Insentif 'Ogoh-ogoh' ST Se Denpasar Siap Dicairkan
Video yang Terkumpul Bisa Dipertontonkan untuk Wisatawan
DENPASAR, NusaBali
Dana insentif dari Pemkot Denpasar sebesar Rp 10 juta per Sekaa Teruna (ST) akhirnya direalisasikan.
Sebanyak 417 ST yang ada di Kota Denpasar akan mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp 10 juta dipotong pajak. Untuk pencairan akan dimulai dari 97 ST di Kecamatan Denpasar Utara yang ditargetkan siap menerima insentif tersebut pada pekan ini. ST di Denpasar Utara sudah menyelesaikan SPJ dan sudah mengumpulkan video yang dipersyaratkan oleh Dinas Kebudayaan Kota Denpasar.
Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Bagus Mataram, Minggu (22/11) mengatakan semua dana insentif ini dipastikan cair bulan November 2020 ini. Hal ini dikarenakan adanya peraturan baru yang mengharuskan semua SPJ kegiatan harus sudah selesai akhir November dan disetorkan awal Desember ke Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD).
Mataram menambahkan, pencairan dana insentif untuk ST di Denpasar dilakukan setelah masing-masing ST menyelesaikan beberapa administrasi termasuk SPJ dan video ekonomi kreatif berbasis budaya unggulan ke Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf). “Minggu ini insentif untuk 97 ST di Kecamatan Denpasar Utara siap ditransfer. Kami sudah setor SPJ-nya ke BPKAD, nanti hasilnya langsung ditransfer melalui BPD Bali,” jelas Mataram.
Dana pembinaan tersebut sebesar Rp 10 juta dipotong pajak yang diberikan kepada 417 ST yang ada di Kota Denpasar. Sehingga total, pihaknya menganggarkan Rp 4,17 miliar untuk insentif ini. Pemberian insentif ini merupakan janji dari Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra dikarenakan saat pelaksanaan Pangerupukan Nyepi, Maret 2020 lalu tak ada pawai ogoh-ogoh akibat pandemi Covid-19.
Bagus Mataram mengatakan, sampai saat ini sudah hampir semua ST mengumpul video kreatif ke Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Denpasar. Namun untuk pencairannya masih menunggu terpenuhinya semua persyaratan administrasi. “Masih ada satu dua yang belum melengkapi administrasi. Kami cairkan per kecamatan, karena Kecamatan Denpasar Utara sudah selesai semua, maka itu yang duluan dicairkan,” imbuhnya.
Selain itu, setiap video yang masuk sudah langsung dinilai dan dicari pemenangnya serangkaian dengan pelaksanaan Denpasar Festival tahun 2020.
Ogoh-ogoh yang rencananya diparadekan ini pun dibatalkan untuk menghindari penularan Covid-19. Dalam pelaksanaan lomba ini, masing-masing sekaa teruna diminta membuat video berdurasi tiga sampai lima menit yang menceritakan tentang ogoh-ogoh yang dibuat.
Sementara itu, bagi wilayah yang tak membuat ogoh-ogoh seperti Desa Adat Renon, masing-masing sekaa teruna di wilayah setempat diminta membuat video terkait kreativitas mereka selama setahun. “Videonya ada 417 dan bagus-bagus berdurasi 3-5 menit. Kalau nanti ada tamu yang berkunjung ke Denpasar, kita bisa putarkan video itu sebagai semacam film dokumenter,” kata Mataram. *mis
Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Bagus Mataram, Minggu (22/11) mengatakan semua dana insentif ini dipastikan cair bulan November 2020 ini. Hal ini dikarenakan adanya peraturan baru yang mengharuskan semua SPJ kegiatan harus sudah selesai akhir November dan disetorkan awal Desember ke Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD).
Mataram menambahkan, pencairan dana insentif untuk ST di Denpasar dilakukan setelah masing-masing ST menyelesaikan beberapa administrasi termasuk SPJ dan video ekonomi kreatif berbasis budaya unggulan ke Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf). “Minggu ini insentif untuk 97 ST di Kecamatan Denpasar Utara siap ditransfer. Kami sudah setor SPJ-nya ke BPKAD, nanti hasilnya langsung ditransfer melalui BPD Bali,” jelas Mataram.
Dana pembinaan tersebut sebesar Rp 10 juta dipotong pajak yang diberikan kepada 417 ST yang ada di Kota Denpasar. Sehingga total, pihaknya menganggarkan Rp 4,17 miliar untuk insentif ini. Pemberian insentif ini merupakan janji dari Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra dikarenakan saat pelaksanaan Pangerupukan Nyepi, Maret 2020 lalu tak ada pawai ogoh-ogoh akibat pandemi Covid-19.
Bagus Mataram mengatakan, sampai saat ini sudah hampir semua ST mengumpul video kreatif ke Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Denpasar. Namun untuk pencairannya masih menunggu terpenuhinya semua persyaratan administrasi. “Masih ada satu dua yang belum melengkapi administrasi. Kami cairkan per kecamatan, karena Kecamatan Denpasar Utara sudah selesai semua, maka itu yang duluan dicairkan,” imbuhnya.
Selain itu, setiap video yang masuk sudah langsung dinilai dan dicari pemenangnya serangkaian dengan pelaksanaan Denpasar Festival tahun 2020.
Ogoh-ogoh yang rencananya diparadekan ini pun dibatalkan untuk menghindari penularan Covid-19. Dalam pelaksanaan lomba ini, masing-masing sekaa teruna diminta membuat video berdurasi tiga sampai lima menit yang menceritakan tentang ogoh-ogoh yang dibuat.
Sementara itu, bagi wilayah yang tak membuat ogoh-ogoh seperti Desa Adat Renon, masing-masing sekaa teruna di wilayah setempat diminta membuat video terkait kreativitas mereka selama setahun. “Videonya ada 417 dan bagus-bagus berdurasi 3-5 menit. Kalau nanti ada tamu yang berkunjung ke Denpasar, kita bisa putarkan video itu sebagai semacam film dokumenter,” kata Mataram. *mis
1
Komentar