Penyu Hijau Ditemukan Mati dengan Senar di Leher
MANGUPURA, NusaBali
Seekor penyu hijau ditemukan mati di pesisir pantai belakang Discovery Shopping Mall, Kuta, Badung pada Kamis (26/11) siang.
Penyu jantan itu ditemukan dalam keadaan sudah membusuk. Belum diketahui penyebab pasti matinya penyu yang diperkirakan berusia belasan tahun tersebut, namun dugaan awal mati karena terjerat jaring nelayan. Pasalnya, di bagian leher penyu itu ditemukan senar yang melilit.
Salah seorang warga, Kadek Artana, 30, yang ditemui di lokasi, menerangkan kejadian penyu ditemukan mati di pesisir pantai tepat di belakang Discovery Shopping Mall, Kuta, baru pertama kali terjadi. Biasanya, penyu ditemukan mati di pantai yang memiliki pasir putih. Sehingga, dia menduga kalau penyu malang itu sudah mati di tengah laut dan terbawa ombak hingga ke pesisir pantai belakang pusat perbelanjaan tersebut.
Menurut Kadek Artana, bangkai penyu yang mengeluarkan aroma tidak sedap itu diduga sudah mati dua atau tiga hari. Namun, baru terbawa arus pada Rabu malam ke bibir pantai tersebut. Hal ini juga diperkuat pada Rabu (25/11) sore, dia bersama rekannya berkunjung ke pantai tersebut tidak menemukan adanya bangkai penyu. “Diperkirakan baru tadi malam terdampar di sini. Karena, kemarin sore (Rabu), kami main di sini tidak ada apa-apa. Kondisi penyu juga sudah mulai membusuk dan organ dalamnya sudah meleleh,” ucapnya.
Secara terpisah, Kepala BKSDA Bali R Agus Budi Santosa menerangkan laporan adanya penyu yang mati di pantai itu masuk pada pukul 15.00 Wita. Petugas BKSDA langsung ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan. Dari hasil pemeriksaan, penyu yang mati itu jenis penyu hijau dengan jenis kelamin jantan. Panjang penyu 60 cm dan lebar 40 cm. “Setelah adanya laporan, dua orang petugas kami turunkan untuk memeriksa dan mengevakuasi penyu itu,” ungkapnya.
Dia memperkirakan penyu yang mati tersebut berusia antara 10 – 16 tahun. Bangkai penyu telah ditangai, termasuk memeriksa kondisi penyu dan menemukan senar yang melilit pada bagian leher. Diduga, senar tersebut berasal dari jaring nelayan. “Tadi (kemarin) sudah dikuburkan di sekitar lokasi. Penyebab matinya belum diketahui. Kemungkinan karena terlilit senar itu,” tutur Budi Santosa. *dar
Salah seorang warga, Kadek Artana, 30, yang ditemui di lokasi, menerangkan kejadian penyu ditemukan mati di pesisir pantai tepat di belakang Discovery Shopping Mall, Kuta, baru pertama kali terjadi. Biasanya, penyu ditemukan mati di pantai yang memiliki pasir putih. Sehingga, dia menduga kalau penyu malang itu sudah mati di tengah laut dan terbawa ombak hingga ke pesisir pantai belakang pusat perbelanjaan tersebut.
Menurut Kadek Artana, bangkai penyu yang mengeluarkan aroma tidak sedap itu diduga sudah mati dua atau tiga hari. Namun, baru terbawa arus pada Rabu malam ke bibir pantai tersebut. Hal ini juga diperkuat pada Rabu (25/11) sore, dia bersama rekannya berkunjung ke pantai tersebut tidak menemukan adanya bangkai penyu. “Diperkirakan baru tadi malam terdampar di sini. Karena, kemarin sore (Rabu), kami main di sini tidak ada apa-apa. Kondisi penyu juga sudah mulai membusuk dan organ dalamnya sudah meleleh,” ucapnya.
Secara terpisah, Kepala BKSDA Bali R Agus Budi Santosa menerangkan laporan adanya penyu yang mati di pantai itu masuk pada pukul 15.00 Wita. Petugas BKSDA langsung ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan. Dari hasil pemeriksaan, penyu yang mati itu jenis penyu hijau dengan jenis kelamin jantan. Panjang penyu 60 cm dan lebar 40 cm. “Setelah adanya laporan, dua orang petugas kami turunkan untuk memeriksa dan mengevakuasi penyu itu,” ungkapnya.
Dia memperkirakan penyu yang mati tersebut berusia antara 10 – 16 tahun. Bangkai penyu telah ditangai, termasuk memeriksa kondisi penyu dan menemukan senar yang melilit pada bagian leher. Diduga, senar tersebut berasal dari jaring nelayan. “Tadi (kemarin) sudah dikuburkan di sekitar lokasi. Penyebab matinya belum diketahui. Kemungkinan karena terlilit senar itu,” tutur Budi Santosa. *dar
1
Komentar