Pusat Cabut Bantuan 453 PJUTS
Karangasem cocok dapat bantuan PJUTS karena di daerah panas.
AMLAPURA, NusaBali
Kementerian Perhubungan RI membatalkan bantuan 453 titik PJUTS (penerangan jalan umum tenaga surya) di tahun 2020. Pembatalan ini akibat anggarannya dialihkan untuk penanganan Covid-19. PJUTS menggunakan tenaga matahari, tidak perlu disambungkan ke jaringan listrik, instalasi sangat mudah, tanpa perawatan yang mahal, mudah dipindahkan, dan tidak membahayakan kalau disentuh.
Kadis Perhubungan Karangasem, Ida Bagus Putu Suastika, mengungkapkan PJUTS angat bermanfaat dan efektif, dan hemat energi. Bantuan PJUTS di tahun 2019 telah berfungsi optimal. “Kementerian Perhubungan batalkan bantuan 453 titik PJUTS di tahun 2020 karena anggarannya dialihkan untuk penanganan Covid,” ungkap Ida Bagus Putu Suastika, Kamis (26/11). Sebelumnya, pada tahun 2019 Kementerian Perhubungan RI membantu 325 titik lampu PJUTS untuk Karangasem. Sebanyak 150 titik telah dimanfaatkan untuk penerangan jalan, terutama jalur dari Banjar Batusesa, Desa Menanga menuju Desa Besakih, Kecamatan Rendang.
Sisanya di jalur jalan Banjar Pakel, Desa Antiga, Kecamatan Manggis sebanyak 35 titik, seputar Desa Muncan, Kecamatan Selat dan jalur Desa Abang, Kecamatan Abang hingga Banjar Tanah Aron, Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem masing-masing 20 titik. Bahkan PJUTS dipasang sampai ke pelosok desa, yang lokasinya di pegunungan juga kebagian, seperti Banjar Kedampal, Desa Datah, Kecamatan Abang tembus Banjar Muntig, Desa Tulamben, Kecamatan Kubu, sebanyak 15 titik. Begitu juga yang lokasinya di lereng Gunung Agung, Banjar Untalan menuju Banjar Galih, Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem kebagian 10 titik.
Banjar Muntigunung, Desa Tianyar Barat, Kecamatan Kubu juga kebagian 10 titik. Paket PJUTS itu masing-masing berkekuatan 40 watt. Perlengkapannya terdiri dari modul solar panel 150 Wp, lampu led 40 watt sama dengan kekuatan 160 watt lampu mercuri, baterai deep cucle VRLA 12 V75 Ah 2 pcs, baterai control unit auto on/off, box power, solar bracket, dan lainnya. PJUTS menggunakan tenaga matahari, tanpa jaringan listrik, bersifat mandiri, tidak perlu disambungkan ke jaringan listrik, instalasi sangat mudah, tanpa perawatan yang mahal, mudah dipindahkan, tidak membahayakan kalau disentuh. “Masyarakat tidak perlu bayar pajak penerangan jalan jika menggunakan PJUTS karena menggunakan tenaga surya,” jelasnya.
Awalnya diagendakan bantuan 453 titik PJUTS di tahun 2020. Ida Bagus Putu Suastika mengaku akan terus berjuang mengusulkan bantuan PJUTS untuk tahun-tahun mendatang. Karangasem dinilai cocok dapat bantuan PJUTS karena di daerah panas. “Kami tetap berusaha agar dapat bantuan dari Kementerian Perhubungan di tahun 2021, bukan saja untuk mendapatkan jatah 453 titik PJUTS, bila perlu ada penambahan,” ungkap Ida Bagus Putu Suastika. *k16
Kementerian Perhubungan RI membatalkan bantuan 453 titik PJUTS (penerangan jalan umum tenaga surya) di tahun 2020. Pembatalan ini akibat anggarannya dialihkan untuk penanganan Covid-19. PJUTS menggunakan tenaga matahari, tidak perlu disambungkan ke jaringan listrik, instalasi sangat mudah, tanpa perawatan yang mahal, mudah dipindahkan, dan tidak membahayakan kalau disentuh.
Kadis Perhubungan Karangasem, Ida Bagus Putu Suastika, mengungkapkan PJUTS angat bermanfaat dan efektif, dan hemat energi. Bantuan PJUTS di tahun 2019 telah berfungsi optimal. “Kementerian Perhubungan batalkan bantuan 453 titik PJUTS di tahun 2020 karena anggarannya dialihkan untuk penanganan Covid,” ungkap Ida Bagus Putu Suastika, Kamis (26/11). Sebelumnya, pada tahun 2019 Kementerian Perhubungan RI membantu 325 titik lampu PJUTS untuk Karangasem. Sebanyak 150 titik telah dimanfaatkan untuk penerangan jalan, terutama jalur dari Banjar Batusesa, Desa Menanga menuju Desa Besakih, Kecamatan Rendang.
Sisanya di jalur jalan Banjar Pakel, Desa Antiga, Kecamatan Manggis sebanyak 35 titik, seputar Desa Muncan, Kecamatan Selat dan jalur Desa Abang, Kecamatan Abang hingga Banjar Tanah Aron, Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem masing-masing 20 titik. Bahkan PJUTS dipasang sampai ke pelosok desa, yang lokasinya di pegunungan juga kebagian, seperti Banjar Kedampal, Desa Datah, Kecamatan Abang tembus Banjar Muntig, Desa Tulamben, Kecamatan Kubu, sebanyak 15 titik. Begitu juga yang lokasinya di lereng Gunung Agung, Banjar Untalan menuju Banjar Galih, Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem kebagian 10 titik.
Banjar Muntigunung, Desa Tianyar Barat, Kecamatan Kubu juga kebagian 10 titik. Paket PJUTS itu masing-masing berkekuatan 40 watt. Perlengkapannya terdiri dari modul solar panel 150 Wp, lampu led 40 watt sama dengan kekuatan 160 watt lampu mercuri, baterai deep cucle VRLA 12 V75 Ah 2 pcs, baterai control unit auto on/off, box power, solar bracket, dan lainnya. PJUTS menggunakan tenaga matahari, tanpa jaringan listrik, bersifat mandiri, tidak perlu disambungkan ke jaringan listrik, instalasi sangat mudah, tanpa perawatan yang mahal, mudah dipindahkan, tidak membahayakan kalau disentuh. “Masyarakat tidak perlu bayar pajak penerangan jalan jika menggunakan PJUTS karena menggunakan tenaga surya,” jelasnya.
Awalnya diagendakan bantuan 453 titik PJUTS di tahun 2020. Ida Bagus Putu Suastika mengaku akan terus berjuang mengusulkan bantuan PJUTS untuk tahun-tahun mendatang. Karangasem dinilai cocok dapat bantuan PJUTS karena di daerah panas. “Kami tetap berusaha agar dapat bantuan dari Kementerian Perhubungan di tahun 2021, bukan saja untuk mendapatkan jatah 453 titik PJUTS, bila perlu ada penambahan,” ungkap Ida Bagus Putu Suastika. *k16
1
Komentar