Puluhan Massa Ormas Gelar Aksi Tolak FPI
DENPASAR, NusaBali
Sekitar 50 orang massa gelar aksi damai di depan Monumen Bajra Sandhi Renon, Jalan Puputan Renon, Denpasar timur, Jumat (27/11) pagi.
Massa yang tergabung dalam Aliansi Umat/Nasionalis Bali Menolak Radikal itu merupakan gabungan dari tiga organisasi massa (Ormas), yakni Patriot Garuda Nusantara (PGN), Pagar Nusa, dan Demi Anak Generasi (DAG).
Sebelum memulai aksi pukul 09.00 puluhan orang yang mengenakan pakaian seragam serba hitam itu berkumpul di timur Lapangan Renon. Massa yang dipimpin oleh Panglima Komando PGN wilayah Bali, Gus Yadi menggunakan dua mobil komando dilengkapi dengan pengeras suara, spanduk, dan pamflet yang pada intinya bertuliskan tolak Rizieq Shihab dan bubarkan Ormas FPI.
Selain perlengkapan tersebut di atas mereka juga membawa keranda berisi foto Rizieq Shihab. Itu sebagai bentuk penolakan keras mereka terhadap Rizieq Shihab dan propaganda-propaganda kontroversialnya, seperti revolusi akhlak, ganti rezim, dan lainnya.
"Rizieq Shihab rencana datang ke Bali. Itu kami tolak. Rizieq itu jangan datang mengacaukan kehidupan pluralisme di Bali yang sudah terjaga dengan baik. Rizieq itu selalu menyuarakan perlawanan terhadap pemerintah," tutur Gus Yadi.
Gus Yadi menegaskan, PGN mendukung TNI/Polri meberantas kelompok-kelompok intoleran dan kelompok-kelompok yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan NKRI. Selain itu juga mendukung penuh presiden Joko Widodo hingga masa jabatannya selesai.
"Aksi hari ini kami tidak libatkan organisasi lokal Bali. Takutnya orang Bali yang ada di luar Bali dipersekusi. Kami Ormas PGN mempunyai tanggungjawab menjaga keamanan Bali. Timnya Rizieq itu sudah ada yang di Bali," ungkap Gus Yadi.
Sebelum membubarkan diri, ketua PGN wilayah Bali, Tri Daniar Sasongko menyampaikan pernyataan sikap. Menolak radikalisme, mendukung pemerintah, menjaga Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945. Mendukung sepenuhnya langkah-langkah kebijakan presiden, TNI dan Polri dalam rangka menjaga stabilitas nasional dan memberangus upaya makar kelompok intoleran.
Menolak kedatangan Rizieq Shihab di Bali dengan alasan apapun dan menolak sosialisasi revolusi akhlak. menolak dan siap menghadang paham dan gerakan khilafah, radikalisme, teroris meradikalisme komunisme intoleransi di indonesia. Meminta pemerintah untuk membubarkan FPI dan ormas-ormas radikal yang mengancam persatuan dan kesatuan Bangsa. *pol
Sebelum memulai aksi pukul 09.00 puluhan orang yang mengenakan pakaian seragam serba hitam itu berkumpul di timur Lapangan Renon. Massa yang dipimpin oleh Panglima Komando PGN wilayah Bali, Gus Yadi menggunakan dua mobil komando dilengkapi dengan pengeras suara, spanduk, dan pamflet yang pada intinya bertuliskan tolak Rizieq Shihab dan bubarkan Ormas FPI.
Selain perlengkapan tersebut di atas mereka juga membawa keranda berisi foto Rizieq Shihab. Itu sebagai bentuk penolakan keras mereka terhadap Rizieq Shihab dan propaganda-propaganda kontroversialnya, seperti revolusi akhlak, ganti rezim, dan lainnya.
"Rizieq Shihab rencana datang ke Bali. Itu kami tolak. Rizieq itu jangan datang mengacaukan kehidupan pluralisme di Bali yang sudah terjaga dengan baik. Rizieq itu selalu menyuarakan perlawanan terhadap pemerintah," tutur Gus Yadi.
Gus Yadi menegaskan, PGN mendukung TNI/Polri meberantas kelompok-kelompok intoleran dan kelompok-kelompok yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan NKRI. Selain itu juga mendukung penuh presiden Joko Widodo hingga masa jabatannya selesai.
"Aksi hari ini kami tidak libatkan organisasi lokal Bali. Takutnya orang Bali yang ada di luar Bali dipersekusi. Kami Ormas PGN mempunyai tanggungjawab menjaga keamanan Bali. Timnya Rizieq itu sudah ada yang di Bali," ungkap Gus Yadi.
Sebelum membubarkan diri, ketua PGN wilayah Bali, Tri Daniar Sasongko menyampaikan pernyataan sikap. Menolak radikalisme, mendukung pemerintah, menjaga Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945. Mendukung sepenuhnya langkah-langkah kebijakan presiden, TNI dan Polri dalam rangka menjaga stabilitas nasional dan memberangus upaya makar kelompok intoleran.
Menolak kedatangan Rizieq Shihab di Bali dengan alasan apapun dan menolak sosialisasi revolusi akhlak. menolak dan siap menghadang paham dan gerakan khilafah, radikalisme, teroris meradikalisme komunisme intoleransi di indonesia. Meminta pemerintah untuk membubarkan FPI dan ormas-ormas radikal yang mengancam persatuan dan kesatuan Bangsa. *pol
1
Komentar