Diguyur Hujan Lebat, Rumah Janda Kurang Mampu Roboh
NEGARA, NusaBali
Bangunan rumah semi permanen milik janda kurang mampu, Ni Komang Kari, 66, di Lingkungan Tinyeb, Kelurahan Banjar Tengah, Kecamatan Negara, Jembrana, roboh pada Rabu (18/11) pagi.
Bangunan rumah yang juga satu atap dengan dapur ini roboh setelah diguyur hujan deras yang berlangsung pada Selasa (17/11) malam hingga Rabu (18/11) dini hari.
Ni Komang Kari alias Jro Yasmin mengatakan, bangunan rumahnya roboh pada sekitar pukul 07.00 Wita. Saat kejadian itu, dirinya kebetulan sedang keluar membeli kopi di salah satu warung dekat rumahnya. “Kemungkinan karena hujan deras malamnya. Pas hujan malam sampai dini hari itu, anginnya juga cukup kencang,” ujar Jro Yasmin.
Menurut Jro Yasmin, rumahnya yang roboh ini merupakan rumah tua peninggalan almarhum suaminya. Sehari-sehari, Jro Yasmin tinggal di rumahnya ini bersama salah seorang anak laki-lakinya yang bekerja di salah satu industri rumahan pembuatan kerupuk babi.
“Memang sudah lama rumahnya ini mau roboh. Tidak ada uang buat memperbaiki. Sekarang saja, saya sudah lama berhenti jualan jajan di pasar karena sudah tidak ada modal. Mau cari utang juga tidak berani,” ucapnya.
Karena rumahnya tidak bisa ditempati, Jro Yasmin akan mengungsi ke rumah salah satu kerabatnya yang tinggal di utara rumahnya. Dirinya pun berharap ada bantuan perbaikan terhadap rumahnya.
Sementara Plt Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana I Gusti Ngurah Dharma Putra, mengatakan jajarannya sudah turun melakukan asesmen terhadap musibah rumah roboh itu. Dalam musibah tersebut, diperkirakan kerugian sekitar Rp 3 juta.
“Segera kami serahkan bantuan untuk kebutuhan mendesak berupa sembako dan beberapa peralatan rumah tangga. Nanti untuk perbaikan, kami koordinasikan ke pemprov,” kata Dharma Putra. *ode
Ni Komang Kari alias Jro Yasmin mengatakan, bangunan rumahnya roboh pada sekitar pukul 07.00 Wita. Saat kejadian itu, dirinya kebetulan sedang keluar membeli kopi di salah satu warung dekat rumahnya. “Kemungkinan karena hujan deras malamnya. Pas hujan malam sampai dini hari itu, anginnya juga cukup kencang,” ujar Jro Yasmin.
Menurut Jro Yasmin, rumahnya yang roboh ini merupakan rumah tua peninggalan almarhum suaminya. Sehari-sehari, Jro Yasmin tinggal di rumahnya ini bersama salah seorang anak laki-lakinya yang bekerja di salah satu industri rumahan pembuatan kerupuk babi.
“Memang sudah lama rumahnya ini mau roboh. Tidak ada uang buat memperbaiki. Sekarang saja, saya sudah lama berhenti jualan jajan di pasar karena sudah tidak ada modal. Mau cari utang juga tidak berani,” ucapnya.
Karena rumahnya tidak bisa ditempati, Jro Yasmin akan mengungsi ke rumah salah satu kerabatnya yang tinggal di utara rumahnya. Dirinya pun berharap ada bantuan perbaikan terhadap rumahnya.
Sementara Plt Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana I Gusti Ngurah Dharma Putra, mengatakan jajarannya sudah turun melakukan asesmen terhadap musibah rumah roboh itu. Dalam musibah tersebut, diperkirakan kerugian sekitar Rp 3 juta.
“Segera kami serahkan bantuan untuk kebutuhan mendesak berupa sembako dan beberapa peralatan rumah tangga. Nanti untuk perbaikan, kami koordinasikan ke pemprov,” kata Dharma Putra. *ode
Komentar