Warga Dimohon Ikut Tangkal Hoaks Pilkada
GIANYAR, NusaBali
Polres Gianyar menggelar Focus Group Diskusi (FGD) bertema 'Peran Pemuda Menjaga Kamtibmas Dalam Pilkada Serantak di tengah Covid-19', Selasa (24/11).
Ketua KPU Provinsi Bali Dewa Gede Agung Lidartawan, hadir sebagai pembicara. Dia menyampaikan materi terkait pilkada yang Demokratis, Damai, Sehat dan Ramah Lingkungan. Dikatakannya, meski Gianyar tidak melaksanakan Pilkada, namun peran warga Gianyar khususnya pemuda diharapkan ikut mejaga kamtibmas. Mengingat Gianyar sebagai daerah yang bertetangga dengan Bangli dan Karangasem. ‘’Sebentar lagi akan dilaksanakan pesta demokrasi di Bali, tahun ini ada enam kabupaten/kota di Bali. Peran pemuda dalam pelaksanaan tersebut sangat diharapkan. Walupun Gianyar tidak melaksankan pilkada, tapi wilayah Gianyar adalah wilayah yang dilintasi Bangli dan Karangasem yang bertetangga," jelasnya.
Lidartawan mengakui tahapan Pilkada 2020 di tengah situasi pandemi, dan tidak ada yang bisa memprediksi kapan akan berakhir. "Dipikir pandemi akan selesai Desember 2020, namun situasi saat ini masih pandemi. Sementara pergantian kepemimpinan harus pasti, siapa yang memimpin, sampai kapan. Karena adanya asas yurisprodensi, status pemimpin tidak boleh ngambang. Walau di Gianyar tidak Pilkada, tolong bantu menangkal hoaks untuk memotong tujuan orang-orang tidak bertanggungjawab agar tercipta kamtimbas yang kondusif, " jelasnya.
Selain itu, pelaksanaan Pilkada sangat membantu masyarakat di tengah pandemi. "Ada sekitar 53.000 penyelenggara Pilkada di Bali. Jika dapat Rp 1 juta saja, tentu bisa mendongkrak perekonomian Bali saat pandemi," jelasnya.
Dijelaskan, ada 15 hal baru dalam Pilkada 2020. Antara lain, DPT (daftar pemilih tetap) dari 800/TPS menjadi 500/ TPS, waktu pencoblosan diatur per tempekan, tidak secara bersamaan, masuk ke TPS diatur jaraknya, tidak boleh bersalaman, terdapat tempat cuci tangan, wajib menggunakan masker, penyelenggara memakai sarung tangan, ada tisu kering. "KPPS yang tidak mau dirapid akan diganti, yang hasilnya positif juga diganti, setiap TPS ada termometer, tinta tidak dicelup namun ditetes," jelasnya.
KPU Provinsi Bali saat ini menjalankan Pilkada yang ramah lingkungan dalam pilkada 2020 sesuai perda pengurangan timbunan sampah plastik. "Beberapa spanduk kami wajibkan pakai kertas. Kembali seperti dulu, untuk mengurangi timbunan sampah plastik. Juga dilakukan penanaman pohon," imbuhnya. *nvi
Lidartawan mengakui tahapan Pilkada 2020 di tengah situasi pandemi, dan tidak ada yang bisa memprediksi kapan akan berakhir. "Dipikir pandemi akan selesai Desember 2020, namun situasi saat ini masih pandemi. Sementara pergantian kepemimpinan harus pasti, siapa yang memimpin, sampai kapan. Karena adanya asas yurisprodensi, status pemimpin tidak boleh ngambang. Walau di Gianyar tidak Pilkada, tolong bantu menangkal hoaks untuk memotong tujuan orang-orang tidak bertanggungjawab agar tercipta kamtimbas yang kondusif, " jelasnya.
Selain itu, pelaksanaan Pilkada sangat membantu masyarakat di tengah pandemi. "Ada sekitar 53.000 penyelenggara Pilkada di Bali. Jika dapat Rp 1 juta saja, tentu bisa mendongkrak perekonomian Bali saat pandemi," jelasnya.
Dijelaskan, ada 15 hal baru dalam Pilkada 2020. Antara lain, DPT (daftar pemilih tetap) dari 800/TPS menjadi 500/ TPS, waktu pencoblosan diatur per tempekan, tidak secara bersamaan, masuk ke TPS diatur jaraknya, tidak boleh bersalaman, terdapat tempat cuci tangan, wajib menggunakan masker, penyelenggara memakai sarung tangan, ada tisu kering. "KPPS yang tidak mau dirapid akan diganti, yang hasilnya positif juga diganti, setiap TPS ada termometer, tinta tidak dicelup namun ditetes," jelasnya.
KPU Provinsi Bali saat ini menjalankan Pilkada yang ramah lingkungan dalam pilkada 2020 sesuai perda pengurangan timbunan sampah plastik. "Beberapa spanduk kami wajibkan pakai kertas. Kembali seperti dulu, untuk mengurangi timbunan sampah plastik. Juga dilakukan penanaman pohon," imbuhnya. *nvi
1
Komentar