Ngaben Bikul di Kabupaten Badung, Hari Ini Digelar Upacara Ngeringkes
MANGUPURA, NusaBali
Tahapan ngaben bikul atau tikus yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Badung akan dimulai pada Buda Pon Medangkungan, Rabu (18/11) hari ini. Diawali dengan melakukan upacara ngeringkes.
Seluruh subak di Badung diminta untuk mengumpulkan sepasang bikul betina dan jantan. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung I Wayan Wijana, Selasa (17/11), mengatakan semua pekaseh telah melaksanakan prosesi penangkapan tikus sebagai sarana upacara ngaben pada Wraspati Wage Medangkungan, Kamis (19/11) besok. “Prosesi penangkapan tikus sebagai sarana upacara ngaben telah dilakukan sejak 11 November 2020,” kata Wijana.
Menurut Wijana, penangkapan tikus yang dilakukan oleh subak tidak bisa dilakukan sembarangan. Melainkan harus diawali dengan matur piuning di masing-masing Pura Pengulun Subak.
“Kegiatan menangkap tikus diawali dengan matur piuning di masing-masing Pura Pengulun Subak untuk mohon restu sekaligus mohon keselamatan agar prosesi ngaben tikus dapat berjalan dengan lancar,” tutur Wijana.
Untuk hasil tangkapan tikus diminta agar dikumpulkan pada Rabu hari ini. Sebab, akan dilakukan upacara ngeringkes. Upacara ngeringkes ini dilakukan sama dengan upacara pembersihan dan penyucian, dengan harapan hama tikus tidak mengganggu lahan pertanian.
“Sedangkan untuk pelaksanaan ngabennya akan dilakukan pada Wraspati Wage Medangkungan, Kamis (besok) di Pantai Seseh, Desa Munggu, Kecamatan Mengwi,” tandas Wijana yang juga mantan Kabag Organisasi dan Tata Laksana Setda Badung.
Sekadar mengingatkan, Pemerintah Kabupaten Badung akan melaksanakan ngaben bikul (tikus) sebagai upaya mengusir hama tikus di sawah petani. Berdasarkan catatan Dinas Pertanian dan Pangan, serangan hama tikus kini terjadi di sejumlah wilayah, seperti di Kecamatan Kuta Utara, Kecamatan Abiansemal, hingga Kecamatan Petang. Berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Pangan, total lahan yang terkena dampak langsung sekitar 107 hektare dari total luas lahan pertanian di Badung sekitar 9.593 hektare.
Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung I Gde Eka Sudarwitha, secara terpisah mengatakan, prosesi ngaben bikul dilakukan guna mengusir hama tikus yang menyerang lahan pertanian warga. “Ngaben bikul akan kami laksanakan pada 19 November 2020,” ujarnya.
Mantan Camat Petang itu menyatakan prosesi ngaben bikul sama dengan ngaben pada umumnya. Hanya saja bikul atau tikus yang akan diaben nanti dilakukan secara simbolis yang berjenis kelamin jantan dan betina. Setelah ngaben, nantinya akan ada prosesi nganyut di Pantai Seseh. Usai nganyut akan ada acara nunas tirta (mengambil air suci) di segara atau pantai. Nah, air suci tersebut akan dibagikan ke semua krama subak untuk dipercikkan ke semua lahan persawahan yang ada di Badung.
“Semua subak akan dibagikan air suci atau tirta ini, dengan harapan petani memercikkan ke sawahnya dan berdoa agar hama hilang dan hasil panen bisa maksimal,” harapnya. *asa
Menurut Wijana, penangkapan tikus yang dilakukan oleh subak tidak bisa dilakukan sembarangan. Melainkan harus diawali dengan matur piuning di masing-masing Pura Pengulun Subak.
“Kegiatan menangkap tikus diawali dengan matur piuning di masing-masing Pura Pengulun Subak untuk mohon restu sekaligus mohon keselamatan agar prosesi ngaben tikus dapat berjalan dengan lancar,” tutur Wijana.
Untuk hasil tangkapan tikus diminta agar dikumpulkan pada Rabu hari ini. Sebab, akan dilakukan upacara ngeringkes. Upacara ngeringkes ini dilakukan sama dengan upacara pembersihan dan penyucian, dengan harapan hama tikus tidak mengganggu lahan pertanian.
“Sedangkan untuk pelaksanaan ngabennya akan dilakukan pada Wraspati Wage Medangkungan, Kamis (besok) di Pantai Seseh, Desa Munggu, Kecamatan Mengwi,” tandas Wijana yang juga mantan Kabag Organisasi dan Tata Laksana Setda Badung.
Sekadar mengingatkan, Pemerintah Kabupaten Badung akan melaksanakan ngaben bikul (tikus) sebagai upaya mengusir hama tikus di sawah petani. Berdasarkan catatan Dinas Pertanian dan Pangan, serangan hama tikus kini terjadi di sejumlah wilayah, seperti di Kecamatan Kuta Utara, Kecamatan Abiansemal, hingga Kecamatan Petang. Berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Pangan, total lahan yang terkena dampak langsung sekitar 107 hektare dari total luas lahan pertanian di Badung sekitar 9.593 hektare.
Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung I Gde Eka Sudarwitha, secara terpisah mengatakan, prosesi ngaben bikul dilakukan guna mengusir hama tikus yang menyerang lahan pertanian warga. “Ngaben bikul akan kami laksanakan pada 19 November 2020,” ujarnya.
Mantan Camat Petang itu menyatakan prosesi ngaben bikul sama dengan ngaben pada umumnya. Hanya saja bikul atau tikus yang akan diaben nanti dilakukan secara simbolis yang berjenis kelamin jantan dan betina. Setelah ngaben, nantinya akan ada prosesi nganyut di Pantai Seseh. Usai nganyut akan ada acara nunas tirta (mengambil air suci) di segara atau pantai. Nah, air suci tersebut akan dibagikan ke semua krama subak untuk dipercikkan ke semua lahan persawahan yang ada di Badung.
“Semua subak akan dibagikan air suci atau tirta ini, dengan harapan petani memercikkan ke sawahnya dan berdoa agar hama hilang dan hasil panen bisa maksimal,” harapnya. *asa
1
Komentar