Gudang Benih Palawija Terbakar
Sebuah gedung berukuran 6 x 6 meter di komplek Gudang Benih Palawija, Desa Patas, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, terbakar, Sabtu (29/10) malam sekitar pukul 20.30 Wita.
SINGARAJA, NusaBali
Peristiwa yang menghanguskan bangunan milik Pemprov Bali tersebut diduga karena konsleting listrik. Hal itu dipastikan Kapolsek Gerokgak Kompol Gusti Putu Alit saat dikonfirmasi Minggu (30/10) pagi. Kata dia, gedung atau bangunan tersebut terbakar berasal dari api yang membesar di bagian atap. “Hingga saat ini kami belum menerima laporan resmi dari pemilik, tetapi dugaan sementara karena konsleting listrik,” ujar dia.
Kebakaran tersebut sempat mengagetkan warga sekitar. Api berhasil dipadamkan petugas Pemadam Kebakaran (PMK) Seririt, Buleleng, dengan mengerahkan 13 personel dan dua tangki air, dalam waktu 30 menit. Tidak ada korban jiwa. Namun sejumlah barang dalam gedung hangus terbakar. Antara lain, pupuk, mesin pembuatan pupuk, dan lainnya. Kerugian materi sekitar Rp 40 juta.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Buleleng Nyoman Swatantra, dikonfirmasi terpisah, mengatakan gudang tersebut merupakan aset Pemprov Bali. Sebelumnya memang tidak terpakai. “Di gudang ini kesehariannya tidak ada aktivitas, hanya menyimpan alat dan pupuk yang sudah kedaluwarsa, bekas pupuk di Sukasada,” katanya. Kata dia, kebakaran tersebut tidak menimbulkan kerugian pada petani.
Sementara itu, dalam waktu hampir bersamaan, sebuah kandang sapi milik Ketut Supala,65, warga Dusun Desa, Desa Sudaji, Kecamatan Sawan Buleleng, hangus terbakar pada pukul 20.45 Wita. Hal tersebut terjadi saat ia berusaha membuat api unggun untuk menghangatkan tiga ekor sapinya dalam kandang semi permanen tersebut.
Malam itu setelah menghidupkan api unggun, ia meninggalkan kandang sapinya dengan api masih menyala. Ia tidur di rumahnya berjarak 150 meter dari kandang sapi itu. Namun belum lelap tidur, ia dibangunkan oleh anaknya, Gede Somayasa. Ternyata api unggun yang dibuatnya tersebut membakar kandang yang terbuat dari jerami tepat diatas api. Api pun membesar dan secepat kilat menghabiskan kandang sapi.
Tiga ekor sapi dalam kandang berhasil diselamatkan oleh tetangga. Namun tiga sapi itu harus menjalani pengobatan serius karena luka baker pada beberapa bagian tubuh. k23
Peristiwa yang menghanguskan bangunan milik Pemprov Bali tersebut diduga karena konsleting listrik. Hal itu dipastikan Kapolsek Gerokgak Kompol Gusti Putu Alit saat dikonfirmasi Minggu (30/10) pagi. Kata dia, gedung atau bangunan tersebut terbakar berasal dari api yang membesar di bagian atap. “Hingga saat ini kami belum menerima laporan resmi dari pemilik, tetapi dugaan sementara karena konsleting listrik,” ujar dia.
Kebakaran tersebut sempat mengagetkan warga sekitar. Api berhasil dipadamkan petugas Pemadam Kebakaran (PMK) Seririt, Buleleng, dengan mengerahkan 13 personel dan dua tangki air, dalam waktu 30 menit. Tidak ada korban jiwa. Namun sejumlah barang dalam gedung hangus terbakar. Antara lain, pupuk, mesin pembuatan pupuk, dan lainnya. Kerugian materi sekitar Rp 40 juta.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Buleleng Nyoman Swatantra, dikonfirmasi terpisah, mengatakan gudang tersebut merupakan aset Pemprov Bali. Sebelumnya memang tidak terpakai. “Di gudang ini kesehariannya tidak ada aktivitas, hanya menyimpan alat dan pupuk yang sudah kedaluwarsa, bekas pupuk di Sukasada,” katanya. Kata dia, kebakaran tersebut tidak menimbulkan kerugian pada petani.
Sementara itu, dalam waktu hampir bersamaan, sebuah kandang sapi milik Ketut Supala,65, warga Dusun Desa, Desa Sudaji, Kecamatan Sawan Buleleng, hangus terbakar pada pukul 20.45 Wita. Hal tersebut terjadi saat ia berusaha membuat api unggun untuk menghangatkan tiga ekor sapinya dalam kandang semi permanen tersebut.
Malam itu setelah menghidupkan api unggun, ia meninggalkan kandang sapinya dengan api masih menyala. Ia tidur di rumahnya berjarak 150 meter dari kandang sapi itu. Namun belum lelap tidur, ia dibangunkan oleh anaknya, Gede Somayasa. Ternyata api unggun yang dibuatnya tersebut membakar kandang yang terbuat dari jerami tepat diatas api. Api pun membesar dan secepat kilat menghabiskan kandang sapi.
Tiga ekor sapi dalam kandang berhasil diselamatkan oleh tetangga. Namun tiga sapi itu harus menjalani pengobatan serius karena luka baker pada beberapa bagian tubuh. k23
1
Komentar