Jro Mangku 'Leak' Gede Puspa Diwinten Bergelar Jro Gede Dalem Gwaji, Tetap Amalkan Ajaran Ilmu Leak
Ilmu leak yang ditekuni Dalem Gwaji merupakan anugerah Ida Bhatara Pura Dalem Desa Pakraman Nongan. Sebab, ilmu leak yang diwariskan itu juga ilmu suci, ngiring pakayunan (menuruti kehendak) Ida Bhatari Durga.
AMLAPURA, NusaBali
Penekun spiritual ilmu kuno Bali, pangleakan, Jro Mangku ‘Leak’ Gede Puspa menjalani ritual Manusia Yadnya, mawinten pada Saniscara Paing Merakih, Sabtu (29/10). Setelah diwinten, Jro Mangku ‘Leak’ Gede Puspa bergelar Jro Gede Dalem Gwaji.
Prosesi pawintenan berlangsung di Pura Dadia Para Gotra Sentana Dalem Tarukan (PGSDT) Banjar Sekar, Desa Nongan, Kecamatan Rendang, Karangasem. Prosesi tersebut dipuput dua pedanda, Ida Pedanda Gede Dangin dari Gria Alangkajeng, Banjar Nongan Kaler, Desa Nongan, Kecamatan Rendang, dan Ida Pedanda Gede Putra Kemenuh dari Gria Pringalot, Banjar Pringalot, Desa/Kecamatan Rendang.
Prosesinya terlebih dahulu, Dalem Gwaji yang asal Banjar Sekar, Desa Nongan, Kecamatan Rendang, Karangasem, dibersihkan secara fisik dengan mandi air kembang. Selanjutnya dilukat, di bagian badan dan lidah dirajah menggunakan aksara suci Hindu, disusul dipasangkan karawista (pengikat dari alang-alang) di kepala sebagai simbol menghilangkan seluruh macam dosa, serta melenyapkan musuh-musuh yang ada dalam diri.
Dalem Gwaji yang lahir tahun 1955, mengamalkan ajaran suci Hindu kepamangkuan sejak di kelas III SMP Negeri Rendang tahun 1970, di usia 15 tahun.
SELANJUTNYA . . .
Penekun spiritual ilmu kuno Bali, pangleakan, Jro Mangku ‘Leak’ Gede Puspa menjalani ritual Manusia Yadnya, mawinten pada Saniscara Paing Merakih, Sabtu (29/10). Setelah diwinten, Jro Mangku ‘Leak’ Gede Puspa bergelar Jro Gede Dalem Gwaji.
Prosesi pawintenan berlangsung di Pura Dadia Para Gotra Sentana Dalem Tarukan (PGSDT) Banjar Sekar, Desa Nongan, Kecamatan Rendang, Karangasem. Prosesi tersebut dipuput dua pedanda, Ida Pedanda Gede Dangin dari Gria Alangkajeng, Banjar Nongan Kaler, Desa Nongan, Kecamatan Rendang, dan Ida Pedanda Gede Putra Kemenuh dari Gria Pringalot, Banjar Pringalot, Desa/Kecamatan Rendang.
Prosesinya terlebih dahulu, Dalem Gwaji yang asal Banjar Sekar, Desa Nongan, Kecamatan Rendang, Karangasem, dibersihkan secara fisik dengan mandi air kembang. Selanjutnya dilukat, di bagian badan dan lidah dirajah menggunakan aksara suci Hindu, disusul dipasangkan karawista (pengikat dari alang-alang) di kepala sebagai simbol menghilangkan seluruh macam dosa, serta melenyapkan musuh-musuh yang ada dalam diri.
Dalem Gwaji yang lahir tahun 1955, mengamalkan ajaran suci Hindu kepamangkuan sejak di kelas III SMP Negeri Rendang tahun 1970, di usia 15 tahun.
SELANJUTNYA . . .
Komentar