Museum Subak Gelar Lomba Baca Puisi Samar Gantang
TABANAN, NusaBali
Dinas Kebudayaan Tabanan melalui UPTD Museum Subak menggelar Lomba Baca Puisi secara virtual.
Dalam lomba ini, puisi yang dibaca karya penyair asal Tabanan, I Gusti Putu Bawa Samar Gantang. Lomba ini sudah dilakukan sejak 5 November dan akan berakhir 23 November 2020. Teknisnya, peserta mengirimkan video Baca Puisi melalui email Museum Subak. Nantinya, 25 - 26 November dilakukan penilaian.
Kepala UPTD Museum Subak Ida Ayu Ratna Pawitrani mengaku lomba puisi dilakukan untuk mendidik generasi muda terutama kalangan pelajar agar mereka paham tentang karya sastra khususnya puisi. Apalagi sekarang budaya untuk membaca puisi sangat jauh menurun, karena perkembangan teknologi semakin canggih. "Jadi kami kenalkan penyair asal Tabanan, Bapak Samar Gantang, lewat hasil karyanya," ungkap Pawitrani.
Dikatakan, peserta yang mengikuti lomba tidak harus anak muda saja atau pelajar, melainkan bebas dari usia 15 – 35 tahun. Sebab mereka yang mengikuti lomba ada rentang waktu lama untuk mengirim video dari 5 - 23 November 2020.
"Masing-masing peserta wajib membawa salah satu puisi karya Samar Gantang secara virtual yang dikemas dalam bentuk video. Selanjutnya dikirim ke email Museum Subak Tabanan," tambahanya.
Pawitrani mengaku pembacaan puisi dari peserta dibebaskan. Mereka bebas berekspresi. Ekspresi inilah yang menjadi kredit poin penilaian yang kami lakukan. "Sekarang sudah ada 35 peserta yang daftar dan sudah dilakukam technical meeting," tandasnya. *des
Kepala UPTD Museum Subak Ida Ayu Ratna Pawitrani mengaku lomba puisi dilakukan untuk mendidik generasi muda terutama kalangan pelajar agar mereka paham tentang karya sastra khususnya puisi. Apalagi sekarang budaya untuk membaca puisi sangat jauh menurun, karena perkembangan teknologi semakin canggih. "Jadi kami kenalkan penyair asal Tabanan, Bapak Samar Gantang, lewat hasil karyanya," ungkap Pawitrani.
Dikatakan, peserta yang mengikuti lomba tidak harus anak muda saja atau pelajar, melainkan bebas dari usia 15 – 35 tahun. Sebab mereka yang mengikuti lomba ada rentang waktu lama untuk mengirim video dari 5 - 23 November 2020.
"Masing-masing peserta wajib membawa salah satu puisi karya Samar Gantang secara virtual yang dikemas dalam bentuk video. Selanjutnya dikirim ke email Museum Subak Tabanan," tambahanya.
Pawitrani mengaku pembacaan puisi dari peserta dibebaskan. Mereka bebas berekspresi. Ekspresi inilah yang menjadi kredit poin penilaian yang kami lakukan. "Sekarang sudah ada 35 peserta yang daftar dan sudah dilakukam technical meeting," tandasnya. *des
1
Komentar