Perajin Perhiasan Bali Penuhi Pesanan Tepat Waktu
Perajin perhiasan Bali mampu memproduksi mata dagangan bernilai seni dengan rancangan sesuai perkembangan zaman. Selain itu, produksi barang kerajinannya juga berjumlah banyak dalam waktu yang ditentukan.
DENPASAR, NusaBali
Realisasi perdagangan luar negeri aneka perhiasan perak buatan perajin Desa Celuk, Kecamatan Sukawati, Gianyar diisi dengan mutiara, batu permata yang dibuat secara antik dan unik laku keras ke Singapura, Hongkong, Australia dan Thailand.
"Kami dalam memenuhi pesanan, memerlukan mutiara, batu permata bahan baku perhiasan dari luar negeri untuk memenuhi permintaan pasar mancanegara. Oleh sebab itu kami mengimpor permata untuk diekspor kembali, disamping mendapatkan dari asal Kalimantan," ujar Made Parsua, seorang pengusaha di Gianyar, Minggu (22/11).
Kata dia, perkembangan batu akik dalam negeri semakin terkenal. Maka turis asing yang datang melakukan perjalanan wisata ke Bali juga ada diantaranya ikut arus sehingga banyak juga yang berminat untuk membelinya sebagai cendramata terutama yang memiliki nilai magis.
Melihat perkembangan itu, Badan Pusat Statistik Bali mencatat ada empat negara yang membeli dalam jumlah banyak perhiasan seperti pebisnis Singapura hampir 26,05 persen memborong aksesoris untuk bulan September 2015, disusul Hongkong 21,82 persen.
Sementara Australia dan Thailand masing-masing 15,07 dan 14,29 persen serta sisanya dipasarkan ke Belanda, Jerman dan Amerika Serikat. Pengusaha Bali mampu memenuhi permintaan akan perhiasan dalam jumlah banyak sesuai waktu ditentukan, tambah Parsua.
Gencar perdagangan perhiasan Bali ke pasaran internasional maka perolehan devisanya meningkat hingga 39,67 persen dalam periode delapan bulan dari sebanyak 13,5 juta dolar AS selama Januari-Agustus 2014 menjadi 18,9 juta dolar dalam periode sama 2015.
"Perekonomian dunia boleh lesu namun realisasi perdagangan perhiasan diisi dengan mutiara, batu permata yang dibuat secara antik dan unik laku keras di pasaran ekspor," kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Disparindag Bali Made Suastika.
Komentar