Jro Mangku 'Leak' Gede Puspa Diwinten Bergelar Jro Gede Dalem Gwaji, Tetap Amalkan Ajaran Ilmu Leak
Ilmu leak yang ditekuni Dalem Gwaji merupakan anugerah Ida Bhatara Pura Dalem Desa Pakraman Nongan. Sebab, ilmu leak yang diwariskan itu juga ilmu suci, ngiring pakayunan (menuruti kehendak) Ida Bhatari Durga.
Dalem Gwaji sehari-hari tinggal di Pasraman Gwaji, Banjar Sekar, Desa Nongan. Selain jadi pamangku di Pura Dalem, Desa Pakraman Nongan, juga jadi balian (dukun). Sebelumnya, Dalem Gwaji sempat membuat heboh ketika menggelar atraksi berubah wujud dengan menjulurkan lidah di Pura Dalem, Desa Pakraman Nongan, Kecamatan Rendang, pada Saniscara Wage Medangsia, Sabtu (1/10/2016).
Dalem Gwaji kembali menyucikan diri bersama istrinya Jro Mangku Istri Sriningsih, kemudian bergelar Jro Mangku Istri Gede Dalem Gwaji. Sehingga tinggal selangkah lagi untuk jadi sulinggih, setelah semua tahapan sebagai pamangku dilalui. Dalem Gwaji menyebutkan, mawinten untuk menyucikan diri lahir dan batin. Secara lahir dimandikan dan dibersihkan, sedangkan secara batin, pikiran dibersihkan dengan mengamalkan sifat kejujuran, akal dibersihkan dengan sifat kebijaksanaan.
“Setelah suci lahir dan batin, nantinya lebih mudah mempelajari kitab suci Hindu, seperti Weda, tentang kasusilaan, dan yang terkait lainnya,” kata tokoh spiritul berusia 61 tahun, itu. Namun Dalem Gwaji tidak ada target kapan upacara sulinggih dilaksanakan. “Terpenting pikiran bersih dulu, setelah itu barulah disulinggih,” tuturnya.
Walau telah bergelar Jro Gede Dalem Gwaji, putra ketujuh dari delapan bersaudara dari pasangan almarhum I Made Dudun dan Ni Luh Treni, ini tetap akan menghayati dan mengamalkan ajaran ilmu leak, yang merupakan anugerah Ida Bhatara Pura Dalem Desa Pakraman Nongan. Sebab, ilmu leak yang diwariskan itu juga ilmu suci, ngiring pakayunan (menuruti kehendak) Ida Bhatari Durga.
Panglingsir PGSDT Karangasem I Gede Arya yang mendampingi Dalem Gwaji mengatakan, tujuan upacara mawinten, untuk meningkatkan kesucian diri secara lahir dan batin. “Tingkatannya sebelum disulinggih, mesti jadi Jro Mangku, kemudian diwinten jadi Jro Gede,” kata tokoh dari Desa Pakraman Temega, Kecamatan Karangasem, itu. * k16
Dalem Gwaji kembali menyucikan diri bersama istrinya Jro Mangku Istri Sriningsih, kemudian bergelar Jro Mangku Istri Gede Dalem Gwaji. Sehingga tinggal selangkah lagi untuk jadi sulinggih, setelah semua tahapan sebagai pamangku dilalui. Dalem Gwaji menyebutkan, mawinten untuk menyucikan diri lahir dan batin. Secara lahir dimandikan dan dibersihkan, sedangkan secara batin, pikiran dibersihkan dengan mengamalkan sifat kejujuran, akal dibersihkan dengan sifat kebijaksanaan.
“Setelah suci lahir dan batin, nantinya lebih mudah mempelajari kitab suci Hindu, seperti Weda, tentang kasusilaan, dan yang terkait lainnya,” kata tokoh spiritul berusia 61 tahun, itu. Namun Dalem Gwaji tidak ada target kapan upacara sulinggih dilaksanakan. “Terpenting pikiran bersih dulu, setelah itu barulah disulinggih,” tuturnya.
Walau telah bergelar Jro Gede Dalem Gwaji, putra ketujuh dari delapan bersaudara dari pasangan almarhum I Made Dudun dan Ni Luh Treni, ini tetap akan menghayati dan mengamalkan ajaran ilmu leak, yang merupakan anugerah Ida Bhatara Pura Dalem Desa Pakraman Nongan. Sebab, ilmu leak yang diwariskan itu juga ilmu suci, ngiring pakayunan (menuruti kehendak) Ida Bhatari Durga.
Panglingsir PGSDT Karangasem I Gede Arya yang mendampingi Dalem Gwaji mengatakan, tujuan upacara mawinten, untuk meningkatkan kesucian diri secara lahir dan batin. “Tingkatannya sebelum disulinggih, mesti jadi Jro Mangku, kemudian diwinten jadi Jro Gede,” kata tokoh dari Desa Pakraman Temega, Kecamatan Karangasem, itu. * k16
1
2
Komentar