Disambangi Penulis Beken, Trisma Antusias
Para siswa antusias bertanya bagaimana cara menulis dan membacakan puisi supaya enak didengar dan pesannya tersampaikan dengan utuh kepada pendengar.
UWRF Masuk Kelas, Hadirkan Penulis Cyntha Hariadi
DENPASAR, NusaBali
Serangkaian fringe event Ubud Writers & Readers Festival (UWRF), tiga penulis pemenang Sayembara Manuskrip Buku Puisi Dewan Kesenian Jakarta 2015, hadir di tiga sekolah terpilih di Bali, Sabtu (29/10). Salah satunya, Cyntha Hariadi ditemani penulis Ida Ayu Oka Rusmini menyambangi pelajar di SMAN 3 Denpasar. Cyntha bercerita panjang lebar terkait lika liku hidupnya hingga menelorkan sebuah buku berjudul 'Ibu Mendulang Anak Berlari'.
Mereka berbagi mengenai pengalaman, tips, dan trik dalam menulis puisi. Kehadiran Cyntha disambut antusias oleh siswa-siswi sekolah yang dikenal dengan julukan Trisma ini. Tak canggung-canggung, para siswa giat bertanya bagaimana cara menulis dan membacakan puisi supaya enak didengar dan pesannya tersampaikan dengan utuh kepada pendengar.
Seperti yang diungkapkan Vira, salah satu siswa. Dia mengaku kesulitan dalam pemilihan kosa kata. Pertanyaan bervariasi juga disampaikan oleh puluhan siswa yang hadir untuk mendapatkan resep membuat puisi yang puitis. Cyntha pun tampak dengan antusias membagi ilmunya dalam menulis puisi. Baginya, menulis puisi tidak harus dipaksakan.
Ibu rumah tangga ini juga menyarankan para siswa untuk perbanyak membaca supaya menambah penguasaan kosa kata. Menurut Cyntha, sesuatu hal yang besar bermula dari hal kecil termasuk dalam kegiatan menulis puisi. “Ritual menulis sejatinya bisa dilakukan oleh siapa saja. Minimal dengan menulis diary, kalian sudah bisa menuangkan apa yang ada dalam pikiran ke dalam tulisan. Mulailah dari hal yang kecil. Misal saya, gak perlu jauh-jauh berpikir, cukup menulis hal-hal yang saya alami saat menjadi ibu rumah tangga. Mulai dari rasa kesal karena anak tidak mau minum susu, tentang anjing peliharaan di rumah, dan hal-hal kecil lainnya,” ungkapnya.
Untuk diketahui, Cyntha menyelesaikan pendidikan terakhir di New School for Social Research dengan jurusan Kajian Media di AS. Berawal sebagai penulis gaya hidup, seni dan budaya di koran Sunday Observer dan Majalah Dewi, kini ia penulis iklan lepas di Jakarta. ‘Ibu Mendulang Anak Berlari’ adalah judul buku pertamanya.
Ketua Komite SMAN 3 Denpasar, IB Putu Bintana saat ditemui di sela-sela kegiatan mengapresiasi kedatangan Cyntha Hariadi untuk memberikan inspirasi dalam menulis puisi. “Di Trisma, para siswa tidak hanya dididik untuk menjadi manusia yang pintar, tetapi juga harus cerdas, berkarakter dan disiplin. Melalui kegiatan ini, kita sangat apresiasi supaya para siswa jangan sampai terlepas dari akar budaya,” jelasnya. Sedangkan untuk pengembangan potensi siswa, menurut Bintana pihaknya memiliki program alumni berbagi yang digelar setiap hari Sabtu.
Alumni berbagi ini, mengundang para alumni Trisma khususnya yang telah sukses mengembangkan karir. Tidak hanya sebagai dokter, melainkan juru masak terkenal, kartunis, hingga usaha kuliner juga dihadirkan untuk berbagi informasi dan peluang kerja.
“Kita coba memberi gambaran pada siswa bahwa dalam hidup ada banyak aktifitas yang bisa dilakukan, selain orientasi menjadi seorang dokter,” jelasnya. Dalam hal tulis menulis dan berkreatifitas dalam dunia sastra, menurut Bintana para siswa Trisma sudah diwadahi dalam Jurnalistic Park. Ditambahkan, Waka Kehumasan SMAN 3 Denpasar, Putu Gede Subrata potensi anak didiknya dalam menulis sangat besar. Terbukti dalam ajang Presslist tahun 2013 lalu, siswa Trisma mampu menerbitkan 13 buku. “Hampir setiap tahun dalam ajang presslist, siswa kami mampu merilis 4 buku. Kita juga punya student centre, sebagai ruang bagi siswa untuk memamerkan hasil karya kreatifitasnya,” jelasnya.
Pada hari yang bersamaan, di sekolah yang beralamat di Jalan Nusa Indah Denpasar ini juga berlangsung puncak gelaran bulan bahasa. Wakasek Kesiswaan, Made Martana SPd mengatakan kegiatan bulan bahasa ini sepenuhnya diambil alih oleh siswa. Mereka bebas mengekspresikan minat dan bakatnya. Namun bebas yang dimaksud adalah bebas yang positif. Artinya, kreasi para siswa di sekolah ini adalah kreasi yang positif dan menjadi pelengkap bidang studi yang mereka peroleh dari para gurunya. Kegiatan bulan bahasa ini diisi dengan berbagai kegiatan lomba diantaranya musikalisasi puisi, debat bahasa Indonesia, lomba essay, dance, band, cipta music barang bekas, lomba fofografi, serta lomba mading. nvi
1
Komentar