribu,” ujar Jimmy lagi.
Jimmy juga mengungkapkan setiap jenis ikan Louhan bisa memiliki standar harga yang berbeda-beda. Menariknya, pelelangan ikan Louhan ini disumbang dari berbagai komunitas-komunitas pecinta ikan Louhan yang ada di Bali.
Ikan-ikan ini juga merupakan ikan Louhan asli Bali yang sudah dibudidayakan sebelumnya dengan kualitas yang sudah diseleksi panitia terlebih dahulu. “Bibir miring, dada sobek atau bengkok. Kalau orang baru coba bermain kan tidak bisa kelihatan, jadi kita pilih-pilih lagi,” ungkap Jimmy.
Event kompetisi Louhan ini bersinergi dengan Perhimpunan Pecinta Louhan Indonesia (P2LI) sehingga panitia mendatangkan satu orang juri langsung dari Jakarta. Bali Louhan Competition sendiri merupakan serangkaian acara dari Denpasar Festival 2020. *cla
Ditemui di sela-sela kompetisi ikan Louhan di Dharma Negara Alaya (DNA) Denpasar, Jimmy mengakui prospek bisnis ikan Louhan sangat menjanjikan. Ia menyatakan ikan louhan jenis Bison memliki range harga hingga jutaan. “Ukuran kecil sebenarnya paling murah Rp 1,5 juta, apalagi kalau female pernah sampai Rp 45 juta, karena kalau jual female sama seperti jual mesin. Sekali bertelur bisa sampai tiga ratusan, meski yang bagus hanya puluhan,” tutur Jimmy.
Pada event yang digelar di DNA sejak Rabu (11/11) lalu, sebanyak 102 ekor ikan louhan berkompetisi. Pada penilaian akhir dipilih 12 ikan Louhan dari berbagai kategori, mulai dari kategori Cencu, Ching Hua, Free Marking hingga Golden Base. “Sebenarnya jenis ikannya hanya ada dua, Cencu dan Ching Hua atau sekarang disebutnya Kamfa,” jelas Jimmy.
Setiap hari selama event berlangsung hingga Minggu (15/11), digelar juga pelelangan ikan Louhan di lokasi acara maupun juga secara virtual. Rupanya, peminatnya pun tidak sedikit.
Dimulai dari bidding awal Rp 100 ribu, harga ikan Louhan yang dilelang bisa mencapai Rp 350 ribu. “Itu harga tertinggi sementara, sebelumnya cuma Rp 150 ribu hingga Rp 200 ribu,” ujar Jimmy lagi.
Jimmy juga mengungkapkan setiap jenis ikan Louhan bisa memiliki standar harga yang berbeda-beda. Menariknya, pelelangan ikan Louhan ini disumbang dari berbagai komunitas-komunitas pecinta ikan Louhan yang ada di Bali.
Ikan-ikan ini juga merupakan ikan Louhan asli Bali yang sudah dibudidayakan sebelumnya dengan kualitas yang sudah diseleksi panitia terlebih dahulu. “Bibir miring, dada sobek atau bengkok. Kalau orang baru coba bermain kan tidak bisa kelihatan, jadi kita pilih-pilih lagi,” ungkap Jimmy.
Event kompetisi Louhan ini bersinergi dengan Perhimpunan Pecinta Louhan Indonesia (P2LI) sehingga panitia mendatangkan satu orang juri langsung dari Jakarta. Bali Louhan Competition sendiri merupakan serangkaian acara dari Denpasar Festival 2020. *cla
1
Komentar