Keamanan Transaksi Digital Harus Diperkuat
JAKARTA, NusaBali
Institute of Social Economic Digital (ISED) mendorong keamanan dalam bertransaksi digital di Indonesia diperkuat di saat kian meningkatnya pemanfaatan teknologi digital pada masa pandemi Covid-19.
“Pemanfaatan teknologi digital seperti aplikasi meeting, edukasi, dan media sosial lainnya meningkat hingga mencapai 90 persen dari penggunaan sebelumnya saat pandemi COVID-19,” kata founder ISED Prof Sri Adiningsih, Selasa (17/11).
Menurut Adiningsih, ekonomi digital makin berkembang dan akan semakin merata di seluruh Indonesia dan tumbuh hingga di kota kecil, daerah dan perdesaan, dan masih akan berkembang dengan pesat. Hasil survei ISED, kata Adiningsih, menunjukkan 30 persen data pribadi pernah disalahgunakan, namun di sisi lain hampir setengah (48 persen) masyarakat tidak mempercayai dalam memberikan data pribadi kepada media online dan aplikasi.
Adiningsih menjelaskan, di Indonesia pandemi telah meningkatkan 37 persen pengguna baru, mayoritas 56 persen dari daerah atau perdesaan (nonmetro). Hasil survei juga menunjukkan 93 persen responden tetap mengggunakan digital pasca pandemi. Selain itu, E-commerce, transportasi dan makanan pada 5 tahun ke depan masih akan tumbuh di atas 20 persen rata-rata per tahun. *ant
Menurut Adiningsih, ekonomi digital makin berkembang dan akan semakin merata di seluruh Indonesia dan tumbuh hingga di kota kecil, daerah dan perdesaan, dan masih akan berkembang dengan pesat. Hasil survei ISED, kata Adiningsih, menunjukkan 30 persen data pribadi pernah disalahgunakan, namun di sisi lain hampir setengah (48 persen) masyarakat tidak mempercayai dalam memberikan data pribadi kepada media online dan aplikasi.
Adiningsih menjelaskan, di Indonesia pandemi telah meningkatkan 37 persen pengguna baru, mayoritas 56 persen dari daerah atau perdesaan (nonmetro). Hasil survei juga menunjukkan 93 persen responden tetap mengggunakan digital pasca pandemi. Selain itu, E-commerce, transportasi dan makanan pada 5 tahun ke depan masih akan tumbuh di atas 20 persen rata-rata per tahun. *ant
1
Komentar