Pandemi, Kargo Masuk Bali Hanya 82 Ribu Kg Per Hari
MANGUPURA, NusaBali
Pergerakan kargo di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Kecamatan Kuta, Badung, mengalami penurunan drastis selama pandemi Covid-19.
Bahkan, rata-rata harian kargo masuk dan keluar di bandara tersibuk kedua di Indonesia ini hanya mencapai 82.739 kilogram. Padahal sebelum pandemi, pergerakan kargo mencapai 240.468 kg per hari.
Stakeholder Relation Manager Angkasa Pura I Taufan Yudhistira, menerangkan, sejak Januari hingga November 2020, kargo yang tiba dan berangkat ke luar negeri dari Bandara Ngurah Rai berkisar di angka 82.739 kg per hari. Jika diakumulasikan dalam sebulan, pergerakan kargo itu hanya berada di kisaran 2,5 ton dalam sebulan. Sementara, pada pencatatan yang sama di tahun 2019, bisa mencapai 240.468 kg per hari, dan kalau diakumulasikan dalam sebulan mencapai 7,2 ton.
“Memang ada penurunan signifikan pergerakan kargo dari dan ke luar negeri selama pandemi ini,” kata Taufan, Selasa (1/12) sore.
Menurut Taufan, pergerakan kargo ini cenderung terus menurun. Bahkan, dalam dua bulan terakhir, terjadi penurunan yang signifikan. Di mana, selama bulan Oktober 2020, tercatat hanya 592.954 kg saja. Kemudian pada November tercatat 678.355 kg. Hal ini disebabkan penerbangan di rute internasional sampai saat ini masih ditutup.
“Pergerakan kargo ini juga terdampak saat adanya larangan penerbangan rute internasional. Soalnya, kriteria kargo itu ada dua jenis, yakni, pertama menggunakan maskapai penerbangan khusus kargo. Kedua, maskapai penumpang yang juga mengangkut kargo. Jadi, tentu sangat terdampak juga pergerakan kargo dari dan ke luar negeri,” urai Taufan.
Sementara mengenai pergerakan pesawat pengangkut kargo yang tiba dan berangkat di Bandara Ngurah Rai, Taufan menyatakan harus mengecek data per hari terlebih dahulu. Pun saat ditanyai negara tujuan kargo itu harus berkoordinasi dengan berbagai pihak. “Kalau data pesawat kargo yang masuk harus dicek dulu. Begitu juga tujuan kargo yang dominannya di negara mana, itu harus kami cek dan harus koordinasi dengan berbagai pihak dulu,” tutur Taufan. *dar
Stakeholder Relation Manager Angkasa Pura I Taufan Yudhistira, menerangkan, sejak Januari hingga November 2020, kargo yang tiba dan berangkat ke luar negeri dari Bandara Ngurah Rai berkisar di angka 82.739 kg per hari. Jika diakumulasikan dalam sebulan, pergerakan kargo itu hanya berada di kisaran 2,5 ton dalam sebulan. Sementara, pada pencatatan yang sama di tahun 2019, bisa mencapai 240.468 kg per hari, dan kalau diakumulasikan dalam sebulan mencapai 7,2 ton.
“Memang ada penurunan signifikan pergerakan kargo dari dan ke luar negeri selama pandemi ini,” kata Taufan, Selasa (1/12) sore.
Menurut Taufan, pergerakan kargo ini cenderung terus menurun. Bahkan, dalam dua bulan terakhir, terjadi penurunan yang signifikan. Di mana, selama bulan Oktober 2020, tercatat hanya 592.954 kg saja. Kemudian pada November tercatat 678.355 kg. Hal ini disebabkan penerbangan di rute internasional sampai saat ini masih ditutup.
“Pergerakan kargo ini juga terdampak saat adanya larangan penerbangan rute internasional. Soalnya, kriteria kargo itu ada dua jenis, yakni, pertama menggunakan maskapai penerbangan khusus kargo. Kedua, maskapai penumpang yang juga mengangkut kargo. Jadi, tentu sangat terdampak juga pergerakan kargo dari dan ke luar negeri,” urai Taufan.
Sementara mengenai pergerakan pesawat pengangkut kargo yang tiba dan berangkat di Bandara Ngurah Rai, Taufan menyatakan harus mengecek data per hari terlebih dahulu. Pun saat ditanyai negara tujuan kargo itu harus berkoordinasi dengan berbagai pihak. “Kalau data pesawat kargo yang masuk harus dicek dulu. Begitu juga tujuan kargo yang dominannya di negara mana, itu harus kami cek dan harus koordinasi dengan berbagai pihak dulu,” tutur Taufan. *dar
1
Komentar