Tak Percaya Isu 'Geng' dan SARA di Bursa Kapolri
DENPASAR, NusaBali
Anggota Komisi III DPR Fraksi PDIP Dapil Bali yang membidangi Hukum dan HAM dengan partner kerja kepolisian, kejaksaan, kehakiman, I Wayan Sudirta, menyebut isu geng maupun SARA dalam bursa calon Kapolri pengganti Jenderal Pol Idham Azis, hanya isu yang akan menjadi angin lalu.
Sudirta pun menyebutkan ada 6 kriteria calon Tri Brata 1 alias Kapolri. Sudirta mengaku kurang sepaham dengan isu yang dilempar itu. "Saya kok kurang percaya dengan isu geng itu. Sekarang di umur Polri yang sudah ke-74, lembaganya semakin terkonsolidasi ke dalam dan semakin mantap. Walaupun ada isu, saya kira hanya sekadar isu, istilah geng itu tidak bisa menjadi penentu," papar Sudirta, dalam rilis yang diterima NusaBali, Selasa (24/11).
Sudirta, mengatakan Kapolri dipilih melalui proses dan alur yang berjenjang. Ada Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Presiden, dan Komisi III DPR RI dalam melakukan uji kepatutan dan kelayakan calon Kapolri. "Katakanlah geng-nya kuat, kalau kriteria dan persyaratannya tidak terpenuhi belum tentu bisa lolos. Jadi saya kurang percaya geng itu bisa dominan mempengaruhi pencalonan Kapolri," papar politisi PDIP asal Desa Pidpid, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem ini.
Sementara terkait isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA), advokat senior ini mengatakan, dipastikan hal tersebut tidak akan mempengaruhi pemilihan calon Kapolri ke depan. "Saya yakin di Komisi III tidak akan berkembang soal SARA itu, karena anggota Komisi III kan anggota MPR juga, yang dalam setahun berkali-kali mengadakan sosialisasi empat konsensus kebangsaan," ujar pengacara eks Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ini. *nat
Sudirta, mengatakan Kapolri dipilih melalui proses dan alur yang berjenjang. Ada Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Presiden, dan Komisi III DPR RI dalam melakukan uji kepatutan dan kelayakan calon Kapolri. "Katakanlah geng-nya kuat, kalau kriteria dan persyaratannya tidak terpenuhi belum tentu bisa lolos. Jadi saya kurang percaya geng itu bisa dominan mempengaruhi pencalonan Kapolri," papar politisi PDIP asal Desa Pidpid, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem ini.
Sementara terkait isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA), advokat senior ini mengatakan, dipastikan hal tersebut tidak akan mempengaruhi pemilihan calon Kapolri ke depan. "Saya yakin di Komisi III tidak akan berkembang soal SARA itu, karena anggota Komisi III kan anggota MPR juga, yang dalam setahun berkali-kali mengadakan sosialisasi empat konsensus kebangsaan," ujar pengacara eks Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ini. *nat
Komentar