Maradona Meninggal, Sepakbola Berduka
Lionel Messi menyebut sang legenda tak pernah pergi, karena sosoknya akan selalu abadi dalam dunia sepakbola.
BUENOS AIRES, NusaBali
Presiden Argentina Alberto Fernandez menetapkan tiga hari masa berkabung menyusul meninggalnya legenda sepakbola, Diego Armando Maradona, pada Rabu waktu setempat atau Kamis (26/11) dinihari Wita. Sejumlah suporter sang legenda berkumpul di jalan-jalan kota Buenos Aires, menyusul kabar kepergian Maradona dalam usia 60 tahun akibat serangan jantung.
Di dekat markas bekas klub Maradona, Buenos Aires, tampak sejumlah penggemar menaruh karangan bunga duka cita. Sebagian lainnya turut berkerumun di San Andres dekat rumah Maradona. Selain itu, juga di La Plata, kota yang tak jauh dari Buenos Aires, di mana Maradona menghabiskan waktu sebagai direktur teknis klub Gimnasia y Esgrima.
Sementara itu, sebuah banner digital yang biasanya digunakan untuk informasi transformasi publik kini dihiasi ucapan "Terima kasih, Diego."
"Diego adalah yang terbaik di sini, selamanya. Saya bertemu istri pada 1986 ketika Diego mencetak gol Tangan Tuhan-nya," kata Jose Luis Shokiva, warga Buenos Aires berusia 53 tahun, merujuk pada gol Maradona ke gawang Inggris pada Piala Dunia 1986 di Meksiko.
Maradona kesohor di dunia sebagai salah satu pesepakbola terhebat sepanjang masa, tetapi di tanah kelahirannya dia dipuja-puja tak ubahnya tuhan. El Dios atau Tuhan adalah julukan kepada Maradona, dari penggemar lokal Argentina, yang kebetulan dipelesetkan dari El Diez atau 10, nomor punggungnya.
Sementara Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo menyampaikan penghormatan terakhir bagi Maradona. Messi, yang meneruskan perjuangan Maradona di tim nasional Argentina, menyebut sang legenda tak pernah pergi karena sosoknya akan selalu abadi dalam dunia sepakbola.
Messi juga pernah merasakan sentuhan kepelatihan Maradona saat menangani timnas Argentina, termasuk di putaran final Piala Dunia 2010.
"Saya mengingat momen-momen menyenangkan yang saya lewati bersamanya dan saya turut mengirimkan bela sungkawa untuk keluarga dan kerabatnya. Beristirahatlah dalam damai," tulis Messi sambil menyematkan dua foto saat dia bersama Maradona.
Sedangkan Ronaldo menyebut Maradona sebagai seorang jenius yang abadi dan warisannya di dunia sepakbola tidak akan pernah tergantikan oleh siapapun.
"Hari ini saya mengucapkan selamat jalan kepada seorang teman dan dunia berpisah dengan sosok jenius yang abadi," tulis Ronaldo dalam instagram pribadinya, @cristiano.
Sedangkan legenda sepakbola Brasil, Pele mengaku dirundung kesedihan mendengar kabar meninggalnya Maradona. Pele mengatakan dukanya begitu mendalam karena dia harus kehilangan kawan sekaligus rivalnya "dengan cara seperti ini."
"Saya yakin, suatu hari nanti kita akan bermain sepak bola di atas langit sana," kata Pele dalam pernyataannya.
Maradona meninggal dunia dalam usia 60 tahun, dilaporkan wafat karena serangan jantung. Awal bulan ini, dia sempat menjalani operasi otak, lalu dirawat di rumah sakit sejak awal November, atau beberapa hari setelah merayakan ulang tahunnya. Dia dilarikan ke rumah sakit karena mengeluh mudah lelah.
Tes-tes yang dilakukan di Klinik La Plata mengungkapkan terdapat gumpalan darah pada otak Maradona, yang kemudian membuat dia harus menjalani operasi. Dia keluar dari rumah sakit untuk menjalani perawatan di rumah, di wilayah dekat Tigre, bagian utara Buenos Aires.
Namun pada Rabu pagi waktu setempat dia menderita serangan jantung, dan paramedis yang segera dilarikan ke rumahnya tidak mampu mencegah sang legenda berpulang meski telah memberikan tindakan maksimal. *ant
Di dekat markas bekas klub Maradona, Buenos Aires, tampak sejumlah penggemar menaruh karangan bunga duka cita. Sebagian lainnya turut berkerumun di San Andres dekat rumah Maradona. Selain itu, juga di La Plata, kota yang tak jauh dari Buenos Aires, di mana Maradona menghabiskan waktu sebagai direktur teknis klub Gimnasia y Esgrima.
Sementara itu, sebuah banner digital yang biasanya digunakan untuk informasi transformasi publik kini dihiasi ucapan "Terima kasih, Diego."
"Diego adalah yang terbaik di sini, selamanya. Saya bertemu istri pada 1986 ketika Diego mencetak gol Tangan Tuhan-nya," kata Jose Luis Shokiva, warga Buenos Aires berusia 53 tahun, merujuk pada gol Maradona ke gawang Inggris pada Piala Dunia 1986 di Meksiko.
Maradona kesohor di dunia sebagai salah satu pesepakbola terhebat sepanjang masa, tetapi di tanah kelahirannya dia dipuja-puja tak ubahnya tuhan. El Dios atau Tuhan adalah julukan kepada Maradona, dari penggemar lokal Argentina, yang kebetulan dipelesetkan dari El Diez atau 10, nomor punggungnya.
Sementara Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo menyampaikan penghormatan terakhir bagi Maradona. Messi, yang meneruskan perjuangan Maradona di tim nasional Argentina, menyebut sang legenda tak pernah pergi karena sosoknya akan selalu abadi dalam dunia sepakbola.
Messi juga pernah merasakan sentuhan kepelatihan Maradona saat menangani timnas Argentina, termasuk di putaran final Piala Dunia 2010.
"Saya mengingat momen-momen menyenangkan yang saya lewati bersamanya dan saya turut mengirimkan bela sungkawa untuk keluarga dan kerabatnya. Beristirahatlah dalam damai," tulis Messi sambil menyematkan dua foto saat dia bersama Maradona.
Sedangkan Ronaldo menyebut Maradona sebagai seorang jenius yang abadi dan warisannya di dunia sepakbola tidak akan pernah tergantikan oleh siapapun.
"Hari ini saya mengucapkan selamat jalan kepada seorang teman dan dunia berpisah dengan sosok jenius yang abadi," tulis Ronaldo dalam instagram pribadinya, @cristiano.
Sedangkan legenda sepakbola Brasil, Pele mengaku dirundung kesedihan mendengar kabar meninggalnya Maradona. Pele mengatakan dukanya begitu mendalam karena dia harus kehilangan kawan sekaligus rivalnya "dengan cara seperti ini."
"Saya yakin, suatu hari nanti kita akan bermain sepak bola di atas langit sana," kata Pele dalam pernyataannya.
Maradona meninggal dunia dalam usia 60 tahun, dilaporkan wafat karena serangan jantung. Awal bulan ini, dia sempat menjalani operasi otak, lalu dirawat di rumah sakit sejak awal November, atau beberapa hari setelah merayakan ulang tahunnya. Dia dilarikan ke rumah sakit karena mengeluh mudah lelah.
Tes-tes yang dilakukan di Klinik La Plata mengungkapkan terdapat gumpalan darah pada otak Maradona, yang kemudian membuat dia harus menjalani operasi. Dia keluar dari rumah sakit untuk menjalani perawatan di rumah, di wilayah dekat Tigre, bagian utara Buenos Aires.
Namun pada Rabu pagi waktu setempat dia menderita serangan jantung, dan paramedis yang segera dilarikan ke rumahnya tidak mampu mencegah sang legenda berpulang meski telah memberikan tindakan maksimal. *ant
1
Komentar