Guardiola Kritik Jadwal Padat
ManCity Pesta Gol Lawan Burnley
Pemain tak lagi enjoy saat di lapangan. Hal itu tentu berdampak buruk bagi kondisi fisik dan psikis pemain, yang ujung-ujungnya merugikan tim.
MANCHESTER, NusaBali
Manchester City kembali menemukan ketajaman, usai menang telak 5-0 saat menjamu Burnley dalam laga lanjutan Liga Inggris, di Etihad Stadium, yang berakhir Minggu (29/11) dinihari Wita. Riyad Mahrez mencetak hat-trick dalam kemenangan ini. Meski menang, manajer City Pep Guardiola kembali mengkritik jadwal padat Liga Inggris.
Pada laga itu, Mahrez membuka gol di menit keenam, lalu dilanjutkan pada menit ke-22. Benjamin Mendy mencetak gol hingga membuat Citizens memimpin 3-0 di babak pertama. Dominasi City berlanjut di babak kedua, dengan gol Ferran Torres (66) dan Mahrez (69).
Kemenangan itu membawa City ke posisi delapan dengan 15 poin. Sedangkan Burnley tertahan di urutan 17 dengan lima poin.
Kemenangan telak itu membuat City mengakhiri krisis gol di Liga Inggris. Sebelum kontra Burnley, City tak pernah mencetak lebih dari satu dalam enam laga beruntun di Liga Inggris. Hal itu jelas anomali, mengingat City tim tersubur musim lalu dengan 102 gol.
Macetnya gol City salah satunya karena banyak pilar yang cedera. Kini badai cedera mulai berlalu, dan City kembali produktif. Guardiola menyambut gembira pasukannya yang kembali tajam. Dia menilai hal itu mengurangi tekanan para pemain depan City. Dia yakin keran gol City akan kembali mengalir deras pada laga berikutnya.
Lebih jauh, Guardiola kembali mengkritik jadwal padat Liga Inggris. Guardiola menilai pemain tak lagi enjoy saat di lapangan. Hal itu tentu berdampak buruk bagi kondisi fisik serta psikis pemain, yang ujung-ujungnya akan merugikan tim.
Apalagi tim-tim seperti Manchester City, Liverpool, Manchester United, dan Chelsea harus bermain setidaknya tiga kali selama sepekan, sampai fase grup Liga Champions berakhir.
"Sebelum ini, menyenangkan rasanya bermain 1-2 kali sepekan dengan adanya penonton. Kini jedanya cuma tiga hari, lalu tanding lagi. Kami akan tandang ke Porto untuk menang, lalu bersiap menghadapi Fulham," kata Guardiola.
Ya, pandemi virus corona merusak kompetisi sepakbola di Eropa sejak Maret lalu. Sempat terhenti tiga bulan, musim 2019/2020 dilanjutkan pada medio Juni sebelum tuntas di akhir Agustus.
Mepetnya persiapan menuju musim 2020/2021 membuat sejumlah klub bahkan tidak melakoni sesi pramusim dan hanya beristirahat memulihkan stamina. Hal itu ditambah jadwal padat memakan banyak korban, pemain yang cedera, terutama di klub-klub Inggris yang punya tiga kompetisi lokal.
Liverpool sebagai juara bertahan kehilangan 10 pemainnya secara bergantian, dengan Virgil van Dijk dan Joe Gomez. Lalu City juga bernasib serupa, yakni Sergio Aguero dan Gabriel Jesus cedera sehingga membuat City kesulitan bikin banyak gol seperti biasanya.*
Manchester City kembali menemukan ketajaman, usai menang telak 5-0 saat menjamu Burnley dalam laga lanjutan Liga Inggris, di Etihad Stadium, yang berakhir Minggu (29/11) dinihari Wita. Riyad Mahrez mencetak hat-trick dalam kemenangan ini. Meski menang, manajer City Pep Guardiola kembali mengkritik jadwal padat Liga Inggris.
Pada laga itu, Mahrez membuka gol di menit keenam, lalu dilanjutkan pada menit ke-22. Benjamin Mendy mencetak gol hingga membuat Citizens memimpin 3-0 di babak pertama. Dominasi City berlanjut di babak kedua, dengan gol Ferran Torres (66) dan Mahrez (69).
Kemenangan itu membawa City ke posisi delapan dengan 15 poin. Sedangkan Burnley tertahan di urutan 17 dengan lima poin.
Kemenangan telak itu membuat City mengakhiri krisis gol di Liga Inggris. Sebelum kontra Burnley, City tak pernah mencetak lebih dari satu dalam enam laga beruntun di Liga Inggris. Hal itu jelas anomali, mengingat City tim tersubur musim lalu dengan 102 gol.
Macetnya gol City salah satunya karena banyak pilar yang cedera. Kini badai cedera mulai berlalu, dan City kembali produktif. Guardiola menyambut gembira pasukannya yang kembali tajam. Dia menilai hal itu mengurangi tekanan para pemain depan City. Dia yakin keran gol City akan kembali mengalir deras pada laga berikutnya.
Lebih jauh, Guardiola kembali mengkritik jadwal padat Liga Inggris. Guardiola menilai pemain tak lagi enjoy saat di lapangan. Hal itu tentu berdampak buruk bagi kondisi fisik serta psikis pemain, yang ujung-ujungnya akan merugikan tim.
Apalagi tim-tim seperti Manchester City, Liverpool, Manchester United, dan Chelsea harus bermain setidaknya tiga kali selama sepekan, sampai fase grup Liga Champions berakhir.
"Sebelum ini, menyenangkan rasanya bermain 1-2 kali sepekan dengan adanya penonton. Kini jedanya cuma tiga hari, lalu tanding lagi. Kami akan tandang ke Porto untuk menang, lalu bersiap menghadapi Fulham," kata Guardiola.
Ya, pandemi virus corona merusak kompetisi sepakbola di Eropa sejak Maret lalu. Sempat terhenti tiga bulan, musim 2019/2020 dilanjutkan pada medio Juni sebelum tuntas di akhir Agustus.
Mepetnya persiapan menuju musim 2020/2021 membuat sejumlah klub bahkan tidak melakoni sesi pramusim dan hanya beristirahat memulihkan stamina. Hal itu ditambah jadwal padat memakan banyak korban, pemain yang cedera, terutama di klub-klub Inggris yang punya tiga kompetisi lokal.
Liverpool sebagai juara bertahan kehilangan 10 pemainnya secara bergantian, dengan Virgil van Dijk dan Joe Gomez. Lalu City juga bernasib serupa, yakni Sergio Aguero dan Gabriel Jesus cedera sehingga membuat City kesulitan bikin banyak gol seperti biasanya.*
Komentar