Hujan Dua Hari 'Hasilkan' 1,5 Ton Sampah
DENPASAR, NusaBali
Pasca hujan mengguyur wilayah Kota Denpasar pada 18-19 November 2020, membuat Pasukan Biru Prokasih Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Denpasar harus lebih berjibaku.
Dalam dua hari, Tim Biru mengangkut sebanyak 1,5 ton sampah plastik dan sampah rumah tangga yang tersangkut di gorong-gorong maupun di jaring yang terpasang di sungai. Penggelontoran tersebut dilakukan di sembilan titik sungai yakni Salter Tukad Gangga, Saluran Air Kaliasem, Sungai Juwet Sari, Saluran Tukad Gangga, Saluran Jalan Moh Yamin, Saluran Jalan Pulau Galang, Saluran Jalan Suradipa, Sungai Badung dan Saluran Jalan Mekar Desa Pemogan, Denpasar Selatan.
Kadis PUPR Kota Denpasar, I Nyoman Ngurah Jimmy Sidarta, Kamis (19/11) menjelaskan, PUPR Kota Denpasar melalui Pasukan Biru Prokasih terus menggencarkan pembersihan sungai dan saluran air. Hal ini dilaksanakan sebagai upaya antisipasi dalam mencegah meluapnya air sungai atau saluran air akibat adanya sedimentasi, tersumbat sampah atau benda lainnya di sungai.
"Pembersihan ini lebih kepada upaya untuk mengembalikan fungsi sungai yang sebenarnya, hal ini dilaksanakan secara rutin, sehingga saat debit air meningkat tidak meluap atau sampai menimbulkan genangan di titik tertentu, selain itu hujan yang mulai turun di wilayah Kota Denpasar dikhawatirkan membawa sampah kiriman, sehingga harus segera diatensi," ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan dari hasil kegiatan yang dilaksanakan rutin setiap hari ini ditemukan sampah yang memenuhi sungai dan salter penjaring sampah. Bahkan dalam sehari, tim biru mengerahkan sembilan truk untuk mengangkut sampah tersebut. Kondisi inilah yang biasanya menimbulkan banjir atau luapan air saat musim hujan akibat tersumbatnya saluran air.
“Hingga saat ini sampah masih menjadi kendala, sehingga diperlukan kesadaran bersama untuk tidak membuang sampah sembarangan, terlebih ke sungai yang menjadi saluran air. Bahkan yang banyak sampah plastik. Kami juga belum tahu, ini dari Denpasar sampahnya atau dari hulu yang menghubungkan sungai di Denpasar,” ungkapnya.
Jimmy mengatakan bahwa secara umum kondisi sungai dan saluran air di Kota Denpasar sudah baik. Namun demikian tingginya intensitas hujan dan bertambahnya volume air dengan cepat membuat terjadi genangan di beberapa titik, namun pasca hujan reda akan segera kembali normal. "Kita ketahui Denpasar merupakan daerah hilir, selain sedimentasi, pasang surut air laut juga mempengaruhi perjalanan air menuju muara," paparnya
Jimmy Sidharta mengimbau kepada masyarakat agar selalu menjaga kebersihan sungai dan saluran air lainya. Hal ini mengingat sudah memasuki musim hujan. Selain itu pula, Bali khususnya Kota Denpasar yang bertumpu pada sektor pariwisata juga wajib menjaga kebersihan lingkungan.
"Selain menyebabkan air meluap akibat berkurangnya daya tampung sungai, sampah juga akan bergerak menuju muara, ini akan mengotori pantai, jadi masyarakat dimohon untuk tidak membuang sampah sembarangan, terlebih di sungai atau saluran air," tandanya. *mis
Kadis PUPR Kota Denpasar, I Nyoman Ngurah Jimmy Sidarta, Kamis (19/11) menjelaskan, PUPR Kota Denpasar melalui Pasukan Biru Prokasih terus menggencarkan pembersihan sungai dan saluran air. Hal ini dilaksanakan sebagai upaya antisipasi dalam mencegah meluapnya air sungai atau saluran air akibat adanya sedimentasi, tersumbat sampah atau benda lainnya di sungai.
"Pembersihan ini lebih kepada upaya untuk mengembalikan fungsi sungai yang sebenarnya, hal ini dilaksanakan secara rutin, sehingga saat debit air meningkat tidak meluap atau sampai menimbulkan genangan di titik tertentu, selain itu hujan yang mulai turun di wilayah Kota Denpasar dikhawatirkan membawa sampah kiriman, sehingga harus segera diatensi," ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan dari hasil kegiatan yang dilaksanakan rutin setiap hari ini ditemukan sampah yang memenuhi sungai dan salter penjaring sampah. Bahkan dalam sehari, tim biru mengerahkan sembilan truk untuk mengangkut sampah tersebut. Kondisi inilah yang biasanya menimbulkan banjir atau luapan air saat musim hujan akibat tersumbatnya saluran air.
“Hingga saat ini sampah masih menjadi kendala, sehingga diperlukan kesadaran bersama untuk tidak membuang sampah sembarangan, terlebih ke sungai yang menjadi saluran air. Bahkan yang banyak sampah plastik. Kami juga belum tahu, ini dari Denpasar sampahnya atau dari hulu yang menghubungkan sungai di Denpasar,” ungkapnya.
Jimmy mengatakan bahwa secara umum kondisi sungai dan saluran air di Kota Denpasar sudah baik. Namun demikian tingginya intensitas hujan dan bertambahnya volume air dengan cepat membuat terjadi genangan di beberapa titik, namun pasca hujan reda akan segera kembali normal. "Kita ketahui Denpasar merupakan daerah hilir, selain sedimentasi, pasang surut air laut juga mempengaruhi perjalanan air menuju muara," paparnya
Jimmy Sidharta mengimbau kepada masyarakat agar selalu menjaga kebersihan sungai dan saluran air lainya. Hal ini mengingat sudah memasuki musim hujan. Selain itu pula, Bali khususnya Kota Denpasar yang bertumpu pada sektor pariwisata juga wajib menjaga kebersihan lingkungan.
"Selain menyebabkan air meluap akibat berkurangnya daya tampung sungai, sampah juga akan bergerak menuju muara, ini akan mengotori pantai, jadi masyarakat dimohon untuk tidak membuang sampah sembarangan, terlebih di sungai atau saluran air," tandanya. *mis
Komentar