Seluruh Seragam Sekolah Robek Misterius
Sudah dua pekan sejak Selasa (18/10) hingga Selasa (1/11), I Putu Suastika tidak sekolah karena semua seragamnya robek secara misterius. Pihak sekolah memberi bantuan seragam, dan berharap peristiwanya tak terulang.
AMLAPURA, NusaBali
Seluruh pakaian seragam sekolah murid kelas VIII/H SMPN 2 Selat, Karangasem, I Putu Suastika, 14, dari Banjar Batu Gede, Desa Duda Timur, Kecamatan Selat, Karangasem, robek secara misterius. Robeknya mirip disilet, tetapi sama sekali tidak diketahui pelaku yang merobek pakaian tersebut. Akibatnya, dua pekan Putu Suastika tidak bisa ke sekolah. Dia sempat pinjam seragam sekolah kepada rekannya, tetapi setiba di rumah, seragam tersebut robek secara gaib.
Pihak sekolah mendengar kabar itu dari salah seorang murid, yang menyampaikan bahwa Putu Suastika tidak masuk sekolah karena seluruh seragam sekolahnya robek. Kemudian Kepala SMPN 2 Selat I Nengah Sikiarta bersama segenap guru pengajar melakukan kroscek ke rumahnya, ternyata benar. Sikiarta mengaku kaget atas kejadian aneh tersebut. Guru yang ikut berkunjung ke rumah Putu Suastika, di antaranya Wakasek Kesiswaan Luh Caniari, Wakasek Humas I Wayan Mustara, dan guru BK I Ketut Merta Suriawan, juga hadir Kelian Banjar Dinas Batu Gede I Wayan Wirta Astawa.
Rombongan guru SMPN 2 Selat berkunjung ke rumah Putu Suastika untuk mengetahui kebenaran informasi yang disampaikan salah seorang muris, terkait kondisi yang dialami Putu Suastika. Ternyata setelah menyimak kondisi pakaian di rumah siswa, seragam sekolah yang robek mirip disilet itu adalah baju putih, batik, pramuka, kaos olahraga, berikut celana biru, dan celana olahraga.
Robeknya seluruh pakaian itu, ditandai adanya lubang-lubang besar, sulit diperbaiki, hanya saja secara keseluruhan bentuk pakaian masih utuh. Sikiarta mengeluarkan kebijakan, membantu seluruh kebutuhan seragam sekolah untuk Putu Suastika. “Seluruh pakaian sekolah sudah siap,” ujarnya.
Sikiarta berpesan, agar kedua orangtua Putu Suastika, yakni I Wayan Cenik Dresta dan Ni Luh Manis, segera mencarikan solusi secara sekala dan niskala dengan harapan kasus serupa tidak terulang kembali. “Jangan sampai pihak sekolah membantu pakaian, kasus serupa terulang,” tutur Sikiarta.
Cenik Dresta dan Luh Manis berjanji menanyakan kepada orang pintar. “Kebetulan hari ini Kajeng Kliwon, kami segera menanyakan ke orang pintar,” janji Cenik Dresta. Sebenarnya bukan hanya seragam sekolah Putu Suastika yang robek secara misterius, buku pelajarannya juga sempat hilang. Buku tersebut hilang saat Putu Suastika berangkat ke sekolah. “Anehnya buku pelajaran kembali ditemukan di tempat semula,” jelas Cenik Dresta.
Tercatat sejak dua pekan Putu Suastika tidak sekolah, yakni sejak Selasa (18/10) hingga Selasa (1/11). Putu Suastika berjanji ke sekolah mulai Rabu (2/11) hari ini, setelah dapat bantuan pakaian dari pihak sekolah.
Di bagian lain, Perbekel Duda Timur I Gede Pawana juga mendengar kabar, salah satu warganya mengalami kejadian aneh, seluruh seragam sekolahnya robek secara gaib. “Saya dapat laporan dari Kelian Banjar Batu Gede,” kata Pawana. k16
Pihak sekolah mendengar kabar itu dari salah seorang murid, yang menyampaikan bahwa Putu Suastika tidak masuk sekolah karena seluruh seragam sekolahnya robek. Kemudian Kepala SMPN 2 Selat I Nengah Sikiarta bersama segenap guru pengajar melakukan kroscek ke rumahnya, ternyata benar. Sikiarta mengaku kaget atas kejadian aneh tersebut. Guru yang ikut berkunjung ke rumah Putu Suastika, di antaranya Wakasek Kesiswaan Luh Caniari, Wakasek Humas I Wayan Mustara, dan guru BK I Ketut Merta Suriawan, juga hadir Kelian Banjar Dinas Batu Gede I Wayan Wirta Astawa.
Rombongan guru SMPN 2 Selat berkunjung ke rumah Putu Suastika untuk mengetahui kebenaran informasi yang disampaikan salah seorang muris, terkait kondisi yang dialami Putu Suastika. Ternyata setelah menyimak kondisi pakaian di rumah siswa, seragam sekolah yang robek mirip disilet itu adalah baju putih, batik, pramuka, kaos olahraga, berikut celana biru, dan celana olahraga.
Robeknya seluruh pakaian itu, ditandai adanya lubang-lubang besar, sulit diperbaiki, hanya saja secara keseluruhan bentuk pakaian masih utuh. Sikiarta mengeluarkan kebijakan, membantu seluruh kebutuhan seragam sekolah untuk Putu Suastika. “Seluruh pakaian sekolah sudah siap,” ujarnya.
Sikiarta berpesan, agar kedua orangtua Putu Suastika, yakni I Wayan Cenik Dresta dan Ni Luh Manis, segera mencarikan solusi secara sekala dan niskala dengan harapan kasus serupa tidak terulang kembali. “Jangan sampai pihak sekolah membantu pakaian, kasus serupa terulang,” tutur Sikiarta.
Cenik Dresta dan Luh Manis berjanji menanyakan kepada orang pintar. “Kebetulan hari ini Kajeng Kliwon, kami segera menanyakan ke orang pintar,” janji Cenik Dresta. Sebenarnya bukan hanya seragam sekolah Putu Suastika yang robek secara misterius, buku pelajarannya juga sempat hilang. Buku tersebut hilang saat Putu Suastika berangkat ke sekolah. “Anehnya buku pelajaran kembali ditemukan di tempat semula,” jelas Cenik Dresta.
Tercatat sejak dua pekan Putu Suastika tidak sekolah, yakni sejak Selasa (18/10) hingga Selasa (1/11). Putu Suastika berjanji ke sekolah mulai Rabu (2/11) hari ini, setelah dapat bantuan pakaian dari pihak sekolah.
Di bagian lain, Perbekel Duda Timur I Gede Pawana juga mendengar kabar, salah satu warganya mengalami kejadian aneh, seluruh seragam sekolahnya robek secara gaib. “Saya dapat laporan dari Kelian Banjar Batu Gede,” kata Pawana. k16
Komentar