Wakil Ketua BKSAP DPR Dorong Dibukanya Travel Bubble
Fasilitasi Aspirasi Tokoh dan Akademisi
DENPASAR, NusaBali
Pariwisata Bali yang anjlok karena pandemi Covid-19 bisa pulih dengan segera kalau ada upaya strategis pemerintah.
Selain mendorong berbagai event nasional ke Bali, pemerintah pusat juga diminta segera membuka travel bubble untuk Bali.
Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, di sela-sela mengikuti kegiatan BKSAP Day, di Dapil Bali yang dipusatkan di Museum Rudana, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, 26-28 November 2020. Travel bubble adalah ketika dua atau lebih negara yang berhasil mengontrol virus corona (Covid-19) sepakat untuk menciptakan sebuah koridor perjalanan antar negara, sebagai bagian memudahkan warga yang tinggal di dalamnya melakukan perjalanan secara bebas, dan menghindari kewajiban karantina mandiri. Menurut Supadma Rudana, pihaknya yang duduk di BKSAP DPR RI pernah menyampaikan kepada Menlu RI, Retno Marsudi, supaya pusat membuka travel bubble untuk Bali.
"Komponen pariwisata di Bali dan dalam kegiatan BKSAP Day dengan masyarakat di Bali kami sebagai wakil rakyat di parlemen kembali mendapatkan aspirasi travel bubble ini," ujar politisi senior Demokrat yang mantan Anggota Komisi X DPR RI bidang pariwisata ini. Menurut Supadma Rudana, travel bubble bisa dibuka dengan catatan pemerintah di daerah mampu menerapkan aturan dan mensosialisasikan Prokes (protokol kesehatan), terutama di desa-desa.
"Apalagi selama ini di Bali yang saya ikuti di media massa, Desa Adat cukup signifikan berperan dalam mencegah penularan Covid-19. Travel bubble ini penting karena ini kasus anjlok pariwisata paling parah sejak krisis 1998 silam," ujar Wasekjen DPP Demokrat yang juga Anggota Komisi VI DPR RI ini.
Supadma Rudana yang juga berbicara di hadapan tokoh masyarakat, akademisi dalam rangka BKSAP menyerap aspirasi, kemarin menegaskan dirinya selalu kampanyekan Bali aman dikunjungi. "Bahkan saya punya pengalaman saat ditugaskan BKSAP DPR RI ke luar negeri, begitu saya menyebutkan diri anggota parlemen Indonesia dari dapil Bali, mereka langsung mengatakan rindu dengan Bali," ujar alumni Webster University, Amerika Serikat ini. *nat
Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, di sela-sela mengikuti kegiatan BKSAP Day, di Dapil Bali yang dipusatkan di Museum Rudana, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, 26-28 November 2020. Travel bubble adalah ketika dua atau lebih negara yang berhasil mengontrol virus corona (Covid-19) sepakat untuk menciptakan sebuah koridor perjalanan antar negara, sebagai bagian memudahkan warga yang tinggal di dalamnya melakukan perjalanan secara bebas, dan menghindari kewajiban karantina mandiri. Menurut Supadma Rudana, pihaknya yang duduk di BKSAP DPR RI pernah menyampaikan kepada Menlu RI, Retno Marsudi, supaya pusat membuka travel bubble untuk Bali.
"Komponen pariwisata di Bali dan dalam kegiatan BKSAP Day dengan masyarakat di Bali kami sebagai wakil rakyat di parlemen kembali mendapatkan aspirasi travel bubble ini," ujar politisi senior Demokrat yang mantan Anggota Komisi X DPR RI bidang pariwisata ini. Menurut Supadma Rudana, travel bubble bisa dibuka dengan catatan pemerintah di daerah mampu menerapkan aturan dan mensosialisasikan Prokes (protokol kesehatan), terutama di desa-desa.
"Apalagi selama ini di Bali yang saya ikuti di media massa, Desa Adat cukup signifikan berperan dalam mencegah penularan Covid-19. Travel bubble ini penting karena ini kasus anjlok pariwisata paling parah sejak krisis 1998 silam," ujar Wasekjen DPP Demokrat yang juga Anggota Komisi VI DPR RI ini.
Supadma Rudana yang juga berbicara di hadapan tokoh masyarakat, akademisi dalam rangka BKSAP menyerap aspirasi, kemarin menegaskan dirinya selalu kampanyekan Bali aman dikunjungi. "Bahkan saya punya pengalaman saat ditugaskan BKSAP DPR RI ke luar negeri, begitu saya menyebutkan diri anggota parlemen Indonesia dari dapil Bali, mereka langsung mengatakan rindu dengan Bali," ujar alumni Webster University, Amerika Serikat ini. *nat
Komentar