Ikan Gabus Jadi Ikan Hias, Ada Komunitasnya Lho
DENPASAR, NusaBali
Bukan hanya dikonsumsi, tapi budidaya ikan gabus belakangan malah tren jadi ikan hias.
Ikan gabus merupakan salah satu jenis ikan predator yang berhabitat di air tawar. Umumnya ikan ini biasa dikonsumsi juga sebagai makanan seperti ikan gurame ataupun mujair.
Namun, Komunitas Bali Channa Lover, menemukan bahwa ikan yang bernama latin Channa striata ini bisa menjadi ikan hias. “Kami memang mau mengenalkan pada masyarakat bahwa ikan gabus tidak hanya bisa dikonsumsi, tetapi juga bisa menjadi ikan hias yang dipajang di ruang tamu rumah kita,” tutur Dokter Made Rendra Wisnu, ketua komunitas ini, Selasa (17/11).
Bali Channa Lover sendiri memang baru berdiri pada awal tahun 2020 ini. Namun, anggotanya sudah cukup banyak. “Di Facebook sudah hampir 4.000-an anggotanya,” ujar pria yang akrab disapa Dokter Rendra ini lagi.
Ia kemudian mengungkapkan bahwa sebenarnya pecinta ikan gabus ini sudah ada sejak tahun 2018. “Bahkan sebenarnya dari tahun 2010 juga sudah ada pecinta ikan ini,” tambah dokter Rendra lagi.
Namun, Komunitas Bali Channa Lover, menemukan bahwa ikan yang bernama latin Channa striata ini bisa menjadi ikan hias. “Kami memang mau mengenalkan pada masyarakat bahwa ikan gabus tidak hanya bisa dikonsumsi, tetapi juga bisa menjadi ikan hias yang dipajang di ruang tamu rumah kita,” tutur Dokter Made Rendra Wisnu, ketua komunitas ini, Selasa (17/11).
Bali Channa Lover sendiri memang baru berdiri pada awal tahun 2020 ini. Namun, anggotanya sudah cukup banyak. “Di Facebook sudah hampir 4.000-an anggotanya,” ujar pria yang akrab disapa Dokter Rendra ini lagi.
Ia kemudian mengungkapkan bahwa sebenarnya pecinta ikan gabus ini sudah ada sejak tahun 2018. “Bahkan sebenarnya dari tahun 2010 juga sudah ada pecinta ikan ini,” tambah dokter Rendra lagi.
Meskipun lebih dikenal sebagai ikan yang sering dikonsumsi, ternyata ikan ini juga memiliki keistimewaan layaknya ikan hias lainnya. “Ikan ini simple. Di akuarium tidak perlu gelembung udara atau oksigen, dia bernafasnya dari labirin bukan insang. Jadi dia mengambil oksigen dengan mulutnya dari permukaan air,” jelas Dokter Rendra bangga.
Selain itu, rupanya ikan ini adalah ikan yang bisa makan apapun. Dokter Rendra menyatakan ikan Channa ini bisa makan kodok, kecoak, jangkrik, udang, apapun, asal bisa masuk dan sesuai dengan ukuran mulut si ikan.
Uniknya, ikan ini bahkan perlu dipuasakan dan bisa diberi makan cukup sekali dalam seminggu. Mengapa? Karena sifatnya yang cukup galak atau agresif.
Tak hanya itu, menurut Rendra, ikan ini punya sikap sama seperti anjing yang bisa menyesuaikan tempat tinggal lingkungan sekitarnya. “Ikan ini bisa dikatakan sebagai ikan air tawar yang jenius. Dia bisa mengenal majikannya dengan baik saat majikannya berdiri di akuarium.”
Rendra kemudian langsung mempraktekkan dengan berdiri di depan akuarium dan reaksi pun ditunjukkan oleh si ikan Channa kesayangannya. Ikan Channa ini juga sudah berhasil dibudiyakan di Kalimantan. Hasilnya, warna ikan yang beragam. Tidak hanya hitam, coklat atau putih, ikan Channa pun ada yang berwarna merah, hitam campur kuning, oranye dan lainnya.
Membanggakannya, ikan ini merupakan ikan endemik asli Indonesia. Di Bali sendiri, Rendra ingin mulai coba menaikkan pamornya.
Ia kemudian menyatakan bahwa komunitas Bali Channa Lover lebih fokus pada edukasi dan tidak berjualan. Tertarik untuk memelihara ikan ‘Jeleg’ ini?*cla
Selain itu, rupanya ikan ini adalah ikan yang bisa makan apapun. Dokter Rendra menyatakan ikan Channa ini bisa makan kodok, kecoak, jangkrik, udang, apapun, asal bisa masuk dan sesuai dengan ukuran mulut si ikan.
Uniknya, ikan ini bahkan perlu dipuasakan dan bisa diberi makan cukup sekali dalam seminggu. Mengapa? Karena sifatnya yang cukup galak atau agresif.
Tak hanya itu, menurut Rendra, ikan ini punya sikap sama seperti anjing yang bisa menyesuaikan tempat tinggal lingkungan sekitarnya. “Ikan ini bisa dikatakan sebagai ikan air tawar yang jenius. Dia bisa mengenal majikannya dengan baik saat majikannya berdiri di akuarium.”
Rendra kemudian langsung mempraktekkan dengan berdiri di depan akuarium dan reaksi pun ditunjukkan oleh si ikan Channa kesayangannya. Ikan Channa ini juga sudah berhasil dibudiyakan di Kalimantan. Hasilnya, warna ikan yang beragam. Tidak hanya hitam, coklat atau putih, ikan Channa pun ada yang berwarna merah, hitam campur kuning, oranye dan lainnya.
Membanggakannya, ikan ini merupakan ikan endemik asli Indonesia. Di Bali sendiri, Rendra ingin mulai coba menaikkan pamornya.
Ia kemudian menyatakan bahwa komunitas Bali Channa Lover lebih fokus pada edukasi dan tidak berjualan. Tertarik untuk memelihara ikan ‘Jeleg’ ini?*cla
TONTON JUGA:
Ikan Cupang Dicari dan Diminati Saat Pandemi Covid 19
1
Komentar