Disbud Badung Gelar Upacara Ngeringkes Jelang Ngaben Bikul
MANGUPURA, NusaBali
Dinas Kebudayaan (Disbud) Kabupaten Badung melaksanakan upacara Ngeringkes pada Buda Pon Medangkungan, Rabu (18/11).
Upacara tersebut mengawali Ngaben Bikul yang dilaksanakan pada Wraspati Wage Medangkungan, Kamis (18/11) hari ini. Upacara Ngeringkes bermakna untuk menyucikan tikus. Pada prosesi tersebut tikus dipilah sesuai jenis kelaminnya. Setelah itu dimandikan dan dibungkus dengan kain kafan dan diberikan aksara suci. Pengabenan ini merupakan salah satu dari upacara nangluk merana di Bali atau yang disebut juga ritual penolak bala.
Majelis Madya Subak Kabupaten Badung Made Suka, mengatakan persiapan upacara pengabenan bikul sudah dimulai dari Rabu (11/11) lalu. Diawali dengan matur piuning di pura subak yang ada di Badung. “Jadi matur piuning dilakukan di subak yeh dan subak telaga. Setelah itu dilakukan kegiatan maboros atau ngeropyok. Jadi bikul yang mati dikumpulkan di masing-masing kelian subak,” kata Made Suka.
“Untuk hari ini (kemarin) dilakukan upacara Ngeringkes. Dilanjutkan besok (hari ini) upacara pengabenan. Sebelum dilakukan upacara pengabenan, terlebih dahulu dilakukan prosesi ngaskara,” imbuhnya.
Setelah ngaben, kemudian akan dilakukan nunas tirta. “Nanti tirta tersebut akan dipercikkan ke sawah oleh pekaseh dengan harapan hama tikus hilang,” tandas Made Suka.
Sekadar mengingatkan, Pemerintah Kabupaten Badung melaksanakan ngaben bikul (tikus) sebagai upaya mengusir hama tikus di sawah petani. Berdasarkan catatan Dinas Pertanian dan Pangan, serangan hama tikus kini terjadi di sejumlah wilayah, seperti di Kecamatan Kuta Utara, Kecamatan Abiansemal, hingga Kecamatan Petang. Berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Pangan total lahan yang terkena dampak langsung sekitar 107 hektare dari total luas lahan pertanian di Badung sekitar 9.593 hektare.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung I Wayan Wijana, mengemukakan jumlah subak di Badung sebanyak 215 subak, yang terdiri dari subak yeh sebanyak 121 dan subak abian sebanyak 94. *asa
Majelis Madya Subak Kabupaten Badung Made Suka, mengatakan persiapan upacara pengabenan bikul sudah dimulai dari Rabu (11/11) lalu. Diawali dengan matur piuning di pura subak yang ada di Badung. “Jadi matur piuning dilakukan di subak yeh dan subak telaga. Setelah itu dilakukan kegiatan maboros atau ngeropyok. Jadi bikul yang mati dikumpulkan di masing-masing kelian subak,” kata Made Suka.
“Untuk hari ini (kemarin) dilakukan upacara Ngeringkes. Dilanjutkan besok (hari ini) upacara pengabenan. Sebelum dilakukan upacara pengabenan, terlebih dahulu dilakukan prosesi ngaskara,” imbuhnya.
Setelah ngaben, kemudian akan dilakukan nunas tirta. “Nanti tirta tersebut akan dipercikkan ke sawah oleh pekaseh dengan harapan hama tikus hilang,” tandas Made Suka.
Sekadar mengingatkan, Pemerintah Kabupaten Badung melaksanakan ngaben bikul (tikus) sebagai upaya mengusir hama tikus di sawah petani. Berdasarkan catatan Dinas Pertanian dan Pangan, serangan hama tikus kini terjadi di sejumlah wilayah, seperti di Kecamatan Kuta Utara, Kecamatan Abiansemal, hingga Kecamatan Petang. Berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Pangan total lahan yang terkena dampak langsung sekitar 107 hektare dari total luas lahan pertanian di Badung sekitar 9.593 hektare.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung I Wayan Wijana, mengemukakan jumlah subak di Badung sebanyak 215 subak, yang terdiri dari subak yeh sebanyak 121 dan subak abian sebanyak 94. *asa
Komentar