Marc Klok Berbagi Sembako di Tabanan, Ternyata Punya Kisah Romantis di Bali
TABANAN, NusaBali
Pemain Belanda yang baru mendapatkan status kewarganegaraan WNI, memilih menghabiskan waktu libur kompetisi Liga 1 di Pulau Bali.
Tentu saja bukan holiday murni, selama di Bali pemain yang tergabung dengan Persija Jakarta ini tetap menjaga kondisi dengan aktivitas olahraga. Bahkan dia terlihat banyak menghabiskan waktu di Nirvana Strength untuk membentuk otot-ototnya. Dalam beberapa postingan di Instagram, Mark Klok memamerkan aktivitasnya di gym yang berlokasi di Pantai Berawa, Canggu tersebut.
Namun bukan itu saja agenda Marc Klok di Pulau Dewata. Pada akhir pekan lalu, pesepakbola berusia 27 tahun ini juga sempat viral lantaran melakukan aksi bagi-bagi sembako. Kegiatan di Desa Kelating, Kerambitan, Tabanan pada Jumat (27/11) lalu merupakan Marc Klok Project Nasi. Pesepakbola berposisi gelandang ini mengajak rekan dan kolega terdekatnya berdonasi sembako berupa beras, mie instan, minyak goreng, dan telur.
Hal ini disambut positif oleh warga desa. Pembagian sembako ini diutamakan kepada beberapa lansia yang kekurangan materi dan memiliki penyakit. Selain itu sembako juga dibagikan kepada pecalang dan muda-mudi anggota BUPDA (Baga Utsaha Padruwen Desa Adat (BUPDA) sebagai bentuk terima kasih karena telah berkenan dengan tulus ikhlas berinovasi memajukan desa. “Matur suksma kepada Marc Klok. Semoga perbuatan baiknya ini mendapatkan karma yang baik pula ke depannya,” ungkap Dewa Putu Krisna Diastana, salah seorang warga desa.
Pesepakbola yang datang di Indonesia sejak 2017 ini memilih Desa Kelating sebagai salah satu penerima sembako karena ia sangat tertarik saat berwisata dengan bermain wahana ATV di Desa Kelating ini beberapa hari sebelum kebali ke Jakarta untuk mendapat pengesahan status WNI-nya. “Saya akan kembali ke desa ini dan juga merekomendasikan ke teman-teman saya tentang wisata ATV-nya,” kata Marc Klok saat kunjungan 7 November lalu. Sejak itulah ia juga tergerak hatinya untuk berbagi dan beramal di desa ini.
Setelah berbincang lebih dalam dengan Dewa Anggara Wijaya, selaku koordinator BUPDA dan Dewa Made Maharjana, selaku Bendes Adat, Marc Klok pun merealisasikan kerinduannya untuk berbagi ini. Ia juga berencana melanjutkan project ini ke desa-desa lainnya yang ada di Bali. Marc Klok menyadari dampak pandemi yang begitu besar sehingga banyak orang membutuhkan bantuan. Hal itu juga yang membuatnya ingin berbagi dan melaksanakan project ini.
Bali sendiri punya arti special bagi Klok. Tahun lalu seusai memperkuat PSM Makassar bertemu Bali United, Klok menggelar prosesi melamar sang kekasihnya Cacharel Day. Momen 1 Agustus 2019 itu pun menjadi momen tak terlupakan, dan saat ini sejoli ini pun tengah menantikan kelahiran anak pertamanya.
Sementara itu Dewa Anggara Wijaya, selaku koordinator BUPDA Desa Kelating, juga menyatakan sangat senang bisa terlibat dalam project Marc Klok ini. Ia tidak menyangka bahwa kunjungan Marc Klok yang awalnya hanya untuk wisata menjadi lebih dalam dan bisa berbagi kepada warga desa. “Harapan saya semoga dengan bantuan tersebut setidaknya dapat meringankan kebutuhan sehari-hari bagi penerima donasi, serta mengetuk hati orang yang kemungkinan ingin dan mau membantu berdonasi kepada orang yang tepat untuk diberikan bantuan. Situasi seperti sekarang kita seharusnya saling bekerja sama menjaga dan membantu sesama, guna menjabarkan ajaran agama dan juga kesempatan kita untuk menabung karma baik yang kelak akan menuai hasil yang baik juga,” ujar anak muda yang lebih akrab disapa Dewa ini.*cla
Namun bukan itu saja agenda Marc Klok di Pulau Dewata. Pada akhir pekan lalu, pesepakbola berusia 27 tahun ini juga sempat viral lantaran melakukan aksi bagi-bagi sembako. Kegiatan di Desa Kelating, Kerambitan, Tabanan pada Jumat (27/11) lalu merupakan Marc Klok Project Nasi. Pesepakbola berposisi gelandang ini mengajak rekan dan kolega terdekatnya berdonasi sembako berupa beras, mie instan, minyak goreng, dan telur.
Hal ini disambut positif oleh warga desa. Pembagian sembako ini diutamakan kepada beberapa lansia yang kekurangan materi dan memiliki penyakit. Selain itu sembako juga dibagikan kepada pecalang dan muda-mudi anggota BUPDA (Baga Utsaha Padruwen Desa Adat (BUPDA) sebagai bentuk terima kasih karena telah berkenan dengan tulus ikhlas berinovasi memajukan desa. “Matur suksma kepada Marc Klok. Semoga perbuatan baiknya ini mendapatkan karma yang baik pula ke depannya,” ungkap Dewa Putu Krisna Diastana, salah seorang warga desa.
Pesepakbola yang datang di Indonesia sejak 2017 ini memilih Desa Kelating sebagai salah satu penerima sembako karena ia sangat tertarik saat berwisata dengan bermain wahana ATV di Desa Kelating ini beberapa hari sebelum kebali ke Jakarta untuk mendapat pengesahan status WNI-nya. “Saya akan kembali ke desa ini dan juga merekomendasikan ke teman-teman saya tentang wisata ATV-nya,” kata Marc Klok saat kunjungan 7 November lalu. Sejak itulah ia juga tergerak hatinya untuk berbagi dan beramal di desa ini.
Setelah berbincang lebih dalam dengan Dewa Anggara Wijaya, selaku koordinator BUPDA dan Dewa Made Maharjana, selaku Bendes Adat, Marc Klok pun merealisasikan kerinduannya untuk berbagi ini. Ia juga berencana melanjutkan project ini ke desa-desa lainnya yang ada di Bali. Marc Klok menyadari dampak pandemi yang begitu besar sehingga banyak orang membutuhkan bantuan. Hal itu juga yang membuatnya ingin berbagi dan melaksanakan project ini.
Bali sendiri punya arti special bagi Klok. Tahun lalu seusai memperkuat PSM Makassar bertemu Bali United, Klok menggelar prosesi melamar sang kekasihnya Cacharel Day. Momen 1 Agustus 2019 itu pun menjadi momen tak terlupakan, dan saat ini sejoli ini pun tengah menantikan kelahiran anak pertamanya.
Sementara itu Dewa Anggara Wijaya, selaku koordinator BUPDA Desa Kelating, juga menyatakan sangat senang bisa terlibat dalam project Marc Klok ini. Ia tidak menyangka bahwa kunjungan Marc Klok yang awalnya hanya untuk wisata menjadi lebih dalam dan bisa berbagi kepada warga desa. “Harapan saya semoga dengan bantuan tersebut setidaknya dapat meringankan kebutuhan sehari-hari bagi penerima donasi, serta mengetuk hati orang yang kemungkinan ingin dan mau membantu berdonasi kepada orang yang tepat untuk diberikan bantuan. Situasi seperti sekarang kita seharusnya saling bekerja sama menjaga dan membantu sesama, guna menjabarkan ajaran agama dan juga kesempatan kita untuk menabung karma baik yang kelak akan menuai hasil yang baik juga,” ujar anak muda yang lebih akrab disapa Dewa ini.*cla
1
Komentar