Paslon Berlomba Janji Naikkan Bansos
Dalam Debat Publik Tahap II Pilkada Karangasem Semalam
Paslon Dana-Dipa jika terpilih mengatakan akan membantu desa adat Rp 70 juta per tahun, sementara Paslon Massker sebesar Rp 50 juta dari Rp 30 juta saat ini.
AMLAPURA, NusaBali
Debat Tahap II Pasangan Calon (Paslon) Bupati-Wakil Bupati Karangasem, I Gede Dana-I Wayan Artha Dipa (Dana-Dipa) diusung PDIP dan Hanura, dan I Gusti Ayu Mas Sumatri-I Made Sukerana (Massker) diusung Koalisi Karangasem Hebat (KKH) II gabungan Golkar, NasDem, Gerindra, Demokrat, Perindo dan PKS digelar, Sabtu (28/11) malam. Dalam debat kedua Paslon berlomba janjikan kenaikan bansos dan perbaikan infrastruktur di Karangasem.
Debat tahap II yang berlangsung di Ballroom Singaraja 2 Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) Nusa Dua, Kuta Selatan, Badung, pada pukul 19.00 Wita-21.00 Wita semalam dimoderatori Ni Made Ras Amanda. Selain itu lima panelis yang ditunjuk, yakni Prof Dr Ir I Wayan Runa MT, Dr Ir Luh Riniti Rahayu, Dr I Ketut Sukawati Lanang Putra Perbawa, I Gusti Ngurah Kade Mahardika, dan Ni Putu Sri Harta Mimba.
Saat pembahasan soal tema kebijakan strategis penanganan pencegahan dan pengendalian Covid-19, kedua Paslon berlomba mengadu janji untuk meningkatkan bantuan sosial (bansos) kepada desa adat, banjar adat, dan subak, guna mempercepat penanganan Covid-19.
Calon Bupati, I Gede Dana jika terpilih mengatakan akan membantu desa adat Rp 70 juta per tahun yang sebelumnya Rp 30 juta, banjar adat dibantu Rp 30 juta dan bantuan subak Rp 15 juta. Dengan cara itu, secara tidak langsung pandemi Covid-19 bisa tertangani. Sebab bantuan itu bisa digunakan untuk menggerakkan petugas Satgas Gotong Royong Desa Adat. “Bantuan itu sudah saya hitung dengan cara meningkatkan PAD,” tegas Gede Dana.
Di samping itu kata Gede Dana, digencarkan melakukan tracing menyasar warga yang sempat kontak erat dengan yang terkonfirmasi positif Covid-19, dan lebih gencar memberikan edukasi kepada masyarakat. Terutama pentingnya menjalankan protokol kesehatan secara ketat. Sehingga dengan cara itu, kasus baru kian terkikis, hingga kembali jadi zona hijau.
Di bidang infrastruktur Paslon Dana-Dipa juga menjanjikan terobosan perpanjangan Jalan Bypass Prof Ida Bagus Mantra hingga perbatasan Buleleng. Infrastruktur jaringan air bersih, mendirikan Perguruan Tinggi Negeri, dan mendirikan RS Pratama di Kecamatan Rendang.
Sementara Calon Bupati, I Gusti Ayu Mas Sumatri, juga menjanjikan bantuan ke desa adat meningkat dari sebelumnya yang telah berjalan Rp 30 juta per desa adat kepada 190 desa adat, naik menjadi Rp 50 juta. “Bantuan ini realistis sesuai kemampuan keuangan Pemkab Karangasem. Selama ini saya sudah naikkan secara bertahap,” kata Mas Sumatri.
“Dana itu sudah saya hitung,” tambahnya. Di samping itu, pelayanan bidang kesehatan dengan menambah kendaraan ambulans di delapan kecamatan.
“Infrastruktur lain, yang ditunggu-tunggu, soal penyaluran air dari Sungai Telaga Waja, dituntaskan di kepemimpinan lima tahun ke depan,” kata Cawabup, I Made Sukerana menanggapi. *k16
Debat Tahap II Pasangan Calon (Paslon) Bupati-Wakil Bupati Karangasem, I Gede Dana-I Wayan Artha Dipa (Dana-Dipa) diusung PDIP dan Hanura, dan I Gusti Ayu Mas Sumatri-I Made Sukerana (Massker) diusung Koalisi Karangasem Hebat (KKH) II gabungan Golkar, NasDem, Gerindra, Demokrat, Perindo dan PKS digelar, Sabtu (28/11) malam. Dalam debat kedua Paslon berlomba janjikan kenaikan bansos dan perbaikan infrastruktur di Karangasem.
Debat tahap II yang berlangsung di Ballroom Singaraja 2 Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) Nusa Dua, Kuta Selatan, Badung, pada pukul 19.00 Wita-21.00 Wita semalam dimoderatori Ni Made Ras Amanda. Selain itu lima panelis yang ditunjuk, yakni Prof Dr Ir I Wayan Runa MT, Dr Ir Luh Riniti Rahayu, Dr I Ketut Sukawati Lanang Putra Perbawa, I Gusti Ngurah Kade Mahardika, dan Ni Putu Sri Harta Mimba.
Saat pembahasan soal tema kebijakan strategis penanganan pencegahan dan pengendalian Covid-19, kedua Paslon berlomba mengadu janji untuk meningkatkan bantuan sosial (bansos) kepada desa adat, banjar adat, dan subak, guna mempercepat penanganan Covid-19.
Calon Bupati, I Gede Dana jika terpilih mengatakan akan membantu desa adat Rp 70 juta per tahun yang sebelumnya Rp 30 juta, banjar adat dibantu Rp 30 juta dan bantuan subak Rp 15 juta. Dengan cara itu, secara tidak langsung pandemi Covid-19 bisa tertangani. Sebab bantuan itu bisa digunakan untuk menggerakkan petugas Satgas Gotong Royong Desa Adat. “Bantuan itu sudah saya hitung dengan cara meningkatkan PAD,” tegas Gede Dana.
Di samping itu kata Gede Dana, digencarkan melakukan tracing menyasar warga yang sempat kontak erat dengan yang terkonfirmasi positif Covid-19, dan lebih gencar memberikan edukasi kepada masyarakat. Terutama pentingnya menjalankan protokol kesehatan secara ketat. Sehingga dengan cara itu, kasus baru kian terkikis, hingga kembali jadi zona hijau.
Di bidang infrastruktur Paslon Dana-Dipa juga menjanjikan terobosan perpanjangan Jalan Bypass Prof Ida Bagus Mantra hingga perbatasan Buleleng. Infrastruktur jaringan air bersih, mendirikan Perguruan Tinggi Negeri, dan mendirikan RS Pratama di Kecamatan Rendang.
Sementara Calon Bupati, I Gusti Ayu Mas Sumatri, juga menjanjikan bantuan ke desa adat meningkat dari sebelumnya yang telah berjalan Rp 30 juta per desa adat kepada 190 desa adat, naik menjadi Rp 50 juta. “Bantuan ini realistis sesuai kemampuan keuangan Pemkab Karangasem. Selama ini saya sudah naikkan secara bertahap,” kata Mas Sumatri.
“Dana itu sudah saya hitung,” tambahnya. Di samping itu, pelayanan bidang kesehatan dengan menambah kendaraan ambulans di delapan kecamatan.
“Infrastruktur lain, yang ditunggu-tunggu, soal penyaluran air dari Sungai Telaga Waja, dituntaskan di kepemimpinan lima tahun ke depan,” kata Cawabup, I Made Sukerana menanggapi. *k16
Komentar